Bakar Sampah, Lahan Seluas 7 Ribu Meter Persegi di Balikpapan Terbakar

BMKG imbau warga tak bakar-bakar di lahan dan hutan

Balikpapan, IDN Times – Lahan sekitar 7 ribu meter persegi di Jalan Projakal, Kilometer 5, RT 55, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara terbakar, Minggu (8/9) siang. Penyebabnya gara-gara warga membakar sampah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Suseno mengatakan, laporan kebakaran lahan ini diterima pihaknya sekira pukul 15.00 Wita. Mendapat laporan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kebakaran untuk memadamkan api.

Dalam upaya pemadaman ini, pihaknya menerjunkan unsur dari UPT PBD Gunung Samarinda dan Posko Penanggulangan Bencana (PB) Balikpapan. Selain itu pihaknya juga dibantu PDAM. “Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 16.00,” katanya.

1. Penyebab kebakaran lahan, berawal dari merintis

Bakar Sampah, Lahan Seluas 7 Ribu Meter Persegi di Balikpapan TerbakarInfo Bencana Balikpapan/Afiq

Dijelaskan Suseno, pemilik lahan tersebut adalah Muhammad Yusran (59). Yusran menugaskan Sakri untuk menjaga lahannya. Pada Minggu siang, sebelum terjadinya kebakaran, Sakri hendak membersihkan lahan milik Yusran. Ranting-ranting pohon dan rumput-rumput liar dipotongi oleh pria berusia 83 tahun itu.

Ranting pohon dan rumput liar itu kemudan dikumpulkan lalu dibakar oleh Sakri. Inilah yang memicu terbakarnya lahan seluas 7 ribu meter persegi itu. “Saat warga bakar sampah-sampah lahan, angin memang cukup kencang, jadi apinya cepat membesar dan merembet ke daerah lainnya,” jelas Suseno.

Baca Juga: Sehari 6 Bangunan Terbakar, Padamkan si Jago Merah Pakai Air Parit

2. BMKG Balikpapan mengimbau warga tak membakar sampah atau lainnya di lahan dan hutan

Bakar Sampah, Lahan Seluas 7 Ribu Meter Persegi di Balikpapan TerbakarIDN Times/Surya Aditya

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, Mulyono Leonardo mengatakan, saat ini Balikpapan masih berada di musim kemarau.

“Bulan ini (September) sampai Oktober merupakan puncak kemarau, sehingga sangat rawan sekali terjadinya karhutla (kebakaran hutan dan lahan),” katanya kepada awak media.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Minyak, untuk tidak melakukan aksi bakar-bakar di lahan dan hutan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bahaya yang ditimbulkan dari karhutla, seperti asap yang bisa membuat penyakit ISPA.

“Jika memang mau bersih-bersih lahan, sebaiknya jangan dibakar. Karena apinya bisa menjalar ke lokasi lainnya,” ujarnya.

3. Prediksi cuaca Balikpapan

Bakar Sampah, Lahan Seluas 7 Ribu Meter Persegi di Balikpapan TerbakarANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

Mulyono turut memaparkan prakiraan cuaca pada September dan Oktober 2019 di Balikpapan. Kata dia, suhu di kota ini berada di antara 25 hingga 31 derajat Celsius. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 60 sampai dengan 91 persen.

“Untuk kecepatan angin antara 3 hingga 12 knot mengarah ke barat daya,” pungkasnya.

Baca Juga: Rumah di Pondok Pesantren Al Izzah Balikpapan Diamuk si Jago Merah

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya