Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kita

Polusi gak hanya soal asap, ya...

Jika kita tinggal di daerah perkotaan, merupakan hal yang mustahil untuk melihat pemandangan langit yang dihiasi oleh bintang saat malam hari. Pengaruh paparan lampu kota yang sedemikian terang membuat kita kesulitan memandang langit yang jernih.We have to do extra effort untuk pergi ke wilayah pedesaan hanya untuk melihat langit berbintang.

Tau gak sih, kalau itu semua diakibatkan oleh polusi cahaya? Yep, polusi gak melulu soal asap yang keluar dari cerobong pabrik atau knalpot kendaraan. Cahaya berlebih juga menyebabkan polusi, apalagi jika penggunaannya kurang tepat dan berlebihan. Cari tahu lebih lanjut soal polusi cahaya, yuk!

1. Menggunakan cahaya buatan boleh, asal tidak berlebihan

Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kitaenergyhousecalls.com

Polusi cahaya adalah efek samping dari peradaban manusia. Tak bisa dimungkiri, tanpa pencahayaan buatan di malam hari, kehidupan sehari-hari kita akan mengalami kesulitan. Namun, sebisa mungkin gunakan cahaya dengan bijak.

Faktanya adalah banyak pencahayaan luar yang digunakan pada malam hari tidak efisien, terlalu terang dan tidak tepat sasaran. Cahaya ini, dan listrik yang digunakan untuk membuatnya, terbuang sia-sia dengan menumpahkannya ke langit, alih-alih memfokuskannya pada benda dan area yang sebenarnya ingin disinari.

2. Siapa yang dirugikan oleh polusi cahaya?

Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kitamnn.com

Bagi manusia, keberadaan cahaya yang terang benderang pada malam hari tidak membawa masalah. Bahkan, keberadaan cahaya buatan dibutuhkan untuk membantu kehidupan sehari-hari manusia kala gelap tiba. Faktanya, polusi cahaya justru membahayakan bagi beberapa spesies tumbuhan dan hewan, lho. 

Tumbuhan dan hewan bergantung pada siklus harian bumi dari ritme terang dan gelap untuk mengatur perilaku mereka seperti reproduksi, makan, tidur dan perlindungan dari pemangsa. Cahaya buatan justru membawa efek negatif, baik pada burung, amfibi, mamalia, serangga dan tanaman.

Misalnya, burung yang bermigrasi atau berburu di malam hari. Navigasi mereka bergantung pada cahaya bulan dan bintang, sementara cahaya buatan justru menyebabkan mereka berkeliaran di luar jalur dan tersesat.

Setiap tahun, jutaan burung mati bertabrakan dengan bangunan dan keberadaan lampu buatan dapat menyebabkan mereka bermigrasi terlalu dini atau terlalu terlambat. Akibatnya, mereka bisa kehilangan kondisi iklim yang ideal untuk bersarang dan mencari makan.

3. Komponen-komponen dalam polusi cahaya

Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kitablog.nus.edu.sg

Setidaknya, ada empat komponen dalam polusi cahaya yang bisa diidentifikasi. Yaitu urban sky glow, atau kecerahan langit malam di atas area yang dihuni; light trespass, yakni cahaya yang jatuh di tempat yang tidak dibutuhkan dan menyebabkan inefisiensi energi.

Lalu, glare, disebut juga dengan silau, di mana adanya kecerahan berlebihan dan menyebabkan ketidaknyamanan. Terakhir, clutter, di mana sumber cahaya terlalu terang dan berlebihan, umumnya ditemukan di daerah perkotaan besar.

Baca Juga: Polusi Udara Si Pembunuh Perlahan, Ini 9 Penyakit Ngeri yang Dibawanya

4. 10 kota metropolitan paling terang di dunia, adakah Indonesia?

Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kitaoverseasattractions.com

Global Urban Average merilis daftar 10 kota metropolitan paling terang di dunia. Hasilnya, Amerika Serikat mendominasi sebagian besar daftar tersebut, lalu diikuti dengan dua kota dari Kanada. Uniknya, di benua Asia, hanya ada satu kota yang masuk dalam daftar kota paling terang, lho!

  1. Moscow, Rusia (8,1 kali lebih terang)
  2. Riyadh, Arab Saudi (6,7 kali lebih terang)
  3. Montreal, Kanada (4,8 kali lebih terang)
  4. Chicago, Amerika Serikat (4,5 kali lebih terang)
  5. Toronto, Kanada (3,6 kali lebih terang)
  6. Buenos Aires, Argentina (3,5 kali lebih terang)
  7. Detroit, Amerika Serikat (2,9 kali lebih terang)
  8. Mexico City, Meksiko (2,8 kali lebih terang)
  9. Denver-Aurora, Amerika Serikat (2,7 kali lebih terang)
  10. Miami, Amerika Serikat (2,6 kali lebih terang)

Hayo, siapa yang menduga ada Jakarta atau Surabaya dalam daftar ini?

5. Mustahil untuk melihat langit yang cerah dan penuh bintang

Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kitacapturelandscapes.com

Sedih gak sih kalau malam tiba, kita hanya bisa melihat langit yang gelap tanpa bintang? Hal ini umum dirasakan jika kita tinggal di perkotaan yang padat penduduk, di mana keberadaan cahaya terlalu terang dan menginvasi setiap sudut kota.

Laman National Geographic menyebut bahwa lebih dari 80 persen wilayah daratan di bumi tidak lagi bisa melihat galaksi bimasakti dengan jelas. Ini disebabkan karena kita tinggal di bawah kota yang tertutup oleh cahaya buatan yang berlebihan, sehingga menyulitkan kita untuk melihat langit yang jernih.

6. Apakah ada dampak negatif bagi manusia?

Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kitanewsonscreen.com

Kita semua tahu bahwa cahaya yang terlalu terang bisa merusak mata manusia. Salah satu efek polusi cahaya pada manusia adalah disability glare, alias hilangnya kontras pada retina sebagai akibat dari sebaran cahaya intraokular. Dapat pula didefinisikan sebagai pengurangan ketajaman penglihatan akibat cahaya yang terlampau terang.

Selain berimplikasi buruk pada mata, polusi cahaya juga mengganggu circadian rythm manusia. Hal ini berkaitan dengan siklus jam sirkadian dalam tubuh yang memengaruhi proses fisiologis hampir semua organisme, termasuk manusia. Gangguan ritme ini dapat mengakibatkan insomnia, kacaunya jam tidur, depresi hingga penyakit kardiovaskular.

7. Hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi cahaya

Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kitanorthstateparent.com

Sebenarnya, ada hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak polusi cahaya. Paling sederhana adalah mematikan lampu rumah apabila sudah tidak diperlukan.

Hal ini juga bisa mengurangi tagihan listrik dan emisi karbon, lho. Selain itu, kita bisa juga memakai lampu yang sedikit redup untuk kamar dan hanya menggunakan lampu yang terang untuk ruang tamu atau ruang keluarga.

Langkah kecil ini jika dilakukan secara konsisten dan bersama-sama, bisa menghasilkan perubahan, setidaknya bagi diri sendiri, keluarga dan orang terdekat kita. Yuk mari kita bersama-sama memerangi polusi cahaya!

Baca Juga: 12 Fakta Mencengangkan tentang Polusi Air, Mana yang Kamu Tahu?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya