Penyelamatan 6,5 Juta Hektare Hutan di Kaltim

Peningkatan kualitas lingkungan hidup

Samarinda, IDN Times - Membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menurunkan laju emisi gas rumah kaca menjadi hal utama pembangunan yang muncul setelah lima dekade Kalimantan Timur (Kaltim) membangun ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alama (SDA) secara ekstraktif.

"Sejak 2010, Provinsi Kalimantan Timur mengarusutamakan pembangunan hijau dalam pembangunan daerah," ungkap Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Minggu (24/7/2022). 

1. Pemprov Kaltim mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan

Isran mengatakan, Pemprov Kaltim mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui proses transformasi ekonomi yang dilakukan sejak 2013. Harapannya agar ke depan, ketergantungan terhadap sumber daya alam, seperti minyak, gas dan batu bara secara berangsur dikurangi. 

Selanjutnya bisa beralih pada pemanfaatan sumber daya alam terbarukan.

"Di antaranya, membangun perkebunan berkelanjutan sebagai penopang utama ekonomi Benua Etam," jelasnya.

Baca Juga: Pengunjung Lapas Samarinda Selundupkan Sabu dalam Daging Gulai

2. Keberlanjutan lingkungan hidup dan mendorong transformasi ekonomi

Penyelamatan 6,5 Juta Hektare Hutan di KaltimIlustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Selain itu, mewujudkan keberlanjutan lingkungan hidup dan mendorong transformasi ekonomi, Kaltim sejak 2016 mengimplementasikan Program Green Growth Compact (GGC) atau Kesepakatan Pembangunan Hijau.

Sementara menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), juga diimplementasikan melalui program Forest Carbon Partnership Facility - Carbon Fund (FCPF).

3. Program GGC dan FCPF mempercepat tercapainya pembangunan hijau di Kaltim.

Penyelamatan 6,5 Juta Hektare Hutan di KaltimIlustrasi hutan (IDN Times/Sunariyah)

Program GGC dan FCPF, lanjutnya, saling menguatkan dan mempercepat tercapainya pembangunan hijau di Kaltim.

"Di samping menurunkan emisi, program FCPF mendukung penyelamatan hutan-hutan tersisa seluas 6,5 juta hektare di Kaltim.

Sebagai catatan, hutan hijau Kaltim masih tersisa di sejumlah kawasan yang dihuni sejumlah satwa endemik Kalimantan. Seperti orangutan, beruang madu, dan lainnya. 

Baca Juga: Polresta Samarinda Memantau Antrean Pembelian BBM di SPBU

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya