Soal Eks Lokalisasi Samarinda, DPRD Sinyalir Libatkan Prostitusi Anak

Diduga ada dalang dibalik lokasi prostitusi yang buka lagi

Samarinda, IDN Times - Rencana penutupan eks lokalisasi Samarinda di kawasan Solong dan Loa Hui dapat dukungan dari para legislator. Maklum saja, sebelumnya dua lokasi ini memang resmi tak beroperasi lagi pada Juni 2016. Aksi penutupan dilakukan oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama Awang Faroek Ishak yang menjabat sebagai Gubernur Kaltim kala itu.

“Makanya kami heran bisa beroperasi lagi. Saya sendiri ikut memulangkan di Pelabuhan Semayang waktu itu. Ada 550 orang dan diberikan satunan juga,” kata Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda saat dikonfirmasi pada Kamis (1/4/2021) sore.

1. Penutupan lokalisasi di Samarinda sudah punya payung hukum

Soal Eks Lokalisasi Samarinda, DPRD Sinyalir Libatkan Prostitusi AnakIlustrasi Prostitusi (IDN Times/Mardya Shakti)

Tahun berganti, rupanya kembali ada aktivitas di dua lokasi, yakni Solong dan Loa Hui. Komisi I dan IV sudah pernah membahas hal ini, sayangnya aktivitas mereka terganjal izin. Disebut-sebut kedua wadah ini mengantongi lampu hijau untuk beraktivitas. Puji pun menduga, usaha karaoke hanya menjadi kedok menutupi kegiatan prostitusi. Itu sebab pihaknya sangat setuju dengan agenda penutupan tersebut.

“Payung hukumnya sudah jelas di Perda Kaltim No 3/2016 tentang Penanganan dan Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial,” sebutnya.

Baca Juga: Buka Lagi, Dua Eks Lokalisasi Bandel Samarinda Segera Ditutup Permanen

2. Dewan menduga eks lokalisasi di Samarinda ada yang mendalangi

Soal Eks Lokalisasi Samarinda, DPRD Sinyalir Libatkan Prostitusi Anakilustrasi wadah lokalisasi (Red Light District Amsterdam Tours/Pinterest.com)

Menjadi ketakutan politisi Partai Demokrat ini adalah aktivitas prostitusi tersebut melibatkan anak di bawah umur. Hal-hal itulah yang tak ingin dikehendaki. Jangan sampai terjadi. Dari analisis sementara, para pekerja lokalisasi itu memang sempat pulang. Boleh jadi ada yang kembali ke Samarinda kemudian melanjutkan pekerjaan lamanya.

“Kami duga memang ada yang mengelola. Dan sebagian besar dari mereka ini susah kembali ke masyarakat. Jadi pilihannya sangat sedikit. Apalagi sedang pandemik, semuanya serba sulit,” tegasnya.

3. Pemerintah diminta bijak, jangan sampai penutupan menambah beban pengangguran

Soal Eks Lokalisasi Samarinda, DPRD Sinyalir Libatkan Prostitusi AnakIDN Times/Sukma Shakti

Damayanti, anggota Komisi IV DPRD Samarinda lainnya juga sepakat dengan agenda penutupan eks lokalisasi ini. Padahal sebelumnya sudah pernah ditutup empat tahun lalu. Meski demikian dirinya menegaskan agar pemerintah bisa bijak saat beraksi. Warga di dua eks lokalisasi ini harus benar-benar didata. Jangan sampai ada yang terlewat.

“Selain itu, harus ada solusi juga. Kita tak ingin aksi ini hanya menambah pengangguran,” pungkasnya.

Baca Juga: Fakta di Balik Dua Lokalisasi Samarinda yang Pernah Ditutup Mensos

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya