Lima Kali Kena Bogem Mentah, Pria Simpanan Adik Tewas

Kesaksian tersangka pembunuh selingkuhan adiknya

Balikpapan, IDN Times – Kematian korban pembunuhan di Balikpapan, Kodrat Syaiful Lingga (36), benar-benar tragis. Tak ada perlawanan sama sekali ketika dirinya dihujani bogem mentah.

Kepada awak media, sang tersangka pembunuh, Hardiansyah (29), memberikan kesaksiannya saat ia menghabisi nyawa Kodrat. Semua ini dia lakukan karena tersulut emosi, lantaran adik perempuannya yang telah bersuami diajak beradegan mesum oleh Kodrat.

“Emosi, enggak terima adik saya diselingkuhin,” katanya ditemui di Mapolres Balikpapan, Senin (11/11) siang.

1. Sang adik juga dihajar

Lima Kali Kena Bogem Mentah, Pria Simpanan Adik TewasPolres Balikpapan menggelar konferensi pers terkait kasus pembunuhan selingkuhan di Mapolres Balikpapan, Senin (11/11) siang. IDN Times/Surya Aditya

Sabtu (9/11) malam, cerita Hardiansyah, ia mendapat kabar jika adik perempuannya tengah berselingkuh dengan laki-laki lain. Yang memberi kabar tersebut adalah adik iparnya atau suami dari adik perempuannya.

Lokasi perselingkuhan ini terjadi di sebuah indekos, kawasan Jalan Siaga, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan. Mendapat kabar tak sedap membuat Hardiansyah berang. Segera dia menyambangi lokasi perselingkuhan adiknya menggunakan mobil.

Setibanya di sana, Hardiansyah langsung menggerebak kamar yang dijadikan tempat kumpul kebo itu. Saat dibuka, dia mendapati adiknya sedang berzina dengan Kodrat. Sang adik nyaris tak berbusana.

Melihat kejadian ini membuat Hardiansyah naik pitam. Tanpa basa-basi lagi, ia hajar adik dan selingkuhannya itu.

“Pas saya masuk sudah terbuka jilbabnya. Adik saya, saya hajar. Dan saya hajar juga laki-laki (Kodrat) itu,” beber bapak dua anak ini.

2. Dihajar tak sampai lima menit, korban tumbang

Lima Kali Kena Bogem Mentah, Pria Simpanan Adik TewasTersangka kasus pembunuhan, Hardiansyah (tengah). IDN Times/Surya Aditya

Diakui Hardiansyah, ia memukul, menendang dan menginjak-injak Kodrat. Adapun bagian tubuh yang diserang, yakni, muka, perut dan bagian bawah tubuh.

Mendapat bogem mentah bertubi-tubi membuat Kodrat tak berdaya. Dia pun tak memberi serangan balasan kepada Hardiansyah.

“Pas dipukul, korban sudah tidak melawan. Kejadiannya sebentar saja, lima kali mukul, enggak sampai lima menit,” kilahnya.

3. Hendak menolong, teman-teman korban dihadang pisau

Lima Kali Kena Bogem Mentah, Pria Simpanan Adik TewasIndekos di Jalan Siaga, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan, ini jadi tempat Hardiansyah membunuh Kodrat, pada Sabtu (9/11) malam. IDN Times/Surya Aditya

Setelah beberapa kali pukulan dengan tangan kosong, Kodrat tumbang. Kondisinya sekarat. Diungkapkan Hardiansyah, saat masih di indekos, ia melihat Kodrat masih bernafas. Namun darah mengucur deras dari mulutnya.

“Di TKP korban masih bernafas, tapi keluar darah. Terus dilerai sama warga,” ungkap warga Jalan AW Syahrani, Balikpapan Utara itu.

Selain datang warga, teman-teman korban juga berdatangan ke lokasi kejadian. Mereka datang karena ingin menolong Kodrat. Namun niatnya itu diurungkan, karena Hardiansyah saat itu benar-benar beringas.

“Pas teman-teman korban datang, saya ambil pisau badik di mobil saya, saya todongkan ke mereka, baru mereka itu kabur semua,” pungkasnya.

4. Tersangka terancam penjara di atas 10 tahun

Lima Kali Kena Bogem Mentah, Pria Simpanan Adik Tewasklimg.com

Sementara itu, dijelaskan Kanit Jatanras Polres Balikpapan, Iptu Musjaya, Hardiansyah ditangkap pada malam itu juga di lokasi pembunuhan. Kini dia ditahan di Mapolres Balikpapan untuk menjalani pemeriksaan lebih kanjut.

“Tersangka kami kenakan Pasal 338 KUHP, dengan ancaman di atas 10 tahun penjara,” tukas Musjaya.

Diberitakan sebelumnya, saat Kodrat sekarat, ia dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh warga. Namun oleh pihak rumah sakit Kodrat dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). Dia pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit plat merah itu.

Baca Juga: Pergoki Adik Perempuan Main 'Serong', Kakak Bunuh Selingkuhan Adiknya

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya