Pemkot Banjarmasin Mempertahankan Fungsi Lahan Pertanian 

Menjaga produktifitas pangan bagi masyarakat

Banjarmasin, IDN Times - Pemkot Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya mempertahankan fungsi lahan pertanian setempat. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin M Makhmud mengatakan, luas lahan pertanian setempat sekitar 2.069 hektare dari total kawasan 9.846 hektare. 

Ancaman fungsi lahan pertanian dari perluasan pemukiman hingga penurunan tingkat kesuburan tanah. 

"Sisa lahan pertanian seluas 2.069 itu juga tak ada sebagian yang sudah tak subur lagi," katanya, Minggu (22/1/2023). 

1. Upaya perluasan lahan sudah masuk 7 hektare

Pemkot Banjarmasin Mempertahankan Fungsi Lahan Pertanian Petani menggarap lahan untuk persiapan penanaman padi di Lahan Pertanian di Kota Banjarmasin Kalsel, Minggu (22/1/2023). (IDN Times/Hamdani)

Makhmud mengatakan, Pemkot Banjarmasin sudah melakukan pembebasan lahan hingga 6 hektare pada 2022 dan 1,3 hektare pada 2021. Pembebasan lahan dilakukan wilayah Banjarmasin Timur tepatnya di kawasan Sungai Lulut.

Sedangkan Banjarmasin Selatan titiknya di kawasan Tanjung Pagar 2022 menghabiskan anggaran sekitar Rp8,6 miliar. 

"Tahun ini kita lakukan pembebasan lagi. Tapi kita pilih lahan yang berpotensial untuk ditanami. Itu mungkin kita anggaran di perubahan. Rencana 5 hektare untuk pembebasannya, untuk lokasinya masih belum ada," tutupnya.

Baca Juga: Penertiban Kota, Satpol PP Banjarmasin Kejar-kejaran dengan Pengamen  

2. Meningkatkan produksi beras lokal

Pemkot Banjarmasin Mempertahankan Fungsi Lahan Pertanian Petani menggarap lahan untuk persiapan penanaman padi di Lahan Pertanian di Kota Banjarmasin Kalsel, Minggu (22/1/2023). (IDN Times/Hamdani)

Makhmud menyebutkan, kebutuhan konsumsi beras di Banjarmasin sebanyak 40 ton per tahun sedangkan produksinya hanya 6 ton per tahun. Kebutuhan masyarakat Banjarmasin masih mengandalkan produksi dari daerah tetangga. 

Pihaknya berkeinginan meningkatkan hasil produksi beras lokal di Kota Banjarmasin. Seperti mengubah bagaimana cara penanaman padi dengan pola tanam lokal unggul atau unggul lokal.

"Tentunya itu di lahan yang ada dan dimaksimalkan, Pola itu akan kita terapkan di Tahun 2023 ini. Mudah-mudahan didukung iklim dan kondisi alam," ucapnya.

Penanaman benih unggul menggunakan pola terobosan baru itu bisa panen dua kali dalam setahun. Beda halnya penanaman benih lokal yang hanya bisa di panen satu kali dalam setahun.

3. Bentuk usaha tani di perkotaan

Pemkot Banjarmasin Mempertahankan Fungsi Lahan Pertanian Ilustrasi lahan pertanian. (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia melanjutkan, pihaknya akan membuat metode penyuluhan demplot untuk usaha tani dengan harapan bisa berhasil nantinya sehingga terus diterapkan. Tentunya melibatkan para kelompok tani yang sudah dibina pihaknya.

Selain bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi beras lokal, tentunya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beras lokal yang saat ini terbatas. Akibatnya gagal panen yang terjadi sejak Tahun 2021 lalu imbas musibah banjir rob serta hama yang menyerang lahan pertanian di Kota Banjarmasin.

"Ini juga untuk menekan terjadinya kenaikan inflasi pada beras lokal yang cukup tinggi sekarang ini," tutupnya.

Baca Juga: Pencinta Sepak Bola di Banjarmasin Menitipkan Harapan kepada PSSI

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya