Kasus Balita Tanpa Kepala, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Jasa balita tanpa kepala yang ditemukan warga di eks anak Sungai Karam Asam di Jalan Antasari II, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu diyakini sebagai Ahmad Yusuf Ghazali (4).
Bocah malang itu hilang dari tempat penitipan anak. Melisari (30) dan Bambang Sulistyo (40) yang merupakan orangtua Yusuf mengenali anaknya dari baju terakhir yang digunakan. Meski demikian polisi tetap harus menjalankan prosedur, petugas meminta agar dilakukan tes DNA (deoxyribonucleic acid).
1. Menolak membongkar makam karena sudah ada tes DNA
Sebenarnya sebelum permintaan tes DNA dilakukan, polisi lebih dulu meminta agar jasad balita tanpa kepala diautopsi. Sayangnya pihak keluarga menolak. Setelah tarik ulur untuk proses autopsi selama satu jam, pihak keluarga hanya memperbolehkan polisi mengambil DNA untuk uji laboratorium dan melakukan pemeriksaan ulang. Apakah pihak keluarga memperbolehkan polisi untuk membongkar makam bocah malang tersebut?
"Saya menolak (makam dibongkar) DNA sudah diambil," kata Bambang Sulistyo pada Senin (9/11).
Baca Juga: Menghilang 16 Hari dari PAUD, Balita Ditemukan Tanpa Kepala
2. Pihak keluarga tak ingin kasus ini mengambang
Meski demikian, Bambang juga memberi ruang bagi kepolisian untuk melakukan pembongkaran makam asalkan polisi bisa memastikan dugaan kematian balita tanpa kepala yang diyakini sebagai Yusuf tersebut. Hal tersebut dikarenakan dirinya tak ingin kasus ini mengambang tanpa titik terang.
"Selain penyebab kematian, kalau bisa diketahui juga siapa yang melakukan (tindak kriminal) maka akan saya pertimbangkan," sebutnya.
3. Kapolres memberi garansi tak membongkar makam, meyakini balita tanpa kepala ialah Yusuf
Walau demikian, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman sudah memberi garansi bila pihaknya tak akan membongkar makam dari jenazah yang diyakini sebagai Yusuf tersebut.
"Saya rasa tidak (menggali kubur). Ahli forensik sudah mengambil DNA, dan saat ini kami masih menunggu hasilnya," tuturnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa menerangkan selain melakukan identifikasi DNA, pihaknya juga mengamankan pakaian dari balita tersebut.
"Yang jelas kemungkinan besar itu adalah Yusuf, berdasarkan keterangan orangtua," tutupnya.
Baca Juga: Ahli Forensik Temukan Kulit Reptil di dalam Tubuh Balita Tanpa Kepala