Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Beroperasi Oktober, Cek Ini Tarifnya

Pembangunan jalan tol Balsam sudah mencapai 97 persen

Balikpapan, IDN Times – Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) sudah memasuki tahap akhir. Setengah jalan dari panjang keseluruhan tol Balsam direncanakan beroperasi bulan depan.

Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda (JBS) – selaku kontraktor jalan tol Balsam – S.T.H. Saragi mengatakan, progres pembangunan jalan tol Balsam sudah mencapai 97 persen. Itu artinya, tinggal 3 persen lagi progres yang harus dikerjakan.

“Insha Allah, akhir Desember (2019) ini terkejar (selesai) itu semua. Sehingga, jalan tol Balikpapan-Samarinda ini sudah bisa beroperasi semuanya awal tahun (2020) nanti,” katanya kepada awak media di kantor PT JBS, Senin (9/9) sore.

1. Pembangunan jalan tol Balsam yang belum selesai

Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Beroperasi Oktober, Cek Ini TarifnyaIDN Times/Surya Aditya

Saragi memaparkan, pembangunan jalan tol Balsam yang belum selesai dikerjakan ada di Seksi 1 dan Seksi 5. Dijelaskannya, Seksi 1 merupakan wilayah pembangunan jalan tol Balsam di Kilometer (Km) 38, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.

Sedangkan Seksi 5 pembangunan jalan tol Balsam, yaitu dari Km 13 hingga Kelurahan Batakan, Balikpapan. “Kemudian untuk Seksi 2, 3 dan 4 sudah selesai 100 persen,” jelasnya.

Lebih rinci, lanjut dia, pembangunan tol Balsam yang belum selesai dikerjakan di Seksi 1, yakni soal jalannya. Masih ada kontur jalan yang belum dikeraskan, sehingga belum disedimentasi. Total panjang jalan di seksi ini yang belum disedimentasi sekitar 22 km.

“Termasuk juga aksesoris jalan, seperti rambu lalu lintas dan penerangan jalan itu belum terpasang di seksi 1,” lanjutnya.

Sedangkan di Seksi 5, disebutkan Saragi sedikitnya ada tiga hal yang menjadi masalah. Pertama soal tanah. Masih ada tanah di seksi ini yang rawan longsor, sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun luas tanah yang bermasalah di Seksi 5 tidak panjang. “Hanya 225 meter saja,” sebutnya.

Selain itu di Seksi 5 juga terdapat jembatan. Namun belum selesai dikerjakan lantaran baru konstruksi gelagarnya yang terpasang.

“Kemudian Seksi 5 juga ada overpass. Overpass jalan yang di atas itu tiga buah sudah terpasang, tapi belum ada jalan pendekatnya, onbreak namanya,” urainya.

Selain masalah-masalah di kedua seksi tersebut, masalah lainnya yaitu gerbang tol. Diketahui, jalan tol Balsam memiliki empat gerbang tol.

Gerbang tol pertama ada di Batakan, gerbang tol kedua di Km 13, gerbang tol ketiga di Samboja dan yang keempat di Kecamatan Palaran (Samarinda). “Semua gerbang tol belum selesai dikerjakan,” ungkapnya.

Namun begitu, Saragi optimis, semua masalah-masalah ini akan selesai pada Desember 2019. Sebab, waktu tersebut merupakan target yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah RI melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kami juga sudah berbicara dengan pelaksana pekerjaan di lapangan, yakni dengan Wika selaku kontraktornya, kami usahakan untuk bisa diselesaikan tepat waktu,” tegasnya.

Baca Juga: 5 Fakta Jalan Tol Balsam, Jalan Tol Pertama di Kalimantan 

2. Separuh jalan tol Balsam beroperasi Oktober 2019

Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Beroperasi Oktober, Cek Ini TarifnyaJasamarga Balikpapan-Samarinda

Diterangkannya, jalan tol Balsam memiliki total panjang sekitar 99 km. Dari total tersebut, sudah ada 66 km telah rampung pengerjaannya, alias siap beroperasi. “Jalan yang sudah siap itu dari Samboja ke Palaran,” terangnya.

BPJT Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, kata dia, meminta agar separuh lebih dari panjang keseluruhan jalan tol Balsam yang telah rampung itu untukdioperasikan pada Oktober 2019. Saragi pun merencanakan, permintaan pemerintah itu akan diwujudkan pada akhir Oktober ini.

“Kami diminta untuk bisa mengoperasikan di bulan depan, kami akan usahakan itu. Paling tidak seksi 2, seksi 3 dan seksi 4 kan sudah selesai,” bebernya.

3. Tarif jalan tol Balsam

Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Beroperasi Oktober, Cek Ini TarifnyaJasamarga Balikpapan-Samarinda

Mengenai tarif, sambung Saragi, dibagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama diperkirakannya berkisar Rp1.000. Untuk golongan kedua senilai Rp1.500, sedangkan golongan ketiga Rp2 ribu per kilometer.

“Golongan pertama itu seperti sedan, kijang, atau semacam mini bus gitulah. Golongan dua untuk kendaraan menengah (truk roda enam), sedangkan golongan tiga untuk kendaraan seperti kontainer dan sebagainya,” sambungnya.

Saragi kemudian membandingkan tarif tol Balsam dengan tarif tol yang ada di Jawa. Menurutnya, Tarif jalan tol Balsam untuk golongan pertama terbilang cukup murah. Pasalnya, tarif tol untuk golongan pertama di Jawa bisa lebih dari Rp1.000 per kilometer.

“Di sana (Jawa) ada yang di atas Rp1.000. Apalagi yang di Jabodetabek itu, bisa lebih mahal. Sekarang ada yang Rp1.300, Rp 1.200, sedangkan yang di trans Jawa rata-ratanya Rp2 ribu,” katanya.

Namun begitu, dia memastikan, mengenai tarif tol Balsam ini masih bisa berubah. Biasanya, perubahan akan dilakukan setiap dua tahun sekali.

“Biasanya perubahan akan mengikuti inflasi per dua tahun. Yang jelas, perubahan tentu sudah melalui perhitungan yang komprehensif, yang mana sudah direncanakan dengan matang oleh pemerintah,” pungkasnya

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Sudah 96 Persen 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya