Soal Lebaran Dilarang Mudik, Ini Curahan Hati Ketua Organda Kaltim

Ambo Dalle: Mau nangis pun air matanya sudah gak ada!

Samarinda, IDN Times - Demi memangkas penyebaran virus corona atau COVID-19, Gubernur Isran Noor melarang warga Kaltim pulang kampung. Baik itu di luar Benua Etam maupun mudik lokal. Meski demikian kebijakan tersebut juga berimbas kepada pengusaha moda transportasi. Dari jalur darat misalnya, yang terseok-seok karena pandemik ini.

“Ya, kalau (larangan mudik) berpengaruh dengan dari segi pendapatan betul. Tapi kami harus terima dengan lapang dada,” ujar Ambo Dalle, Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Kaltim kepada IDN Times pada Kamis (6/5/2021).

1. Bisa memaklumi kebijakan pemerintah demi selamatkan warga dari wabah

Soal Lebaran Dilarang Mudik, Ini Curahan Hati Ketua Organda KaltimIlustrasi Mudik Lebaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ambo Dalle punya alasan sendiri menyatakan demikian. Sebab bila bicara dari aspek hitungan pendapatan memang memberikan dampak yang benar-benar signifikan. Merugi sudah pasti. Namun persoalan corona ini tak bisa dianggap sepele. Dari statistik yang ada bisa dilihat. Data terakhir Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim sebanyak 1.658 orang sudah jadi korban. Dan tiap hari jumlahnya bertambah.

“Karena pandemik ini semua bisa dimaklumi. Berat memang tapi harus tabah dihadapi,” akunya.

2. Penumpang menurun drastis, 50 seat hanya diisi oleh 8 orang

Soal Lebaran Dilarang Mudik, Ini Curahan Hati Ketua Organda KaltimIlustrasi mudik Idulfitri. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Persoalan larangan mudik ini terhitung dua kali dihadapi Organda Kaltim, tahun lalu dan sekarang. Masalahnya serupa, corona. Namun jika dibandingkan dengan 2020, tahun ini jauh lebih terasa gempurannya.

AmboDalle tak menampik hal tersebut. GegaraCOVID-19 penumpangnya merosot drastis. Baik itu dalam angkutan dalam kota, antarkota hingga antarprovinsi. Bahkan dia mengaku penurunannya hingga 70 persen dan bisa lebih dari itu.

“Bayangkan saja, dari seat untuk 50 penumpang hanya diisi 8 orang saja. Dulu, biasanya bisa dapat 45 kursi. Jauh di bawah standar,” akunya.

Baca Juga: Hadang Pemudik, Polda Kaltim Siapkan 74 Posko dan 155.000 Personel  

3. Pandemik COVID-19 bikin karyawannya memilih resign

Soal Lebaran Dilarang Mudik, Ini Curahan Hati Ketua Organda KaltimIlustrasi mudik (IDN Times/Fadli Syaputra)

Anggota Organda Kaltim tersebar luas di 10 kabupaten/kota di provinsi ini. Dan yang tergabung di dalamnya tak hanya pengusaha moda transportasi saja, tapi juga para sopir dan kernetnya. Jumlahnya keseluruhan ada ribuan orang. Sehingga saat larangan mudik ini diberlakukan maka efek yang dirasakan berganda. Sebagai ketua, Ambo Dalle tak bisa berbuat banyak. Menghindar pun tak bisa. Itu sebab dirinya hanya bisa tawakal. Keluhan dari pekerja sudah pasti.

“Anak buah saja mengeluh, apalagi bosnya. Semuanya mengeluh. Bahkan ada yang berhenti (mengundurkan diri). Saya tak pernah menghalangi mereka, malah mendoakan di tempat lain bisa dapatakan yang lebih,” tandasnya.

4. Hanya bisa tawakal menghadapi cobaan

Soal Lebaran Dilarang Mudik, Ini Curahan Hati Ketua Organda KaltimIlustrasi mudik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj)

Dia pun berharap pandemik COVID-19 ini segera tuntas. Dan dalam waktu dekat atau tahun depan semua kembali normal. Transportasi ini penting bagi warga, sebab tak semua orang punya kendaraan pribadi yang membawanya ke daerah lain. Namun intinya saat ini semua kendala harus dihadapi dengan doa.

“Mau nangis pun air matanya sudah gak ada. Jadi ya, pasrah saja kepada Allah. Yang penting kita berbuat yang terbaik. Itu saja,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan.  

Baca Juga: Jelang Hari Raya, Gubernur Isran Larang Warga Kaltim Mudik Lebaran

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya