Tersangka Pembacok Penjaga Warnet Pernah Terlibat Kasus Pembunuhan
Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Sukma Sakti)
Samarinda, IDN Times – Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota terus menyidik kasus pembacokan penjaga warnet Apriliansyah (25) oleh tersangka Kevin Charmeling (39) di Jalan Jalan Tarmidi, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota pada Selasa (21/4) dini hari.
“Kasus ini dalam tahap penyidikan dan pengembangan,” ucap Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Iptu Abdilah Dalimunthe saat dikonfirmasi pada Rabu (22/4) pagi.
1. Tersangka sudah sembilan kali terlibat kasus penganiayaan
Tersangka Kevin Charmeling (kaki diperban) usai jalani interogasi polisi di Mapolsek Samarinda Kota. (Dok. Polsek Samarinda Kota)Dari hasil penyidikan diperoleh fakta, bila tersangka bukan kali pertama terlibat kasus penganiayaan. Bahkan dia berulang kali masuk penjara. Mudah bagi polisi mencari data tersangka, sebab dia sudah sembilan kali terlibat kasus penganiayaan. Bahkan terakhir kali tersangka dibui 5 tahun gara-gara terlibat kasus pembunuhan pada 2010 lalu.
“Ini kan pengakuan dia (tersangka) kami akan telusuri sejauh mana dia terlibat. Sepekan lalu tersangka itu baru atur damai dengan istri, laporannya dicabut. Dia bebas dari sangkaan kasus penganiayaan,” jelasnya.
Baca Juga: Bejat! Gadis 15 Tahun di Balikpapan Dianiaya dan Dicabuli Sopir Angkot
2. Potensi tersangka terlibat kasus lain dan ancaman lima tahun penjara menanti
Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)Namun kali ini tersangka tak bisa lagi atur damai, sebab perbuatan yang dia lakukan bikin geleng-geleng kepala. Perwira balok dua ini pun menggaransi Kevin dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan ancamannya lima tahun penjara. Maklum saja, parang panjang yang dia gunakan bikin korban masuk fase kritis lantaran alami luka di kepala, punggung hingga paha.
“Kemungkinan tersangka terlibat kasus lain itu ada, makanya kami tetap melidik kasusnya,” imbuh Abdilah.
3. Alat bukti parang dan badik sudah diamankan polisi
Ilustrasi pembunuhan. (IDN Times/Mia Amalia)Syukurnya, kata dia, barang bukti parang yang sebelumnya di buang ke sungai Karang Mumus (SKM) bisa ditemukan. Jika terbawa arus urusan bisa runyam, sebab dengan alat bukti itu kasus bisa berlanjut.
“Tak hanya itu, badik yang dipakai ancam korban juga kami sudah diamankan,” pungkasnya.
Baca Juga: Tersinggung, Pemuda Ini Bacok Kepala Penjaga Warnet hingga Kritis
