Sudah Tersambung, Jembatan Pulau Balang Masih Perlu Rp1,25 Triliun

Anggaran Kaltim tak mendukung, pembangunan selesai bertahap

Samarinda, IDN Times - Kendati sudah bisa dilalui sejak akhir Oktober 2020 lalu, namun Jembatan Pulau Balang belum sepenuhnya pungkas dibangun. Jalan pendekat menjadi kendala dari jalur layang penghubung Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan ini. DPRD Kaltim pun ikut angkat bicara terkait persoalan tersebut.

“Kami sudah melakukan kunjungan ke lokasi. Sejumlah fakta kami temui,” ujar Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim saat dikonfirmasi pada Selasa (16/2/2021) siang.

1. Pembiayaan jalan pendekat dibagi menjadi dua bagian pengerjaan

Sudah Tersambung, Jembatan Pulau Balang Masih Perlu Rp1,25 TriliunMuhammad Samsun, wakil Ketua DPRD Kaltim (IDN Times/yuda almerio)

Lebih lanjut dia menerangkan, paling utama tentu mengenai pembiayaan pembebasan lahan dan pengerjaan fisik jalan pendekat, dari arah Balikpapan menuju PPU. Dari hasil tinjauan tiga hari lalu total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1,25 triliun. Duit sebanyak itu terbagi menjadi dua termin pengerjaan.

“Pembebasan lahan itu perlu Rp350 miliar, kemudian (pekerjaan) fisiknya Rp900 miliar,” tutur politisi PDIP Kaltim ini.

Baca Juga: Enam Kilometer Jalur Pendekat Jembatan Pulau Balang Belum Tuntas

2. Pengerjaan jalan pendekat tak bisa selesai tahun ini karena persoalan anggaran

Sudah Tersambung, Jembatan Pulau Balang Masih Perlu Rp1,25 TriliunJembatan Pulau Balang sebelum tersambung (Satker KemenPUPR Pulau Balang)

Informasi dihimpun IDN Times setidaknya masih ada 129 hektare lahan lagi yang perlu dibebaskan. Utamanya dari sisi Balikpapan. Tak hanya itu, dalam detail engineering design (DED) atau detail gambar kerja yang telah dibuat DPUPR-Pera Kaltim, anggaran pembangunan fisik jalan pendekat memerlukan sekitar Rp930 miliar.

Jalur ini memiliki spesifikasi sepanjang 15,35 kilometer, dengan right of way (ROW) atau lebar badan jalan mencapai 80–100 meter. Rencananya jalan ini akan dibangun dengan desain dua lajur dan empat lajur.

Jika berjalan sesuai rencana, pengerjaan fisiknya bisa dimulai tahun ini. Dengan masa pengerjaan selama dua tahun. Sehingga akses Jembatan Pulau Balang akan terhubung sepenuhnya pada sisi Balikpapan dengan sisi PPU pada 2022 mendatang.

“Jika melihat kondisi keuangan daerah, penyelesaian akses penghubung dua kota ini baru akan dilakukan bertahap beberapa tahun ke depan,” terangnya.

3. Jembatan Pulau Balang sangat penting bagi IKN baru

Sudah Tersambung, Jembatan Pulau Balang Masih Perlu Rp1,25 TriliunJembatan Pulau Balang sebelum tersambung (binamarga.pu.go.id)

Sejak dibangun pada 2007 lalu hingga tersambung pada 2020 lalu, Jembatan Pulau Balang memerlukan waktu 13 tahun agar bisa dilintasi. Perlu diingat, jalur penghubung ini begitu penting bagi Balikpapan dan PPU, pasalnya waktu tempuh jadi singkat.

Sebelum ada jalur ini pengendara dari Balikpapan yang hendak menuju PPU dan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan serta kota lain, harus memutar melewati Sepaku, PPU dengan tambahan jarak sekitar 100 kilometer dan waktu tempuh 5 jam.

Belum lagi sebagian PPU bakal jadi ibu kota negara (IKN) baru, tentu Jembatan Pulau Balang begitu vital. Itu sebab DPRD Kaltim pun mendorong komitmen penyelesaian proyek ini secara cepat.

“Kalau tidak kita lanjutkan sayang, karena jembatan Pulau Balang sudah jadi (tersambung). Bertahap akan kita selesaikan,” pungkasnya.

Baca Juga: Akses Menuju Jembatan Pulau Balang Terkendala Pembebasan Lahan

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya