Kejayaan Muara Wis: Tersohor karena Tenaga Matahari (Part 2)

Desa di Kutai Kartanegara, andalkan listrik tenaga surya

Kutai Kartanegara, IDN Times – Salah satu kejayaan Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) adalah adanya matahari yang selalu bersinar hampir sepanjang tahun di desa tersebut. Warga pun memanfaatkan kekayaan sinar matahari ini untuk mendapatkan listrik.

Kepala Desa Muara Enggelam, Juhar mengatakan, pada 2015 lalu, desanya mendapat bantuan seperangkat panel solar cell dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bantuan ini tentu saja menjadi angin segar buat warga yang jauh dari akses ke kota itu.

Pasalnya, Desa Muara Enggelam berdiri di tengah Danau Melintang sehingga berbagai fasilitas masih sulit masuk ke desa tersebut.

“Bantuan kami terima senilai Rp3,5 miliar dalam bentuk perangkat panel tenaga matahari,” katanya kepada IDN Times ditemui di rumahnya, pekan lalu.

1. PLTS menyuplai listrik untuk 110 kepala keluarga

Kejayaan Muara Wis: Tersohor karena Tenaga Matahari (Part 2)Kepala Desa Muara Enggelam, Juhar. IDN Times/Surya Aditya

Setelah mendapat bantuan, dijelaskan Juhar, Kementerian ESDM bersama warga membangun Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tengah Desa Muara Enggelam. Panel-panel solar cell ditata rapi di PLTS itu bersama tempat penyimpanan daya listriknya.

Setelah selesai dibangun, kebutuhan listrik desa berpenduduk sekitar 170 jiwa dengan 110 kepala keluarga ini selalu terpenuhi hampir sepanjang hari.

“Ya, alhamdullilah, listrik sudah bisa menyuplai rumah-rumah warga siang dan malam setiap harinya,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Potensi Ekonomi Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara

2. Banyak warga desa di daerah lain belajar mengelola PLTS di Muara Enggelam

Kejayaan Muara Wis: Tersohor karena Tenaga Matahari (Part 2)PLTS Desa Muara Enggelam ini tempat mengelola panas matahari untuk dijadikan listrik. IDN Times/Surya Aditya

Bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan listrik. Adanya PLTS tersebut juga membuat Desa Muara Enggelam kian dikenal publik. Sebab, tak sedikit warga dari desa lain di luar Kalimantan datang ke Desa Muara Enggelam hanya untuk belajar mengelola PLTS.

Diterangkan Juhar, bantuan panel solar cell dari Kementerian ESDM bukan hanya Muara Enggelam saja yang dapat. Ada pula desa di provinsi lain yang juga mendapatkan bantuan yang sama, seperti di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.

“Nah, mereka itu sepertinya belum bisa mengelola PLTS. Jadi mereka datang ke sini untuk studi banding soal itu. Karena kami bisa dibilang sukses lah dalam mengelola PLTS ini,” terang pria berkacamata itu.

3. Listrik dari tenaga matahari lebih murah

Kejayaan Muara Wis: Tersohor karena Tenaga Matahari (Part 2)PLTS Muara Enggelam. IDN Times/Surya Aditya

Warga Desa Muara Enggelam punya cerita pahit soal listrik. Dahulu, sebelum adanya PLTS, desa tersebut menggunakan genset untuk memasok listrik ke rumah-rumah warga. Namun mesin berbahan solar itu tak bisa dioperasikan setiap saat, hanya malam hingga pagi hari saja

Juhar menyebut, biayanya juga terbilang mahal bagi warga. Tiap kali mengoperasikan genset dalam semalam, per kepala keluarga harus mengeluarkan kocek hingga Rp30 ribu.

“Sedangkan kalau pakai listrik tenaga matahari cuma Rp90 ribu sampai Rp180 ribu saja perbulannya,” tandasnya.

Baca Juga: Kejayaan Muara Wis: Pesta Padi di Danau Melintang (Part 1)

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya