Kasus Baru COVID-19 Masih Didominasi OTG dan Pekerja dari Luar Kaltim

7 kasus baru berasal dari dua daerah, enam di antaranya OTG

Samarinda, IDN Times - Jelang akhir Juni 2020 angka pandemik virus corona atau COVID-19 di Kaltim masih bertambah. Jumlahnya kini menjadi 510 kasus. Evaluasi kebijakan relaksasi pun bergulir.

“Ada 7 kasus positif COVID-19 baru,” ujar Andi Muhammad Ishak, juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Andi Muhammad Ishak dalam keterangan pers hariannya pada Senin (29/6) petang.

1. Tujuh kasus baru berasal dari dua daerah, enam di antaranya adalah OTG

Kasus Baru COVID-19 Masih Didominasi OTG dan Pekerja dari Luar KaltimAndi Muhammad Ishak, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio)

Tujuh kasus ini berasal dari dua daerah yakni 1 kasus dari Kutai Kartanegara (Kukar) dan 6 lainnya adalah pasien dari Balikpapan. Sebagian besar kasus berasal dari kategori orang tanpa gejala (OTG). Dan bisa ditebak penambahan ini berasal dari pekerja luar daerah yang hendak bertugas kembali ke Kaltim.

“Hanya satu kasus yang berasal dari pasien dalam pengawasan (PDP) dari Balikpapan. Pria 56 tahun, punya riwayat penyakit komorbid jantung. Sekarang dalam perawatan Rumah Sakit Pertamina,” sebutnya.

2. Pasien sembuh dari virus corona di Kaltim sudah 376 orang

Kasus Baru COVID-19 Masih Didominasi OTG dan Pekerja dari Luar KaltimPasien sembuh COVID-19 menerima surat sehat dari Direktur RSUD PPU, dr. Grace Makisurat beberapa waktu lalu (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Meski tak banyak, pasien sembuh juga ikut bertambah. Tapi hanya satu kasus, yakni pasien dari Kabupaten Berau. Pria, 30 tahun. Berasal dari klaster Gowa. Pasien dirawat RSUD Abdul Rivai sejak 21 April 2020 dan dinyatakan sembuh pada 29 Juni 2020 setelah dua kali negatif dari hasil swab.

“Dengan demikian tercatat ada 376 orang yang sembuh dari virus corona di Kaltim, masih 127 pasien lagi dalam perawatan,” katanya.

Baca Juga: 32 Persen Kasus COVID-19 di Kaltim Berasal dari Balikpapan

3. Jika kasus terus bertambah, daerah yang sudah terapkan fase relaksasi bisa dievaluasi

Kasus Baru COVID-19 Masih Didominasi OTG dan Pekerja dari Luar KaltimIlustrasi swab test. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan perkembangan kasus COVID-19 ini, pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim ini mengingatkan potensi penularan masih sangat tinggi. Sehingga kebijakan relaksasi atau pelonggaran harus benar-benar diikuti analisis perkembangan data epidemiologi yang baik. Jika ada peningkatan, maka pengetatan kembali di daerah yang sudah menetapkan fase relaksasi bisa dilakukan. Maklum relaksasi memicu mobilitas masyarakat semakin terbuka. Maka potensi penularan pun semakin luas.

“Perlu upaya lebih progresif untuk pemeriksaan massal, baik rapid dan swab test. Tapi ingat, warganya juga harus taat dengan protokol kesehatan,” pungkasnya.

Baca Juga: Bertugas Empat Bulan, Dana Insentif Nakes COVID-19 Kaltim Belum Cair

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya