Longsor di Teluk Bajau Samarinda Belum Tuntas, Pemprov Buka Suara

Pemprov Kaltim minta warga bersabar

Samarinda, IDN Times - Hingga kini longsor di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang Kalimantan Timur (Kaltim) atau lebih dikenal dengan Teluk Bajau belum tuntas.  Warga masih dihantui petaka longsor, lebih-lebih ketika hujan. Arus lalu lintas pasti terganggu.

“Permasalahan utama di bukit itu (Teluk Bajau) tanahnya sangat gembur,” ujar Muhammad Sabani, Sekprov/Sekda Kaltim saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021). 

1. Pemprov Kaltim menelusuri dalang di balik longsor di Teluk Bajau Samarinda Seberang

Longsor di Teluk Bajau Samarinda Belum Tuntas, Pemprov Buka SuaraSekprov Kaltim Muhammad Sabani (Biro Humas Pemprov Kaltim/Istimewa)

Sejatinya persoalan tanah longsor di Teluk Bajau ini memang menuntut dituntaskan, pasalnya ini merupakan satu-satunya jalur penghubung dua kecamatan, yakni Samarinda Seberang dan Palaran. Sementara untuk jalan alternatif sudah tersedia, sayangnya lintasan pertama terlalu terjal.

Yakni melewati kolong Jembatan Mahkota II, sementara yang kedua melewati jembatan, namun pilihan ini jarang diambil karena terlalu jauh bila hendak menuju Samarinda Seberang. Informasi dihimpun IDN Times, kawasan longsor ini dulunya bekas galian perusahaan tambang. Namun itu 11 tahun lalu atau 2010 silam.

Tidak hanya satu, tapi ada dua perusahaan tambang. Bahkan salah satu di antaranya baru berhenti mengeruk pada 2016 lalu. Sekda Sabani pun sepakat dengan hal tersebut. Sebab jalan ini merupakan akses yang krusial bagi dua kecamatan. Itu sebab perlu diketahui dari mana asal tanah tersebut.

"Pemiliknya siapa, kenapa dibiarkan. Kalau ditangani, mau dibuang ke mana, apakah sehari langsung selesai," sebutnya.

Baca Juga: Berani Parkir Sembarangan di Samarinda? Ini Konsekuesinya

2. Jika tanah galian ditumpuk, persoalan tanah longsor tak akan pernah tuntas

Longsor di Teluk Bajau Samarinda Belum Tuntas, Pemprov Buka SuaraLongsor di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda menghalangi warga yang hendak menuju kota atau Palaran (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dia juga berpendapat, timbunan tanah yang longsor tersebut memang tidak padat dan mudah longsor saat hujan. Bagaimana pun juga, jika tanah tersebut berasal dari galian yang ditumpuk maka sampai kapan pun akan longsor.

"Biar sepuluh alat berat kita kerahkan, pasti kewalahan juga," tuturnya.

3. Jadi akses krusial bagi warga, pemprov minta warga bersabar

Longsor di Teluk Bajau Samarinda Belum Tuntas, Pemprov Buka SuaraPemandangan warga yang susah lewat di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda karena longsornya makin parah (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sabani menambahkan, untuk sementara waktu warga diminta bersabar. Terutama bagi para pengusaha. Sebab jalur ini tak hanya dilewati masyarakat umum tapi juga kendaraan berat, truk yang hendak menuju Pelabuhan Peti Kemas Palaran. Saat ini pemerintah berupaya meminimalkan ancaman longsor agar tidak terjadi lagi.

"Ya, semoga aja lah bisa tertangani cepat, tapi penanganannya tidak serta merta jadi. Tapi perlu waktu dan proses," ujarnya. 

Baca Juga: Tradisi Jelang Ramadan dari Tapanuli, Samarinda, hingga Bali

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya