Aktivitas Pertambangan Jadi Biang Kerok Longsor di Samarinda Seberang

Warga kesulitan karena tanah longsor sudah sampai ke jalan

Samarinda, IDN Times - Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang hanya bisa dipakai satu lajur. Sejatinya dua jalur. Kiri dari arah Kecamatan Palaran dan kanan dari Samarinda Seberang. Namun sebagian justru tertimbun longsor. Sudah sebulan timbunan tanah itu menghalangi jalan.

“Iya harusnya pemerintah gerak cepat, biar dua jalur bisa digunakan lagi,” ujar Sudarmanto Yoyok, warga Palaran saat dikonfirmasi pada Senin (31/8/2020) sore.

1. Pekerjaan tak maksimal, tanah longsor masih ada

Aktivitas Pertambangan Jadi Biang Kerok Longsor di Samarinda SeberangIlustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Saban hari, pria 32 tahun ini ke Samarinda. Sumber pekerjaannya banyak di pusat pusat kota. Jarak dari rumahnya itu 25 kilometer dengan sepeda motor.

Sebenarnya bisa lewat Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II. Namun jika menggunakan jembatan megah itu, dia harus memutar lagi. Dan memang lebih dekat ke arah Jembatan Mahakam lewat Jalan Pattimura.

“Jadinya gak maksimal, jadi berbagi tempat. Karena hanya satu jalur saja yang dipakai. Tadi saya lewat ada lihat ekskavator, tapi gak maksimal. Buktinya sudah sebulan tapi tetap begitu,” sebutnya.

Baca Juga: Gegara Longsor, Jalan Poros Balikpapan-Samarinda Lumpuh Sementara

2. Warga berharap pemerintah gerak cepat, jangan sampai ada korban

Aktivitas Pertambangan Jadi Biang Kerok Longsor di Samarinda SeberangLongsor di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda menghalangi warga yang hendak menuju kota atau Palaran (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dari kabar yang berkembang, kawasan ini dulunya bekas galian perusahaan tambang. Diduga longsor ini terjadi karena aktivitas tambang. Gara-gara longsor ini pula selalu terjadi kemacetan.

Ada dua titik longsor. Jaraknya tidak terlalu jauh, tak sampai 50 meter. Jalur ini tak pernah sepi kendaraan. Sebab tak semua warga memilih lewat Jembatan Mahkota II jika hendak ke Samarinda. Hanya lewat jalur inilah Samarinda Seberang dan Palaran terhubung.

“Harus cepat memperbaiki, pasang tanggul atau segala macamnya. Jangan sampai ada korban baru bergerak cepat,” tegasnya.

3. Pihak kelurahan sudah berkoordinasi dengan DLH Samarinda

Aktivitas Pertambangan Jadi Biang Kerok Longsor di Samarinda SeberangLongsor di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda menghalangi warga yang hendak menuju kota atau Palaran (Dok.IDN Times/Istimewa)

Terpisah, Lurah Mangkupalas Muhammad Noor saat dikonfirmasi menerangkan hal senada. Sepuluh tahun lalu atau 2010 pernah ada aktivitas pertambangan. Tapi, sudah berhenti.

Dirinya sudah meninjau lokasi tersebut dan bila dilihat dari kontur tanahnya, kawasan ini memang rawan longsor. Koordinasi sudah dilakukan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar melakukan analisis lingkungan di kawasan tersebut.

“Saya memang masih baru. Tapi kalau saya pikir ada dampak lingkungannya juga. Tapi gak langsung dirasakan. Bisa lama,” pungkasnya.

Baca Juga: Dispar Samarinda Lirik Lubang Bekas Tambang sebagai Wahana Wisata Baru

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya