Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke Masa

Para wali kota ini menjabat dari periode 1960 hingga 2020

Samarinda, IDN Times - Desember mendatang seluruh warga Samarinda bakal memilih pemimpinnya untuk lima tahun mendatang. Millennial Kota Tepian pun bakal ambil peran. Meski demikian tak banyak yang tahu siapa saja figur yang pernah jadi pamong di ibu kota Kaltim ini. Berikut nama-nama wali kota yang pernah memimpin Samarinda dari periode 1960-an hingga kini. Total ada sembilan pergantian kekuasaan.

1. Kapten Soedjono AJ (1960-1961)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaKapten Soedjono AJ wali kota Samarinda pertama (karamumus.samarindakota.go.id/istimewa)

Sesuai pangkat, maka bisa ditebak jika Kapten Soedjono AJ berasal dari kalangan militer. Sebelum menjabat sebagai pamong di Samarinda, Kapten Soedjono adalah staf di salah satu komando daerah militer (Kodam). Persisnya Kodam IX/Mulawarman di Balikpapan. Dia adalah wali kota pertama di Samarinda. Ketika itu dia hanya menjabat selama 20 bulan. Tugas selanjutnya diemban oleh Letkol Ngoedio pada Agustus 1961 (Akhmad  Zailani dalam buku Walikota Samarinda, dari masa ke masa, terbitan 2001, hal 148).

Kapten Soedjono AJ diangkat dengan SK Mendagri tertanggal 1 Januari 1960. Setelahnya pada 20 Januari 1960, Gubernur Kaltim saat itu, APT Pranoto atas nama mendagri menerima sumpah jabatan wali kota kepala daerah kota praja Samarinda. Sehari kemudian, serah terima wilayah kota praja Samarinda antara kepala Daerah Istimewa Kutai kepada wali kota kepala daerah kota praja Samarinda dilakukan. Kapten Soedjono baru dilantik sebagai wali kota pada 17 Februari 1960 oleh gubernur atas nama mendagri (Muhammad Sarip dalam buku Samarinda Bahari, Sejarah 7 Zaman Daerah Samarinda terbitan 2015, hal 86).

2. Letnan Kolonel Ngoedio (1961-1967)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaLetkol Ngoedio adalah wali kota kedua Samarinda. Sebelum menjabat sebagai wali kota (wikimedia.org/istimewa)

Letkol Ngoedio adalah wali kota kedua Samarinda. Sebelum menjabat sebagai wali kota, Ngoedio bertugas di Dinas Kehakiman Daerah Militer (DAM) IX Mulawarman. Dia menjabat dua periode. Pertama 1961-1965 kemudian 1965-1967). Ketika itu Kota Tepian masih berstatus kota praja dengan lembaga legislatif peralihan, itu sebab dirinya juga merangkap sebagai ketua para legislator. DPRD Kota Praja Samarinda terbentuk pada 22 September 1961, setelah dikeluarkan tetapan Presiden Nomor 5 Tahun 1960 (disempurnakan) dan Surat Keputusan Gubernur KDH Kaltim Nomor 14/Des/1961 tertanggal 22 September 1961 dengan nama DPRD Gotong Royong (GR), beranggotakan 15 orang (sesuai ketentuan yang digariskan UU Nomor 27/1959. Tugas itu dia lakukan hingga 1965 sesuai instruksi Mendagri Nomor 23/1965 tentang Penyempurnaan DPRD Gotong Royong. Jumlah anggota yang semula 15 orang, kemudian ditambah menjadi 25 orang, termasuk 1 orang ketua dan 2 orang wakil ketua DPRD GR. (Akhmad  Zailani dalam buku Walikota Samarinda, dari masa ke masa, terbitan 2001, hal 148).

3. Muhammad Kadrie Oening (1967-1980)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaPotret Kadrie Oening bersama sang istri Aminah (Dok.IDN Times/istimewa)

Kadrie Oening adalah wali kota ketiga Samarinda. Dia juga merupakan pamong pertama dari kalangan sipil. Dilantik pada 8 November 1967. Dua kali menjabat hingga 1980. Sebelum dilantik sebagai wali kota, Kadrie Oening adalah salah seorang wedana (pembantu wali kota/bupati. Membawahi beberapa camat) di Kota Madya Balikpapan. Ia juga pernah menjadi camat Sangkulirang pada masa Orde Lama. Selama memimpin Samarinda, Kadrie Oening banyak lakukan perubahan dan penataan. Dia dikenal berani dan tegas.

