Modal Rp20 ribu, Oknum Polisi di Balikpapan Cabuli Lima Murid SD

Korban ada yang dicabuli di hotel

Balikpapan, IDN Times – Perbuatan asusila yang dilakukan seorang oknum guru mengaji sekaligus oknum polisi di Balikpapan, inisial AS (40), akhirnya terungkap. Bermodalkan Rp20 ribu, sang oknum itu tega melakukan perbuatan cabul terhadap bocah-bocah SD.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Balikpapan, Esti Santi Pratiwi membongkar semua perbuatan tak senonoh AS. Kata dia, sampai saat ini sudah ada lima bocah perempuan yang melaporkan perbuatan asusila AS kepada UPTD PPA Balikpapan.

“Laporan kami terima pada 9 September (2019). Masing-masing korban berinisial SN 10 tahun, IM 12 tahun, NA 9 tahun, SNA 7 tahun dan KI 11 tahun,” katanya kepada IDN Times, Jumat  (13/9).

1. Dugaan perbuatan cabul yang dilakukan AS

Modal Rp20 ribu, Oknum Polisi di Balikpapan Cabuli Lima Murid SDIDN Times/Surya Aditya

Setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan assessment awal atau pemeriksaan terhadap ke lima bocah itu. Hasil assessment, Esti membeberkan, kelima korban kompak membenarkan, jika mereka telah dicabuli oleh AS.

Perbuatan yang dilakukan oknum polisi itu, para korban mengakui, jika mereka dipaksa untuk memegang alat kelamin AS. “Dari hasil assessment awal semua konsisten mengatakan seperti itu. Karena kan yang mendampingi psikolog, kalau mereka ada bohong atau ada tidak konsisten kan ketahuan,” ungkapnya.

Namun Esti menegaskan, dugaan perbuatan cabul AS ini masih bersifat sementara. Sebab, pihaknya masih terus mendalami betul-betul kasus ini.

“Apakah ada sampai perbuatan hubungan badan, kami masih telusuri ini. Tapi, ya, mudah-mudahan sih tidak sampai situ. Termasuk korbannya, apakah cuma lima orang atau ada yang lainnya, kami masih harus dalami lagi,” tegasnya

Dijelaskan Esti, AS tidak pernah menggauli korbannya sendirian. Dia selalu membawa teman korban. Lokasi AS mengeksekusi korbannya berpindah-pindah. Selain di rumahnya, AS juga pernah mencabuli korbannya di hotel. Adapun modus yang digunakan AS agar korbannya mau menuruti kemauannya, yakni dengan mengiming-imingi sejumlah uang tunai.

“Mereka itu rata-rata berdua (korban), tidak pernah sendiri mereka. Modusnya diberi uang anak-anak itu, bervariasi, sih, paling banyak Rp20 ribu, deh kayaknya,” urai perempuan berkerudung itu.

Ditambahkan Esti, sampai sekarang pihaknya belum pernah bertemu dengan AS. Namun informasi yang diterimanya, AS merupakan seorang bapak dua anak. “Istrinya sedang hamil itu, punya dua orang anak,” tambahnya.

2. AS dilaporkan ke polisi

Modal Rp20 ribu, Oknum Polisi di Balikpapan Cabuli Lima Murid SDIDN Times/Sukma Shakti

Usai memastikan kebenaran kasus ini, lanjut Esti, para keluarga dengan didampingi UPTD PPA Balikpapan melaporkan AS kepada Polda Kaltim. Pasalnya, para keluarga sangat keberatan atas perbuatan asusila yang dilakukan AS. 

“Setelah assessment awal itu sempat kami bawa bersama advokat ke Polres. Tapi, karena ini katanya ranahnya pelaku di Polda, ya, jadi kami bawa ke Polda," tuturnya.

Laporan ke kepolisian ini dibuat Senin (9/9) lalu. Setelah membuat laporan, para korban langsung di BAP oleh pihak kepolisian.

"Hari Senin itu langsung di BAP anak-anak di Polda, sampai malam itu. Menurut Polda pelaku sedang dalam introgasi dan penanganan,” tandasnya.

Baca Juga: Korban Pencabulan di Jatim Tembus 100 Anak dalam Dua Pekan

3. Para korban diperiksa pisikolog

Modal Rp20 ribu, Oknum Polisi di Balikpapan Cabuli Lima Murid SDIDN Times/Surya Aditya

Sementara itu, Konselor Psikis UPTD PPA Balikpapan, Vivi Nur Asyiah Damanik mengatakan, dirinya telah memeriksa para korban asusila AS. Dia memastikan, para korban belum sampai mengalami trauma.

“Mungkin bukan trauma, tapi takut. Karena kalau trauma itu sudah dalam banget, tapi ini takut saja mereka,” ujar psikolog ini.

Namun mengenai rasa takut ini masih pemeriksaan awal. Oleh karena itu, Vivi berharap agar para keluarga korban aktif berkoordinasi mengenai perilaku korban kepada UPTD PPA Balikpapan.

“Kami harapkan kepada orang tua korban, kalau di rumah ada menemukan gejala-gejala perubahan perilaku atau mood atau seperti apa, nah segera hubungi kami untuk kami assessment lagi,” tutupnya.

4. Polisi pastikan AS anggota polisi

Modal Rp20 ribu, Oknum Polisi di Balikpapan Cabuli Lima Murid SDIDN Times/Surya Aditya

Diwartakan sebelumnya, AS membuka praktik mengaji di rumahnya, kawasan Balikpapan Selatan. Beberapa murid mengajinya inilah yang menjadi korban dugaan cabul AS. Para korban AS juga bertatus sebagai siswi sekolah dasar (SD)

Namun AS bukan hanya berprofesi sebagai guru mengaji, ia juga sebagi anggota kepolisian. Hal ini dibenarkan Kanit PPA Sat Reskrim Polres Balikpapan, Ipda Kusmanto.

“Pelakunya kan anggota Polda, jadi ditangani Propam Polda,” singkatnya saat dikonfirmasi wartawan mengenai kasus dugaan pencabulan ini.

Baca Juga: Oknum Guru di Balikpapan Diduga Cabuli Bocah SD

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya