Waspada, Jumlah ODP Virus Corona di Kaltim Menembus 1.065 Kasus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times – Angka penyebaran virus corona di Kaltim perlahan menanjak naik. Dari 9 orang, kini menjadi 11 terkonfirmasi positif pandemik dengan kode COVID-19 itu. Itu sebabnya, bukan tanpa alasan pemerintah meminta warga berdiam di rumah, karena dengan cara itu penyebaran virus corona bisa dicegah.
“Sampai saat ini memang belum ada penyebaran lokal, semuanya berasal dari luar kota (hasil perjalanan),” ucap Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya pada Senin (23/3) petang di Jalan AW Sjahranie, Kecamatan Samarinda Ulu.
1. Bisa menambah angka positif virus corona, Diskes Kaltim minta masyarakat tidak melakukan perjalanan ke daerah lain
Dia menerangkan, semua kasus positif virus corona di Kaltim merupakan hasil perjalanan luar kota. Dari sini bisa terlihat, sebenarnya bila tak melancong ke daerah terjangkit wabah, bisa saja penyebaran virus corona di Benua Etam tak terjadi.
Memang membahayakan, karena itu dirinya meminta agar warga tak melakukan perjalanan ke daerah untuk sementara. Lebih-lebih ke wilayah yang sudah terjadi penularan lokal seperti Jakarta atau Surabaya.
“Stay at home dan bantu kami mengurangi penularannya,” pinta Andi.
Baca Juga: 11 Orang Terjangkit Virus Corona di Kaltim Berasal dari 3 Klaster
3. Belasan warga positif virus corona di Kaltim berasal dari 3 klaster
Lebih lanjut, dia menerangkan hingga saat ini hanya tiga klaster yang yang menjadi fokus utama Diskes Kaltim dalam menelusuri pasien positif virus corona. Pertama itu klaster Bogor, Jawa Barat.
Di daerah ini terbagi lagi menjadi dua klaster, pertama klaster antiriba kemudian kedua klaster sinode.
Detail waktunya, khusus agenda di Bogor, ada dua kegiatan pertama itu berkaitan dengan seminar ekonomi antiriba pada 25-28 Februari 2020 dan sidang sinode tahunan pada 26-29 Februari 2020.
Kemudian ketiga itu klaster KPU yang dengan agenda seminar data pemilih pada 9-11 Maret di Jakarta Selatan.
Dari tiga kegiatan ini, 11 pasien positif virus corona diketahui sebab semuanya saling bertalian. Misal, 6 kasus di Balikpapan, sebanyak 4 orang berasal dari klaster antiriba di Bogor, sementara 2 lainnya punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit di Jakarta dan Jepang.
Lalu di Kutai Kartanegara itu ada 2 pasien positif virus corona, berasal dari klaster KPU dan klaster sinode. Kemudian Bontang juga 2 pasien positif virus corona berasal dari klaster KPU dan sinode.
“Sebenarnya satu dari pasien di Bontang ini merupakan warga Kutai Timur. Terakhir dari Samarinda dengan 1 kasus positif virus corona,” sebut Andi.
3. Jumlah orang dalam pantauan di Kaltim menembus 1.065 kasus
Andi menambahkan, dari catatan Diskes Kaltim tak hanya kasus positif virus corona yang bertambah tapi juga Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Hingga 23 Maret 2020, jumlah ODP ada 1.065 kasus, bertambah 103 orang dari 962 kasus sebelumnya.
Dari jumlah itu, sebanyak 377 orang tak lagi dalam pantauan, sisanya 688 kasus menunggu hasil pemantauan.
Sementara itu jumlah PDP ada 56 kasus, terdapat penambahan 7 pasien dalam pengawasan yang sebelumnya hanya 49 kasus. Ketujuh pasien itu tersebar di beberapa daerah seperti Kutai Barat 1 orang, lalu dari Paser 3 pasien, 2 orang dari Bontang dan 1 pasien dari Samarinda.
“Dari jumlah itu, sebanyak 22 orang dinyatakan negatif virus corona, sisanya masih menunggu hasil tes laboratorium,” imbuhnya lagi.
4. Balikpapan terbanyak kasus PDP dan positif virus corona
Tampaknya Balikpapan harus siaga, sebab dari data yang ada, khusus PDP dan pasien positif virus corona terbanyak berasal dari Kota Minyak.
Dari 56 kasus PDP misalnya, sebanyak 23 kasus berasal di Balikpapan. Sisanya tersebar di berbagai daerah di Kaltim.
“Sama juga, dari 11 kasus positif virus corona, 6 orang terkonfirmasi berasal dari Balikpapan,” pungkasnya.
Baca Juga: Pemkot Balikpapan Siapkan Hotel untuk Isolasi Pasien Virus Corona