Salah satu tindakannya yang menuai banyak protes massa adalah penghapusan moda transportasi becak pada 1 Januari 1975. Beleid itu tertuang di dalam SK Wali Kota Madya tingkat II Samarinda No. 150/1974. Meski demikian dia bijak. Pamong ketiga ini mengganti becak dengan angkot jenis colt L300 dari Mitsubishi sebagai angkutan umum. Tak hanya itu, dia juga turut andil dalam menambah panjang jalan-jalan kota secara permanen sesuai kebutuhan Samarinda sebagai ibu kota Kaltim.

Hebatnya lagi, Kadrie juga merupakan salah satu konseptor Stadion Segiri, Jalan Kesuma Bangsa. Taman Makam Pahlawan yang tadinya berada di belakang Hotel Pirus, dipindahkan di Kesuma Bangsa, sehingga lokasinya dinilai lebih layak dan tertata rapi. Selain itu, dia pun merancang beberapa jembatan di Sungai Karang Mumus serta membangun Balai Kota yang hingga kini masih dipakai di Jalan Kesuma Bangsa.

Jasa lain Kadrie Oening yakni menata pusat perbelanjaan sekaligus taman hiburan. Lebih dikenal dengan sebutan THG atau Taman Hiburan Gelora di lokasi eks kebakaran 1958 (sekarang kawasan Citra Niaga). Lokasi tersebut dulunya kumuh, banyak bangunan liar dan terdapat pasar sementara yang berdampingan dengan lokalisasi liar. Kadrie Oening juga berperan besar dalam menambah luas wilayah Samarinda dari 169 kilometer persegi menjadi 2.727 kilometer persegi atau sekitar 15 kali lipat wilayah sebelumnya. Dengan luas daerah tersebut, Samarinda mendapat tambahan kecamatan yaitu Palaran, Sanga Sanga, Muara Jawa dan Samboja. (Akhmad  Zailani dalam buku Walikota Samarinda, dari masa ke masa, terbitan 2001, hal 148).

4. Anang Hasyim (1980-1985)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaAnang Hasyim adalah wali kota keempat Samarinda. Sipil kedua yang menjabat sebagai pamong. Kerja-kerja Kadrie yang belum tuntas dia lanjutkan (karamumus.samarindakota.go.id/istimewa)

Anang Hasyim adalah wali kota keempat Samarinda. Sipil kedua yang menjabat sebagai pamong. Kerja-kerja Kadrie yang belum tuntas dia lanjutkan. Mulai dari program perbaikan kampung (Kampung Inprovement Program) di 10 Kelurahan yang padat penduduk meliputi 210 hektare. Tak hanya iti, semasa Anang Hasyim bertugas, telah pula dilaksanakan program air bersih dan listrik masuk desa (Akhmad  Zailani dalam buku Walikota Samarinda, dari masa ke masa, terbitan 2001, hal 148).

Anang Hasyim dilantik oleh Gubernur Kaltim Ery Soepardjan atas nama mendagri tertanggal 15 Februari 1980. Anang Hasyim bertugas selama 5 tahun dan berakhir pada tanggal 10 Februari 1985. Pada tanggal 11 Februari menyerahkan jabatannya kepada Letkol Inf Iswanto Rukin (Akhmad  Zailani dalam buku Wajah Parlemen Samarinda, terbitan Pemkot Samarinda pada 2006).

Baca Juga: Diresmikan BJ Habibie, Perumahan di Samarinda Ini Kerap Kali Banjir

5. Letnan Kolonel Infanteri (Purnawirawan) Iswanto Rukin (1985)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaLetkol Inf (Purn) Iswanto Rukin adalah wali kota Samarinda kelima. Berasal dari kalangan militer. Dia menggantikan Anang Hasyim (karamumus.samarindakota.go.id/istimewa)

Letkol Inf (Purn) Iswanto Rukin adalah wali kota Samarinda kelima. Berasal dari kalangan militer. Dia menggantikan Anang Hasyim. Sayangnya nasib berkata lain. Sang letnan lebih dulu mangkat atau meninggal dunia. Iswanto Rukin adalah wali kota dengan masa jabatan tersingkat atau tercepat di dunia, tak lebih dari sebulan atau hanya 26 hari. Sejatinya Iswanto yang dilantik pada 11 Februari 1985 bakal menjabat hingga 7 Maret 1995 (Akhmad  Zailani dalam buku Walikota Samarinda, dari masa ke masa, terbitan 2001, hal 148).

