Warga Balikpapan Somasi Klinik yang Terbitkan Hasil PCR Positif

Akurasi tes PCR klinik bersangkutan dipertanyakan

Balikpapan, IDN Times - Salah satu klinik di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) disomasi seorang pasiennya yang merasa dirugikan dengan pelayanannya. Warga Kelurahan Pandansari Balikpapan Barat ini menyoal akurasi laboratorium tes polymerase chain reaction (PCR). 

"Kami sudah lakukan somasi terkait keberatan klien kami atas hasil lab PCR," kata Kuasa Hukum Korban HM Selle S SH, Jumat (29/10/2021). 

1. Somasi korban tidak direspons pihak klinik

Warga Balikpapan Somasi Klinik yang Terbitkan Hasil PCR PositifPelaksanaan vaksinasi COVID-19 di lokasi DOME Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Hilmansyah)

Selle mengatakan, somasi kliennya tersebut ternyata tidak direspons pihak klinik. Menurutnya, semestinya pihak klinik menjawab secara tertulis atau setidaknya mengajak bertemu untuk berunding. 

"Karena klien kami konsumen tetap di klinik tersebut,” paparnya. 

Meskipun begitu, Selle masih memberikan kesempatan pihak untuk menanggapi somasi kliennya. 

Baca Juga: Polisi Bekuk Calo di Pelabuhan Semayang Balikpapan

2. Klinik sudah melakukan kesalahan tes PCR

Warga Balikpapan Somasi Klinik yang Terbitkan Hasil PCR Positifilustrasi tes usap atau PCR swab test (IDN Times/Arief Rahman)

Selle menyatakan, permasalahan bermula ketika kliennya melakukan tes uji PCR di salah satu klinik Balikpapan. Saat itu, mereka sebanyak 6 orang akan melakukan perjalanan ke Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk urusan keluarga. 

Tentunya, mereka membutuhkan hasil uji PCR negatif sesuai ketentuan pemerintah. 

Mereka pun lantas melakukan tes PCR ke klinik pada tanggal 7 Oktober 2021. Ternyata dalam pengujian tersebut, hasil tesnya menunjukkan positif SARS-CV-2 (CT:33.21). 

Mendapati hasil tersebut, kemudian pasien ini mencari klinik lain untuk melakukan tes PCR. Esoknya ternyata hasil tesnya menunjukkan negatif. 

"Klien kami kan rencana akan ke Makassar dalam rangka menghadiri acara keluarga yang sedang berduka beserta rombongan keluarganya 6 orang. Pada saat itu klien kami dalam kondisi sangat sehat dan tidak ada gejala sakit apa pun. Gara-gara hasil lab tersebut klien kami gagal berangkat bersama suami dan anaknya sejumlah 3 orang, padahal ini acara penting sekali,” paparnya. 

3. Mempertanyakan sistem pengetesan PCR

Warga Balikpapan Somasi Klinik yang Terbitkan Hasil PCR PositifIlustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Selle mempertanyakan sistem pengecekan klinik tersebut. Kenapa hasi uji tes antara klinik satu dengan klinik lainnya. 

"Kenapa bisa berbeda dalam waktu tidak sampai sehari semalam sudah beda hasil PCR. Apakah bisa dalam sehari COVID-19 langsung sembuh?" tukasnya.

Selain itu HM Selle juga merasa peduli dengan adanya hasil laboratorium di Balikpapan yang banyak pasien positif sehingga levelnya PPKM tidak turun-turun.

Permasalahan kesalahan klinik tentunya hanya merugikan masyarakat. 

Baca Juga: Balikpapan Masuk Nominasi Daerah Tangguh dalam Penanganan COVID-19

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya