BOR Rumah Sakit di Kaltim Jauh dari Ambang Batas Nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Dalam dua pekan terakhir, angka positif aktif COVID-19 di Kaltim alami lonjakan. Padahal sebelumnya wabah corona ini cenderung melandai. Meski demikian Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan jika tingkat okupansi tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) rumah sakit jauh dari ambang batas nasional.
“Jadi BOR kita (Kaltim) masih bagus secara nasional bila dibandingkan daerah lain, di bawah 20 persen,” terang Isran seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim pada Rabu (23/6/2021).
1. Mengatasi COVID-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah
Data terakhir dari Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, provinsi masih merawat 1.595 kasus aktif. Dengan akumulasi positif corona mencapai 74.069 kasus. Syukurnya 70.702 pasien di antaranya sudah alami kesembuhan. Namun, 1.772 orang di antaranya tak bisa diselamatkan.
Tak hanya itu, dari 10 daerah, 7 kabupaten/kota di Kaltim masih masuk zona merah lantaran merawat lebih dari 51 kasus aktif. Tiga daerah lainnya seperti Mahakam Ulu berstatus kuning, sementara Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) kategori oranye. Kendati demikian, Isran bersyukur COVID-19 di Kaltim bisa dikendalikan. Mengigat di Pulau Jawa termasuk di Jakarta sudah mengunakan koridor-koridor akibat lonjakan kasus COVID-19. Dalam proses penanganannya kerja sama pihak diperlukan.
“Jadi bukan semata tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh stakeholder, swasta maupun masyarakat, untuk bersama-sama melakukan pencegahan,” tegasnya.
Baca Juga: Gegara COVID-19 Kaltim Menanjak Lagi, Gubernur Isran Masygul
2. Beragam cara sudah dilakukan untuk mengatasi penyebaran COVID-19 di Kaltim
Demi mencegah terjadi lonjakan kasus, satgas provinsi sudah meminta 10 kabupaten/kota di Kaltim bertindak bijak. Jangan sampai pertambahan angka positif terus terjadi.
Selain itu dalam prosesnya, kata Isran, pemerintah telah mengeluarkan beragam kebijakan. Mulai dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, Kaltim Silent hingga protokol kesehatan 5M. Semua beleid ini mesti diterapkan dalam aktivitas harian.
“Ingat tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” tandas mantan bupati Kutai Timur tersebut.
3. Minta warga tak boleh lengah atasi virus corona
Dia juga menambahkan, agar kepala daerah bersinergi mengajak masyarakat tetap waspada dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemik. Sebab ancaman penularan hingga kini masih terjadi.
“Semuanya harus tetap waspada, tidak boleh lengah dan lalai, serta tidak boleh menyepelekannya. Tetap utamakan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Baca Juga: Lonjakan Pandemik, Wagub Kaltim Minta Waspada Varian Baru COVID-19