6. Abdul Waris Husain (1985-1995)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaAbdul Waris Husain, wali kota Samarinda yang tegas. Segudang prestasi dia torehkan salah satunya perluasan wilayah Samarinda (Dok.IDN Times/istimewa)

Abdul Waris Husain lahir di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 10 Juni 1944. Dua tahun lalu tepatnya 26 Juli 2018, wali kota keenam dari Samarinda ini mangkat pada usia 74 tahun. Selama memimpin Kota Tepian selama dua periode yakni 1985-1990 dan 1990-1995 sejumlah prestasi ditorehkan. Paling terekam ialah saat Samarinda meraih Aga Khan Award atas prestasi membangun pusat perdagangan rakyat Citra Niaga. Tak hanya itu, dia juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kaltim periode 2009-2014 dari Partai Patriot (Akhmad  Zailani dalam buku Walikota Samarinda, dari masa ke masa, terbitan 2001, hal 148).

7. Kolonel Lukman Said (1995-2000)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaKolonel Lukman Said adalah wali kota Samarinda ketujuh. Dia menggantikan Waris Husain yang menjabat selama dua periode (dopobud.kemendikbud.go.id/istimewa)

Kolonel Lukman Said adalah wali kota Samarinda ketujuh. Dia menggantikan Waris Husain yang menjabat selama dua periode. Estafet kekuasaan berpindah tangan berdasarkan SK Mendagri No. 131.44.222 tertanggal 20 Oktober 1995. Pemerintah kemudian mengeluarkan SK tentang Wali Kota yang didampingi Wakil Wali Kota. Lukman Said mengusulkan agar Achmad Amins sebagai wakil wali kota mendampingi dirinya. Usulan ini disetujui mendagri sesuai dengan SK mendagri No. 132.44034 tertanggal 17 Februari 1998. Sebelumnya Achmad Amins adalah Asisten III sektretarian Kota Samarinda. Lukman Said menjabat selama 5 tahun dari 1995-2000. Periode selanjutnya, dia digantikan oleh wakilnya, Achmad Amins.

8. Achmad Amins (2000-2010)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaAchmad Amins merupakan wali kota kedelapan. Dia adalah pamong yang terpilih dari hasil pesta demokrasi pertama di Samarinda (wikimedia.org/istimewa)

Achmad Amins merupakan wali kota kedelapan. Dia adalah pamong yang terpilih dari hasil pesta demokrasi pertama di Samarinda. Menjabat dua periode dari tahun 2000-2010. Periode kedua, dia kembali menggandeng Syaharie Jaang sebagai wakil wali kota. Dilantik pada 23 November 2005 di GOR Segiri, Samarinda oleh Gubernur Kaltim Suwarna Abdul Fatah. Amins pernah mendapat penghargaan Bintang Jasa Pratama dari presiden sesuai dengan Keppres No.055/TK/2006. Lazimnya diberikan karena berjasa luar biasa terhadap nusa dan bangsa saat peristiwa atau hal tertentu di luar bidang militer.

9. Syaharie Jaang (2010-2020)

Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke MasaSyaharie Jaang Wali Kota Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Syaharie Jaang adalah wali kota Samarinda kesembilan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil wali kota Samarinda selama kepemimpinan Achmad Amins.Pada periode selanjutnya, Jaang memberanikan diri maju dalam pesta demokrasi dengan menggandeng Nusyirwan Ismail dari kalangan birokrat. Ketika itu Nusyirwan merupakan kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Kalimantan Timur. Keduanya berhasil memenangkan Pilkada Samarinda yang digelar pada 12 Oktober 2010.

Baca Juga: Diresmikan BJ Habibie, Perumahan di Samarinda Ini Kerap Kali Banjir

Topik:

  • Anjas Pratama

Berita Terkini Lainnya