Ekonomi Mulai Menggeliat, Iklim Investasi Kaltim Diharap Meningkat

Dua kawasan ekonomi khusus diplot untuk hilirisasi industri

Samarinda, IDN Times - Akhirnya ekonomi Kaltim perlahan-lahan membaik jelang pengujung tahun. Itu terbukti dari capaian pada triwulan III 2020 sebesar 4,61 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan II, pertumbuhan ekonomi Benua Etam hanya 2,39 persen (q-to-q). Kondisi ini tentu menjadi sinyal baik untuk meningkatkan iklim investasi. Sebab beberapa bulan terakhir sektor ekonomi ini digempur pandemik virus corona atau COVID-19.

“Indikator Environment Social Governance dinilai sebagai sebuah ukuran yang dilihat oleh para investor luar negeri. Jika itu dijaga maka dengan sendirinya investasi berkualitas akan masuk ke Indonesia, terutama Kaltim,” ujar Tutuk SH Cahyono, kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim saat dikonfirmasi pada Jumat (13/11/2020) sore.

1. Kaltim punya kawasan ekonomi khusus untuk hilirisasi industri

Ekonomi Mulai Menggeliat, Iklim Investasi Kaltim Diharap MeningkatIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Tutuk menerangkan, Kaltim perlu mengadaptasi metode Tiongkok dalam urusan pertumbuhan ekonomi di kawasan industri. Nah, Kaltim punya potensi itu lewat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur. Maupun di Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Balikpapan. Hingga saat ini belum ada yang mampu menampung industri pengolahannya.

“Bisa jadi ada problem. Bisa jadi berkaitan dengan sewa lahan, listrik hingga konektivitas infrastruktur dan upah. Sesuai produktivitas tenaga kerjanya atau tidak,” terangnya.

Baca Juga: Kaltim dalam Bayang-bayang Fenomena La Nina, Warga Diminta Waspada

2. BI dan pemerintah mendorong iklim investasi berkembang di Kaltim

Ekonomi Mulai Menggeliat, Iklim Investasi Kaltim Diharap MeningkatIlustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menerangkan, saat ini BI dan pemerintah daerah mendorong arah investasi dengan memastikan proyek-proyek yang ada. Bukan hanya clean and clear dari perspektif pemerintah saja. Tetapi juga dari perspektif investor luar negeri. Kawasan industri yang berada di Kaltim ini dinilai penting. Karena dapat menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi Benua Etam. Di sisi lain, industri yang menjadi tumpuan Kaltim saat ini dinilai belum mampu berdampak terhadap terbukanya lapangan pekerjaan luas.

“Kaltim ini punya tambang besar, ekstraktif tetapi lapangan kerja yang dicetak itu kecil. Yang besar itu perdagangan,” sebutnya.

3. Sungai Mahakam menjadi sumber listrik bagi IKN baru

Ekonomi Mulai Menggeliat, Iklim Investasi Kaltim Diharap MeningkatPotret terminal peti kemas di Kecamatan Palaran, Samarinda (Wikipedia.org/Istimewa)

Tutuk juga menambahkan, saat ini juga perlu dipikirkan mengenai hilirisasi industri. Misalnya, rencana batu bara yang diubah menjadi metanol yang disebut sudah dapat kontrak panjang. Kemudian ada pula energi terbarukan sektor hydropower di Sungai Mahakam. Panjang sungai ini mencapai 980 kilometer. Dan itu bisa jadi sumber tenaga listrik bagi Bumi Mulawarman.

“Kalau nanti menjadi IKN (ibu kota negara) baru, jadi kita tidak bingung lagi sumber masalah energi,” pungkasnya.

Baca Juga: Diresmikan BJ Habibie, Perumahan di Samarinda Ini Kerap Kali Banjir

Topik:

  • Anjas Pratama

Berita Terkini Lainnya