39 Nyawa Hilang di Lubang Tambang, Jatam Tagih Komitmen Gubernur Isran

Lubang bekas tambang bak ranjau bagi anak-anak di Kaltim

Samarinda, IDN Times - Hilangnya dua nyawa remaja di lubang yang diduga bekas tambang bikin Pradarma Rupang naik pitam. Pasalnya dari catatan dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim ini sudah 37 orang kehilangan nyawa hanya karena lubang bekas tambang. Jika ditambah dua korban dari Kabupaten Paser lagi maka totalnya menjadi 39.

“Lubang bekas tambang ini seperti bom waktu. Ranjau bagi anak-anak di Kaltim. Sangat merugikan.  Saya jengkel, ini sudah yang kesekian kalinya,” kata Rupang saat dikonfirmasi pada Senin (7/9/2020) malam.

1. Sebagian besar korban lubang bekas tambang masih anak-anak dan remaja

39 Nyawa Hilang di Lubang Tambang, Jatam Tagih Komitmen Gubernur IsranDinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang (kiri) saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Ironisnya, dari informasi yang diterima Jatam Kaltim, dua korban tersebut masih remaja. Statusnya duduk di bangku SMP. Catatan Jatam Kaltim, lubang bekas tambang di Kaltim sudah menelan nyawa dari 2011 lalu. Dan sejak itu angkanya terus menanjak. Di Samarinda paling banyak menelan korban, yakni 21 orang. Sementara, di Kutai Kartanegara (Kukar) 13 orang. Sisanya, masing-masing satu orang dari Kutai Barat dan Penajam Paser Utara. Dari semua kejadian itu. Korban laki-laki berjumlah 26 orang. Sementara perempuan sembilan orang, dan satu lainnya tak berhasil teridentifikasi. Sebenarnya pada 22 Agustus 2019 lalu kejadian serupa terjadi Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun lokasi petaka digaransi oleh Dinas ESDM Kaltim bukan lubang bekas tambang. Lalu pada 21 Februari 2020 juga ada kejadian di Samarinda. Tempat kejadian berada di konsesi perusahaan tambang. 

“Perlu diingat, dari 39 korban, 33-nya merupakan anak-anak dan remaja. Sisanya dewasa. Masak mau berulang terus gak ada perubahan,” tegasnya.

2. UU Minerba belum setahun disahkan, dua korban sudah melayang di Kaltim

39 Nyawa Hilang di Lubang Tambang, Jatam Tagih Komitmen Gubernur IsranKorban tenggelam di danau yang diduga bekas tambang di Desa Krayan Makmur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser pada 6 September 2020 (Dok. BPBD Paser/Istimewa)

Dia pun mempertanyakan, mengenai pemberi wewenang mengizinkan membuka lubang bekas tambang sebagai lokasi wisata. Apakah itu merupakan diskresi (kebebasan keputusan sendiri) Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim atau bukan? Setidaknya tanya itu yang harus dijawab lebih dahulu. Sedihnya, isu yang berkembang sekarang itu ialah menjadikan lubang bekas galian batu bara sebagai lokasi wisata, irigasi, budi daya ikan hingga sumber air. 

“Ini kan miris. Belum ada setahun revisi UU Minerba disahkan, eh, sudah makan korban lagi,” sebutnya.

Baca Juga: Lagi! Jatuh Korban ke-37 di Lubang Bekas Tambang Batu Bara di Kaltim

3. Alih fungsi lubang eks tambang menjadi lokasi wisata sangat berbahaya, Jatam juga pertanyakan komitmen gubernur Kaltim

39 Nyawa Hilang di Lubang Tambang, Jatam Tagih Komitmen Gubernur IsranPetugas BPBD Paser saat mengangkat salah satu korban meninggal di danau yang diduga bekas tambang di Desa Krayan Makmur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser pada 6 September 2020 (Dok. BPBD Paser/Istimewa)

Menurut Rupang, alih fungsi lubang eks tambang menjadi lokasi wisata itu sangat berbahaya. Buktinya sudah ada, di Paser dua remaja kehilangan nyawa. Lubang tambang di Kaltim di Kaltim bukan hal baru. Bahkan karenanya bikin pusing tujuh keliling. Bayangkan saja, masih menukil dari data Jatam Kaltim setidaknya ada 1.735 lubang bekas tambang batu bara menganga. Ribuan lubang-lubang itu tersebar di berbagai kabupaten/kota di Kaltim. Kabupaten Kutai Kartanegara paling banyak lubang tambang. Data Jatam Kaltim menyebut di Kukar terdapat 842 lubang. Lalu Kota Tepian Samarinda menyusul dengan 349 lubang, sementara di Kabupaten Kutai Timur terdapat 223 lubang. Lubang-lubang tersebut merupakan eks tambang maupun tambang yang saat ini masih berproduksi. 

“Statistik keselamatan publik dari ancaman lubang bekas tambang di Kaltim saat ini menurun. Saya pun ragu kepemimpinan Gubernur Kaltim (Isran Noor) saat ini mempunyai komitmen untuk memastikan keselamatan anak-anak di Kaltim dari bahaya lubang tambang,” pungkasnya.

Baca Juga: Lubang Bekas Tambang Batu Bara di Kaltim Kembali Menelan Dua Nyawa

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya