Orangtua Balita Tanpa Kepala Mengadu ke Hotman Paris dan Mabes Polri

Pihak keluarga tetap kukuh anaknya korban pembunuhan

Samarinda, IDN Times - Muara kasus penemuan balita tanpa kepala yang bikin geger warga pada 8 Desember 2019 lalu, memang telah terlihat. Dengan ditetapkannya dua tersangka, Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26) oleh Polsek Samarinda Ulu pada 21 Januari 2020, maka perkara tersebut menemui babak akhir.

Namun, orangtua balita tanpa kepala, Bambang (40) dan Melisari (30), yang belakangan diketahui sebagai Ahmad Yusuf Ghazali (4) lewat penelusuran  uji Deoxyribonucleic Acid (DNA) tidak puas begitu saja.

Keduanya tetap kukuh jika buah hati mereka adalah korban pembunuhan. Maklum saja saat ditemukan, tubuh Yusuf tak lengkap.

Selain tanpa kepala, balita tersebut juga kehilangan sejumlah organ tubuhnya, mulai dari kepala, tangan, hingga kedua telapak kakinya. Termasuk organ dalam, dan organ di bagian dadanya juga lenyap.

“Yang jelas, kasus ini memang harus ada tersangka. Tapi motif kami berbeda (Bambang menduga anaknya sebagai korban kejahatan)," kata Bambang belum lama ini.

1. Orangtua Yusuf melaporkan kasus anaknya ke Mabes Polri dan Hotman Paris

Orangtua Balita Tanpa Kepala Mengadu ke Hotman Paris dan Mabes PolriTim gabungan polisi dan sukarelawan saat menelusuri bagian tubuh balita tanpa kepala. (Dok. Info Taruna Samarinda)

Lantaran ditemukan dengan kondisi tak normal, keduanya kemudian mencari bukti-bukti baru termasuk menelusuri parit yang diduga jadi tempat bocah malang tersebut terbawa arus.

Mulai dari PAUD Jannatul Athfaal, Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, lokasi bocah malang itu menghilang hingga ke eks Sungai Karang Asam, Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, Samarinda Ulu, tempat dia ditemukan mengambang tanpa kepala.

Jarak kedua lokasi itu sekitar 4,5 kilometer. Dari pelacakan itu ditemui fakta versi orangtua Yusuf, yakni setiap selokan dijumpai pembatas jaring besi yang menghalangi sampah-sampah terbawa arus. Dengan kata lain, tubuh bocah malang tersebut juga seharusnya tertahan oleh pembatas jaring besi tersebut.

Keduanya bahkan kemudian meminta bantuan penyelidikan ke Markas Besar Polri di Jakarta Selatan. Selain itu orangtua Yusuf juga berjumpa dengan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Warung Kopi Johny.

Saat dikonfirmasi IDN Times pada Senin (17/2), Bambang menuturkan kedatangannya dan istri ke Jakarta ialah demi menuntaskan kasus anaknya.

“Kami sudah berbagi tugas, saya ke Mabes Polri, istri saya ke Warung Kopi Johny,” jelasnya.

Baca Juga: Menghilang 16 Hari dari PAUD, Balita Ditemukan Tanpa Kepala

2. Enggan kasus anaknya tenggelam begitu saja

Orangtua Balita Tanpa Kepala Mengadu ke Hotman Paris dan Mabes PolriBambang, ayah Ahmad Yusuf Ghazali, saat berada di Polresta Samarinda. (IDN Times/Yuda Almerio)

Pertemuan antara Hotman dan orangtua Yusuf pun sempat viral dan beredar luas. Wajar demikian, sebab curahan hati dari ibu Yusuf itu diunggah ke akun Instagram milik Hotman Paris.

Dalam video tersebut, Melisari tak kuasa menahan tangisnya sambil memegang  foto mendiang anaknya. Dalam video itu pula, pengacara terkenal ini sempat menyebut bila kematian janggal Yusuf bisa saja ke arah penjualan organ tubuh manusia.  

“Kami ingin kasus ini tak tenggelam. Yang jelas, kami gerak semua di sini (Jakarta) dan juga di Kaltim,” akunya.

3. Orangtua Yusuf juga berniat menemui Presiden Jokowi

Orangtua Balita Tanpa Kepala Mengadu ke Hotman Paris dan Mabes PolriJenazah balita Ahmad Yusuf Ghazali saat berada di ruang jenazah (IDN Times/Yuda Almerio)

Tidak hanya di situ saja. Beberapa tokoh besar juga bakal ditemui, termasuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Tapi, dirinya mengaku belum mengetahui pergerakan pengacara dan timnya yang lebih banyak bergerak dalam senyap.

“Rencananya begitu, kami akan akan datangi istana negara. Tapi itu semua tim kami yang mengurus. Nanti saya kasih tahu kembali perkembangannya," tutupnya.

Baca Juga: Diduga Lalai, Dua Tersangka Kasus Balita Tanpa Kepala Ditahan Polisi

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya