Ledakan Kasus Corona di Kaltim, Sehari 418 Orang Terkonfirmasi Positif

Samarinda, IDN Times - Kaltim kembali mencatatkan rekor. Dalam sehari sebanyak 418 orang sekaligus dinyatakan positif virus corona atau COVID-19 dari provinsi ini. Melewati rekor sebelumnya di angka 393 kasus. Rekor sebelumnya tercatat pada 15 Desember 2020.
"Terus meningkatnya kasus positif ini menandakan penularan masih terus terjadi. Dikarenakan masyarakat mengabaikan protokol kesehatan," ujar Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim pada Rabu (23/12/2020) petang.
1. Jangan tunggu kasus harian melonjak kemudian taat prokes
Ledakan kasus itu menyebar di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim. Dimulai dari Berau 75 kasus, Kutai Barat 38 kasus, Kutai Kartanegara 73 kasus, Kutai Timur 47 kasus, dan Paser 8 kasus. Selain itu Penajam Paser Utara 10 kasus, Balikpapan 66 kasus, Bontang 26 kasus, dan Samarinda 75 kasus. Sedangkan pasien dilaporkan sembuh bertambah 189 kasus, berasal dari 7 kabupaten/kota. Yakni Kutai Kartanegara 63 kasus, Kutai Timur 44 kasus, Paser 27 kasus, dan Penajam Paser Utara 5 kasus. Diikuti Balikpapan 33 kasus, Bontang 7 kasus, dan Samarinda 10 kasus. Adapun pasien meninggal dunia dilaporkan bertambah 5 kasus. Terdiri dari Kutai Barat 2 kasus, Kutai Kartanegara 1 kasus, Balikpapan 1 kasus, dan Samarinda 1 kasus.
“Jangan menunggu kasus harian semakin tidak terkendali kemudian disiplin protokol kesehatan (prokes),” tegasnya.
Baca Juga: Kiat-kiat Gereja di Samarinda Jelang Natal saat Pandemik COVID-19
2. Kasus positif COVID-19 di Kukar belum berkurang
Dengan adanya lonjakan kasus tersebut, total kasus positif di Kaltim sudah mencapai 24.891 orang. Angka kasus per 100 ribu penduduk adalah 668,9 dengan positif rate sebesar 16,6 persen dari kasus diperiksa. Sementara total pasien sembuh sebanyak 20.950 kasus atau 84,2 persen dari kasus terkonfirmasi. Dan pasien meninggal dunia 693 atau 2,8 persen. Menyisakan 3.248 kasus masih dalam perawatan atau berstatus COVID-19 aktif. Dari ribuan kasus aktif tersebut, jumlah tertinggi tercatat berasal dari Kukar. Sebanyak 964 kasus masih dalam perawatan hingga sore tadi. Sedangkan Balikpapan sebagai tertinggi kedua, berjumlah 584 kasus aktif. Situasi ini pun menjadi perhatian. Mengingat kasus akumulatif di Kukar bahkan tak sebanyak Balikpapan (5.392) dan Samarinda (6.609).
"Sosialisasi dan penegakan protokol kesehatan harus lebih ketat lagi," sebut Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Yudha Pranoto.
3. Potensi klaster baru sangat besar jika warga tak waspada
Pengetatan protokol kesehatan dimaksud ditujukan bukan hanya bagi perkantoran pemerintah. Melainkan juga perusahaan, pusat keramaian dan tempat wisata, pasar, serta permukiman penduduk. Baik di perkotaan maupun pedesaan dan pinggiran. Pasalnya, kata Yudha, virus corona menyebar bukan hanya di perkotaan. Oleh sebab itu, kewaspadaan tinggi harus berlaku di semua wilayah.
"Jadi semua wilayah harus meningkatkan kewaspadaan. Apalagi memasuki libur Natal dan tahun baru 2021. Potensi klaster baru sangat besar bila kita semua tidak waspada," pungkasnya.
Baca Juga: Soal Sekolah Tatap Muka di Samarinda, 86 Persen Orangtua Sudah Setuju