7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca Pemilu

Stres pasca pemilu itu nyata dan dialami sebagian orang!

17 April lalu, Indonesia telah usai menyelenggarakan pesta demokrasi. Pemilihan presiden dan wakil presiden beserta anggota legislatif memang telah berlalu, namun masih menyisakan kesan tersendiri bagi sebagian orang.

Terlebih, bagi orang-orang yang maju dan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Mendambakan untuk duduk di kursi legislatif menjadi mimpi mereka, namun apa jadinya jika mereka gagal? Tak sedikit pula yang mengalami stres, bahkan hingga kesehatan mentalnya terganggu. Bahkan ini juga sangat bisa dialami oleh para pendukungnya.

Stres pasca pemilu itu disebut juga dengan istilah post election disorder. Seperti namanya, stres satu ini disebabkan oleh tekanan sosial yang kuat dan berkaitan dengan pemilihan umum dan perpolitikan. Lantas, seperti apa sih post election disorder ini?

1. Tekanan yang dipengaruhi pasca pemilihan umum

7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca Pemilubrainfacts.org

Post election disorder muncul usai suatu negara atau wilayah menyelenggarakan pemilihan umum. Tekanan yang tinggi pasca pemilu ini bisa dialami oleh siapa saja, tak hanya bagi calon anggota legislatif yang gagal terpilih, namun juga oleh pihak-pihak lain yang masih dalam circle yang sama.

Namun, caleg yang gagal dalam melaju ke parlemen lebih rentan mengalami stres dan depresi. Kekecewaan dan kesedihan akibat gagal terpilih, apalagi jika sebelumnya telah mengeluarkan modal, waktu dan tenaga yang besar menjadi pemicu munculnya post election disorder ini. Apalagi, jika ia menginvestasikan seluruh harta bendanya sebagai modal untuk maju, maka tekanan yang ia rasakan semakin besar.

2. Paparan berita di media massa juga turut menyumbang stres pasca pemilu

7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca Pemilupolitico.com

Pengaruh lainnya adalah exposure atau paparan media massa yang terus menerus memberitakan isu-isu terkait pemilihan umum dan perpolitikan. Tak bisa dipungkiri, otak kita akan lelah jika membaca isu-isu berat dalam intensitas yang tinggi.

Apalagi, jika berita-berita di media massa tersebut tak sesuai dengan ekspektasi dan membuat kita merasa kecewa atau cemas. Jika stres semakin menumpuk, yang bisa kita lakukan adalah menjauhkan diri sejenak dari berita seputar pemilu atau politik dan mengganti dengan bahan bacaan lain yang lebih ringan dan bersifat menghibur.

3. Tak hanya stres, gejala kesehatan berikut turut mengintai

7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca Pemilumblynchfirm.com

Stres pasca pemilu dapat berimbas pada kondisi fisik dan mental manusia sekaligus. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh The American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa terdapat peningkatan stres yang tinggi pasca pemilu dan menyebabkan berbagai gangguan, seperti sakit kepala, perasaan kewalahan, cemas hingga depresi. Temuan lain juga menunjukkan bahwa post election disorder mengakibatkan gangguan konsentrasi, masalah tidur hingga berdampak pada kondisi emosional yang membuat seseorang mudah marah (short tempered).

Baca Juga: 7 Fakta Gangguan IED, Pria Perusak Motor Viral Salah Satu Penderitanya

4. Merasa was-was akan masa depan dan kebijakan negara

7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca Pemilualtphotos.com

Tak hanya memengaruhi tokoh-tokoh politik maupun calon anggota legislatif yang gagal terpilih, post election disorder juga bisa memengaruhi orang biasa. Biasanya, orang-orang ini adalah mereka yang menganggap bahwa tokoh politik yang terpilih bisa membuat kebijakan yang kurang baik atau cenderung membahayakan bagi negara.

Pengidap post election disorder ini kerap merasa cemas, berkecil hati, bingung dan tertekan oleh iklim politik dan masa depan negaranya. Gejala stres ini pun bisa memengaruhi kehidupan pribadi, sosial dan pekerjaan mereka.

5. Menyebabkan kontrol diri yang rendah terhadap amarah

7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca Pemilumedium.com

Pernah melihat massa yang sedemikian reaktif terhadap hasil pemilu? Rasa frustasi akibat post election disorder memang bisa menyebabkan kita kehilangan kontrol diri terhadap amarah. Misalnya, yang terjadi ketika tokoh yang kita pilih dalam pemilu kalah lalu membuat kita merasa marah dan tidak terima.

Amarah yang tidak dikontrol ini akan berbahaya, sebab bisa mengarah kepada kekerasan dan tindakan yang impulsif. Apalagi, jika kemarahan itu tidak hanya melanda individual, tetapi dalam kelompok.

Apabila kita tidak memiliki anger management yang baik, kemarahan itu akan bersifat destruktif dan membuat kita mudah untuk diprovokasi. Ujung-ujungnya, hal itu akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

6. Atasi dengan melakukan penerimaan dan berlapang dada

7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca PemiluPexels

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi post election disorder? Tanamkan pikiran bahwa pemilihan umum sudah selesai dan apapun hasilnya harus kita terima dengan ikhlas dan lapang dada.

Siapapun yang terpilih, berharaplah bahwa mereka adalah orang yang tepat untuk mengubah negeri ini ke arah yang lebih baik. Tunjukkan jiwa kesatria, meskipun kekalahan tersebut membuat kita merasa kecewa. Kita boleh merasa sedih, marah dan tidak terima, namun jangan biarkan itu berlarut-larut karena akan menimbulkan benih-benih racun di hati kita.

7. Melakukan self-healing dengan meditasi

7 Fakta Post Election Disorder, Gangguan Psikologis Berat Pasca Pemilumariasfarmcountrykitchen.com

Sudah melakukan self-acceptance, namun pikiran belum juga tenang? Don't worry, masih ada hal lain yang bisa kamu lakukan. Menenangkan diri dengan melakukan meditasi bisa membantu menyingkirkan pikiran-pikiran buruk yang ada dalam otak kita.

Tak hanya sebatas ibadah sesuai kepercayaan masing-masing, meditasi juga bisa dilakukan dengan yoga maupun olahraga, lho. Akan lebih baik jika kita bermeditasi dengan rutin, sembari melakukan hal-hal yang kita suka. Cepat atau lambat, stres pasca pemilu yang kita alami juga akan berkurang dengan sendirinya. 

Itulah tadi beberapa fakta unik tentang post election disorder atau gangguan kepribadian akut pascapemilu. Semoga mereka yang melewati pesta demokrasi sebagai kandidat maupun peserta bisa melewatinya dengan kesehatan fisik dan mental yang prima, apapun hasilnya.

Baca Juga: Gangguan Mood Musiman, Ini 10 Fakta Ilmiah yang Perlu Kamu Pahami

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya