Sudah Tiga Kali KPK OTT di Kaltim, Begini Komentar Gubernur Isran Noor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Terhitung tiga kali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) operasi tangkap tangan di Kalimantan Timur. Dua dari tiga aksi ini menyeret dua kepala daerah. Pertama Rita Widyasari, mantan bupati Kutai Kartanegara dan kedua ialah Bupati Kutai Timur, Ismunandar. Sementara yang ketiga melibatkan petinggi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan Refly Tuddy Tangkere.
“Mudah-mudahan jangan lagi ada (terjadi OTT lagi di Kaltim),” kata Gubernur Kaltim Isran Noor saat dikonfirmasi pada Jumat (3/7/2020) sore.
1. Ismunandar pernah menjabat sebagai Sekkab saat Isran duduk sebagai Bupati Kutim
Sebelum menjabat sebagai kepala daerah di Kutai Timur, Ismunandar punya riwayat panjang sebagai Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil (ASN/PNS). Dimulai dari 1999-2015. Jabatan terakhirnya adalah sekretaris kabupaten (sekkab). Tatkala menjabat sebagai orang nomor satu di kalangan PNS Kutai Timur, Isran Noor adalah bupatinya persisnya periode 2011-2016. Namun belum sempat menuntaskan masa jabatannya, Isran pilih berhenti sebagai bupati. Lalu bagaimana hubungan keduanya terjalin, saat Isran bupati dan Ismunandar sebagai sekkabnya?
“Gak pernah saya jadi bupati,” canda Isran. Namun demikian sebelum beranjak, dia berpesan agar kejadian OTT ini adalah yang terakhir kali. “Mudah-mudahan ini (OTT bupati Kutim) yang terakhir lah. Saya turut prihatin.”
2. Kasus masih dikembangkan KPK
Terpisah, pelaksana tugas Jubir KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya terus mengembangkan kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Kutim.
"Untuk beberapa pihak yang diamankan di Jakarta, saat ini sudah berada di Gedung KPK sebanyak tujuh orang," kata Ali saat dikonfirmasi di Jakarta pada Jumat.
Baca Juga: Gelar OTT, KPK Dikabarkan Segel Rumah Bupati Kutai Timur
3. Bupati Ismunandar ditangkap bersama istrinya di Jakarta
Total ada 15 diamankan KPK. Di Samarinda dan Kutim ada delapan orang. Sementara lainnya, tujuh orang ditangkap di Jakarta, Bupati Kutim, Ismunandar bersama istrinya, Encek Firgasih juga terjaring OTT termasuk Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim Musyaffa.
"Masih dalam pemeriksaan tim KPK. Demikian pula mengenai jumlah barang bukti uang saat ini juga masih dihitung," tutup Ali.
Baca Juga: KPK Ciduk Bupati Kutai Timur dan Istrinya, Ini Komentar Wagub Hadi