Vino, Bocah Kutai Barat yang Diinginkan Gubernur hingga Mantan Menteri

Kisahnya anak yatim piatu karena pandemik COVID-19

Balikpapan, IDN Times - Alviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur (Kaltim) sedang viral.  Kisahnya menjadi drama memilukan di masa-masa penanganan pandemik COVID-19. 

Bagaimana tidak?  Hanya dalam sepekan, bocah akrab disapa Vino ini harus menjadi yatim piatu kehilangan kedua orangtua. Mereka berdua meninggal dunia setelah sama-sama terpapar virus. 

Sang ibu, Lina Safitri (31) meninggal dunia dalam kondisi hamil tua (19/7/2021) disusul kemudian ayahnya, Kino Raharjo (31) mengembuskan napas terakhir (20/7/2021). 

Kini, bocah kelas tiga SD ini tinggal seorang diri di perkampungan transmigrasi Kutai Barat.

1. Gubernur Kaltim siap mengadopsi Vino

Vino, Bocah Kutai Barat yang Diinginkan Gubernur hingga Mantan MenteriGubernur Kaltim Isran Noor didampingi Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak saat menghadiri Apel Konsolidasi Kesiapsiagaan dan Antisipasi Bencana Alam di Balikpapan, Kaltim, Jumat (20/11/2020). (Dok. Biro Humas Pemprov Kaltim)

Kabar kemalangan menimpa Vino sontak menjadi buah bibir seluruh penjuru nusantara dan mendapat empati dari banyak pihak, terutama di media sosial. Tidak terkecuali dari Gubernur Kaltim Isran Noor yang berinisiatif siap mengadopsi Vino menjadi anak angkatnya. 

Isran mengaku sudah berkonsultasi dengan keluarga besarnya tentang rencana ini. Soal ini, ia akan berbicara langsung dengan pihak keluarga Vino untuk mengutarakan maksudnya.

"Saya sudah bicara dengan istri dan anak-anak saya. Saya akan berkomunikasi dengan keluarga Vino. Saya akan ambil (adopsi) dia sebagai anak angkat,” paparnya.

Baca Juga: Yatim Piatu karena COVID-19, Gubernur Kaltim Angkat Anak Vino 

2. Akan memberikan pendidikan terbaik

Vino, Bocah Kutai Barat yang Diinginkan Gubernur hingga Mantan MenteriAlviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur. Foto istimewa

Isran berharap keluarga Vino mengizinkannya mengadopsi anak ini. Mantan bupati Kutai Timur ini berjanji membantu pendidikan Vino yang memang tidak memiliki keluarga dekat tinggal di Kutai Barat.

“Agar anak ini bisa berkembang. Saya punya rasa empati. Kita ambil kalau dia mau, mudah-mudahan dia mau,” tuturnya.

Kalaupun keluarga menolak, Isran berkomitmen tetap membantu pendidikan Vino hingga bisa masuk jenjang pendidikan perguruan tinggi.

“Kalau pun dia tidak mau, kita tetap melakukan pembinaan sampai pendidikan dia ke perguruan tinggi. Intinya siap menjamin pendidikan Vino," ujarnya.

3. Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti siap angkat anak Vino

Vino, Bocah Kutai Barat yang Diinginkan Gubernur hingga Mantan MenteriANTARA FOTO/Zabur Karuru

Ternyata, kisah sedih Vino pun sampai ke telinga Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang merasa sedih dan prihatin. Seperti halnya Gubernur Kaltim,  ia terenyuh dengan bersedia merawat Vino yang tinggal di Kutai Barat setelah ditinggal kedua orangtuanya.

"Andai dekat saya bisa memeluknya," kata Susi dengan emoji menangis sedih sebagaimana dikutip dari akun Twiter pribadinya, Senin (26/7/2021).

Tak hanya mengungkapkan kesedihannya, Susi Pudjiastuti juga turut meminta nomor telepon yang bisa menghubungkannya dengan Vino, kepada para pengikutnya di Twitter.

"Saya bersedia merawat tanpa adopsi," imbuh Susi.

Sampai saat ini cuitan Susi mendapat 4,2 ribu like dan 704 retweet.

4. Keluarga Vino merasa terhormat memperoleh perhatian dari para petinggi negeri

Vino, Bocah Kutai Barat yang Diinginkan Gubernur hingga Mantan MenteriAlviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur. Foto istimewa

Perhatian orang-orang terkenal ini membuat keluarga Vino merasa terhormat. Seperti disampaikan pihak paman, Margono (35) yang merupakan keluarga satu-satunya Vino yang tinggal di Kutai Barat. 

"Gimana ya, biar bagaimana saya hanya mengucapkan terima kasih saja," katanya saat dihubungi IDN Times. 

Margono mengatakan, keputusan tentang masa depan Vino nantinya akan diputuskan pihak wali anak. Dalam hal ini, kakek dan nenek Vino yang tinggal di Sragen Jawa Tengah. Merekalah nantinya akan menentukan tentang keinginan sejumlah orang yang ingin mengadopsi cucunya ini. 

"Nanti akan kami bicarakan bersama dalam keluarga besar. Bahkan mereka juga tak tahu, pak bupati, gubernur, dan sekarang mantan menteri ingin mengadopsi Vino," ungkap Margono. 

Meskipun begitu, Margono berpendapat, keputusan akhir harus demi kepentingan Vino di masa-masa mendatang. Baik dalam memperoleh perhatian, kasih sayang, hingga pendidikan yang berguna di masa depan. 

"Vino ini kan masih kecil, semuanya semestinya terserah dia. Yang penting untuk kebahagiaan dia aja ke depan," ujarnya. 

Dalam pekan-pekan ini, keluarga sudah menjadwalkan untuk mengantarkan Vino pulang ke keluarganya di Sragen. Segala keperluan transportasi dan akomodasi sudah dipersiapkan jelang keberangkatan. 

5. Vino masih menjalani isolasi mandiri

Vino, Bocah Kutai Barat yang Diinginkan Gubernur hingga Mantan MenteriAlviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur. Foto istimewa

Setelah kedua orangtuanya meninggal, Vino saat ini masih menjalani proses isolasi mandiri (isoman) terpapar virus. Kondisinya berangsur-angsur terus menunjukkan sinyal positif sebagai penyintas pasien sempat terpapar virus COVID-19. 

"Kondisi Vino baik-baik saja, dari sejak dilaporkan positif hingga sekarang sudah dinyatakan sembuh. Seperti tidak sakit saja. Memang sekarang masih melanjutkan isoman untuk memastikan kesembuhan," kata Kepala Kampung Linggang Purworejo Slamet Dullah (50). 

Slamet mengatakan, kondisi Vino saat ini sudah menjadi tanggung jawab seluruh warga Kampung Linggang Purworejo. Selama ini, perkampungan mereka memang masih menerapkan suasana keakraban saling tolong menolong satu dengan lainnya. 

"Warga sudah merawat Vino semenjak kedua orangtuanya dirawat di rumah sakit. Hingga sekarang mereka meninggal dan menjalani isoman. Soal makan dan lain-lain tak perlu lagi diragukan," tuturnya. 

Bahkan saat ini, menurut Slamet, warga kampung bergantian menjaga Vino siang dan malam di beranda rumah. Sedangkan Vino memilih tidur sendirian di ruang tamu. 

"Karena masih isolasi sehingga tamu tidak boleh masuk, berkomunikasi dari luar saja," ungkapnya. 

Baca Juga: Waspada! Lonjakan Kasus COVID-19 di Kaltim Masih Tinggi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya