Peternakan Menjadi Booster Pengembangan Tanaman Pangan 

Pusat pembibitan ternak unggul EMAS

Samarinda, IDN Times - Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Siti Farisyah Yana menegaskan keberadaan pusat pembibitan ternak unggul PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera (EMAS) di Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi booster untuk pengembangan tanaman pangan.

“Karena integrated farming system, maka dia (PT EMAS) seharusnya mengembangkan beberapa komoditi dalam satu korporasi yang sama. Jadi ini masih konsentrasi pada pembibitan dan pengembangan peternakan. Mudah-mudahan pengembangan untuk tanaman pangan bisa dikembangkan lebih lanjut,” kata Yana dalam akun Instagram Pemprov Kaltim. 

Baca Juga: Sebaran Bergejala Hepatitis Akut Ditemukan di Kaltim 

1. Pengembangan komoditas lainnya

Yana juga berharap bukan sekadar pengembangan hortikultura, tetapi bisa komoditas lainnya seperti jagung, karena lahan yang dimiliki PT EMAS masih cukup luas dan potensial untuk tanaman jagung, dan paling tidak ada pemenuhan pangan pakannya untuk peternakan.

“Ke depan kita akan coba, pengembangan jagung, karena memang arealnya masih cukup luas, sehingga subsektor pertanian yang terdiri dari tanaman dan ternak, merupakan sistem yang terintegrasi dan saling melengkapi dengan tujuan memanfaatkan limbah satu sama lain. Limbah tanaman digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah ternak digunakan sebagai pupuk organik, bahkan sebagai bioenergy (biogas),” paparnya.

2. Pengembangan integrated farming system kepada masyarakat

Peternakan Menjadi Booster Pengembangan Tanaman Pangan Seorang pekerja memerah susu di peternakan milik Surinder Singh di Kota Medan. Omzet penjualan susu menurun sejak pandemik corona (IDN Times/Prayugo Utomo)

Yana menambahkan, DPTPH sebenarnya sudah melaksanakan pengembangan integrated farming system kepada masyarakat, ada sekitar 100 hektare, itu pengembangan berbasis jagung dengan peternakan, dan itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.

“Ada beberapa daerah yang sudah melaksanakan pengembangan integrated farming system di masyarakat diantaranya Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, maupun daerah lainnya, yang notabene memiliki basis-basis peternakan,” ungkap Yana. 

Baca Juga: Kaltim Masih Aman dari Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya