Mimpi Jadi Akuntan, Shania Lolos Jadi Anggota Dewan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Senyum semringah tak bisa disembunyikan, Shania Rizky Amalia. tatkala namanya disebut, riuh tepukan tangan menyambutnya pada Senin (26/8) di GOR Segiri, saat pelantikan anggota DPRD Samarinda periode 2019–2024.
Gadis 22 tahun tersebut pun resmi menjadi anggota parlemen termuda di Kota Tepian. “Enggak nyangka bisa lolos,” kata Shania yang ditemui usai pelantikan.
1. Dari akuntan menuju anggota dewan
Dia menyatakan, impian sebelum masuk dunia politik adalah menjadi seorang akuntan. Namun nasib berkata lain, ternyata magnet dunia politik lebih kuat dan penuh tantangan. Sebab itu, perempuan kelahiran 1997 itu memberanikan diri banting setir.
“Ya, kalau diberi kesempatan mengapa harus ditolak,” akunya.
Baca Juga: Pilwali Samarinda 2020, Tiga Calon Pilih Jalur Independen
2. Demi menguasai politik, Shania belajar politik dengan Syaharie Jaang
Nia, sapaan karibnya, tak menampik bila dunia politik yang dikenalnya sekarang masih seumur jagung. Tak hanya itu, dia juga paham benar dunia politik itu kaya akan intrik. Hari ini jadi kawan besok bisa menjadi lawan.
Meski begitu alumnus asal Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini sudah banyak belajar dari seniornya di Partai Demokrat, sebut saja Guntur yang juga berhasil lolos ke periode berikutnya. Lima tahun lalu, dia juga duduk di DPRD Samarinda.
“Yakin saja bisa berkarya,” terangnya.
Selain dari senior organisasi, lanjutnya, dia juga menyerap ilmu dari kakak kandungnya, Anita dan kakak iparnya, Victor Yuan yang merupakan politikus kenamaan Partai Demokrat Samarinda.
Bahkan, pamannya, Syaharie Jaang, wali kota Samarinda juga tak ketinggalan dalam katalognya, demi menambah ilmu politik. Maklum saja, dia lebih karib dengan dunia angka saat kuliah dulu.
"Tapi tak ada kata terlambat untuk belajar, mumpung masih muda,” tegasnya.
3. Siap membawa aspirasi millennial ke parlemen
Sebagai pembawa suara millennial di Kota Tepian, Nia tahu benar persoalan di Samarinda. Salah satunya adalah banjir. Berasal dari daerah pemilihan Samarinda Utara dan Sungai Pinang, pemilik suara terbanyak dari partai berlambang mirip mercy itu yakin bisa menjadi penyambung lidah yang baik bagi konstituennya.
“Ada 2.337 suara yang harus saya pertanggungjawabkan. Jadi kerjanya tak boleh setengah-setengah,” tegasnya lagi.
4. Bakal lebih banyak belajar soal lingkungan dan banjir
Dia menambahkan, urusan banjir merupakan salah visi yang diembannya. Bukan tanpa alasan, dapil yang memberikannya suara itu adalah kawasan rawan banjir. Juni lalu sejumlah area di Samarinda Utara diterjang genangan, misalkan Sempaja atau Bengkuring. Dua area ini terkadang mendapat predikat terparah banjir. Jika banjir genangannya bahkan bisa mencapai 75 sentimeter.
“Maka dari itu sudah seharusnya lingkungan harus dijaga. Pola buang sampah di tempatnya diberlakukan ,” imbuh Nia.
Nia menambahkan , selama lima tahun ke depan bila diizinkan, dia akan banyak belajar mengenai persoalan lingkungan dan cara menuntaskannya.
Baca Juga: 5 Ribu Paket Sembako Jadi Suvenir Pelantikan DPRD Balikpapan