Gegara Ini Gubernur Isran Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda di Kaltim

Bagaimana sekolah yang sudah mulai belajar tatap muka ya?

Samarinda, IDN Times - Meskipun cenderung melandai, namun virus corona atau COVID-19 masih menyebar di Kalimantan Timur (Kaltim). Gegara itu, Gubernur Isran Noor meminta agar tak ada sekolah tatap muka untuk sementara. Maklum orang nomor satu di provinsi ini enggan ambil risiko.

"Selama pandemik COVID-19 ini saya minta jangan dulu lakukan aktivitas (belajar/mengajar) tatap muka. Karena kesehatan adalah yang utama," ujar Isran Noor seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Selasa (20/4/2021). 

1. Beberapa daerah di Kaltim sudah memulai sekolah tatap muka

Gegara Ini Gubernur Isran Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda di KaltimGubernur Kaltim Isran Noor (IDN Times/Haikal)

Kabar ini dinyatakan Gubernur Isran tatkala meresmikan gedung di SMAN 1 Tenggarong pada 19 April 2021. Sayangnya, sejumlah daerah di Kaltim sudah melaksanakan sekolah tatap muka belum lama ini. Sebut saja Samarinda yang sejak awal tahun sudah memulai aktivitas tersebut. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Gubernur Isran pun menyadari hal itu. Namun ada pula pusat pembelajaran yang masih menerapkan sekolah online. Sebenarnya, pada Juli mendatang provinsi ini bakal mengimplementasikan belajar tatap muka dengan merata. Tapi Isran Noor ingin agar rencana ini ditunda dulu.

“Jadi, saya minta di Kaltim jangan dulu melakukan tatap muka. Sampai kondisinya betul-betul aman," tegas Isran.

Baca Juga: Gegara Longsor, Jalur Teluk Bajau Samarinda Seberang Kembali Ditutup

2. Penyebaran COVID-19 di Kaltim masih terjadi

Gegara Ini Gubernur Isran Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda di KaltimANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bila melihat statistik COVID-19 dari data terakhir, maka akumulasi positifnya sudah mencapai mencapai 67.027 atau 1.801,1 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 25,7 persen dari kasus diperiksa. Sedangkan total pasien sembuh mencapai 63.486 atau 94,7 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1.603 atau 2,4 persen. Menyisakan 1.938 kasus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri. Meski cenderung melandai, saban hari penambahan pasti terjadi. Hari ini saja ada 149 kasus baru yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota Kaltim. Sehingga wajar bila Gubernur Isran khawatir dengan keadaan tersebut. Tak hanya itu, bila dilaksanakan terbatas juga akan menyebabkan suasana tidak nyaman di masyarakat.

“Misal, ada yang masuk (belajar tatap muka) dan tidak. Daripada harus ada pembatasan, maka sebaiknya tidak dilakukan. Jangan khawatir tertinggal pelajaran. Seluruh dunia juga mengalami suasana yang sama," sebutnya.

3. Gubernur Isran berpesan tak perlu takut ketinggalan pelajaran

Gegara Ini Gubernur Isran Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda di KaltimSejumlah siswa mengikuti kegiatan sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Mantan bupati Kutai Timur ini juga menambahkan, sepanjang ada keyakinan dan usaha serta harapan, pengetahuan pasti dalam genggaman. Dengan demikian tak perlu gelisah tertinggal pelajaran. Namun perlu diingat, pemerintah, pelaksana pendidikan, kemudian masyarakat juga harus memiliki semangat untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan selama pandemik.

“Saya harap seluruh rakyat (Kaltim) untuk bersama-sama meminta pertolongan kepada Allah SWT agar pandemik bisa cepat berakhir,” pungkasnya.

Baca Juga: Lewat Adu Kesaktian, Begini Riwayat Islam Masuk ke Samarinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya