Cairan Disinfektan Hanya untuk Benda Mati, Bukan Manusia

WHO: Jangan menyemprot disinfektan ke badan seseorang

Samarinda, IDN Times- Belakangan cairan disinfektan ramai digunakan menangkal virus corona. Hal tersebut dikarenakan efek kandungan klorin dalam cairan pemutih bisa membunuh virus dan bakteri.

Sayangnya, pemakaian bahan kimia itu juga mengundang bahaya, terutama saat disemprotkan ke tubuh. Itu sebab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia lewat akun Instagram resminya mengimbau agar cairan itu tak disemprotkan langsung ke tubuh manusia.

“Menyemprot bahan-bahan kimia seperti itu dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir, contohnya mata dan mulut,” kata WHO Indonesia seperti dilansir dari akun Instagram resminya pada Rabu (1/4).

1. Jangan menyemprot disinfektan ke tubuh seseorang sebab berbahaya

Cairan Disinfektan Hanya untuk Benda Mati, Bukan ManusiaWHO.int

WHO juga menegaskan bila melawan COVID-19 caranya harus tepat. Ingat alkohol dan klorin bisa berguna sebagai disinfektan di benda yang kerap disentuh.

“Jangan menyemprot disinfektan ke badan seseorang karena itu dapat membahayakan,” terangnya.

2. Disinfektan hanya untuk benda mati, bukan manusia atau makhluk hidup

Cairan Disinfektan Hanya untuk Benda Mati, Bukan ManusiaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Dikonfirmasi mengenai perihal tersebut, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan hal senada, sebab disinfektan itu memang diperuntukkan khusus benda mati, bukan makhluk hidup.


“Memang kandungannya bisa membunuh bakteri atau droplet di pakaian, tapi tak seharusnya manusianya juga ikut disemprot. Pengunaannya harus tepat,” tegasnya saat dikonfirmasi pada Rabu (1/4).

Baca Juga: 75 Persen Kasus Positif Virus Corona di Kaltim Berasal dari Balikpapan

3. Bisa memicu kanker jika terus menerus terpapar cairan disinfektan

Cairan Disinfektan Hanya untuk Benda Mati, Bukan ManusiaPelaksana tugas Kepala Diskes Kaltim, Andi M Ishak dalam keterangan persnya pada Senin (30/3) petang di gedung serba guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda Ulu (IDN Times/Yuda Almerio).

Dia menambahkan, kandungan bahan kimia di dalam disinfektan ini memang berbahaya sebab tak semua manusia bisa tahan, jika terkena kulit langsung bisa iritasi. Dan bila terus-menerus terpapar bisa menjadi karsinogenik alias pemicu kanker.

“Ingat disinfektan untuk benda mati, antiseptik barulah untuk manusia atau bisa juga pakai alami seperti air rebusan daun sirih,” pungkasnya.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona, Polda Kaltim Tangani Kasus Hoaks  

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya