Masjid Jami Al-Ula, Tertua dan Ajaib Berkali-kali Lolos dari Bencana

#RamadanMasaKini Selalu ramai saat Ramadan

Balikpapan, IDN Times - Suara lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar sayup-sayup di Masjid Jami Al-Ula, masjid tertua di Balikpapan. Terasa sejuk dan menenteramkan jiwa. Suasana masjid terlihat ramai menjelang waktu berbuka puasa. Sebagian orang mengaji dan salat, sebagian lainnya nampak sibuk menata sajian untuk berbuka puasa di Ramadan ini. 

Salah seorang pengurus masjid, Agus Fitriadi mengatakan, "Kalau buka kue-kue di sini sangat melimpah. Banyak yang berbuka puasa di sini," ujarnya.  Agus juga mengatakan selain berbuka, jemaah yang ingin iktikaf atau berdiam diri di masjid juga akan disediakan makanan untuk sahur. 

Masjid Jami Al-Ula ini telah berusia lebih dari 350 tahun dan menjadi saksi sejarah perkembangan Kota Balikpapan. Kini masih tetap digunakan sebagai tempat ibadah bahkan menjadi salah satu objek wisata religi di Balikpapan. 

1. Awalnya sebuah surau yang dibangun menjadi masjid

Masjid Jami Al-Ula, Tertua dan Ajaib Berkali-kali Lolos dari Bencana

Baca Juga: Masjid Lautze Bandung, Saksi Bisu Perjalanan Religi Para Mualaf 

Masjid ini menyimpan sejumlah kisah sejarah Balikpapan.  Awalnya masjid ini adalah sebuah surau (musala) di masa penjajahan Belanda, kemudian dibangun menjadi masjid oleh para saudagar yang berlabuh di kawasan Kampung Baru.

Masjid Jami Al-Ula ini berada di Jalan Letjen. Soeprapto, Balikpapan, tepatnya di kawasan Kampung Baru yang di masa lalu adalah pusat perdagangan kota ini. Masjid ini berada di pesisir pantai yang dikunjungi para saudagar yang memasarkan dagangannya di kawasan Kampung Baru. Para saudagar ini berasal dari Sulawesi, dan kawasan Kalimantan lain seperti Banjarmasin dan Jenebora, Penajam. 

2. Ajaib, berkali-kali lolos dari bencana

Masjid Jami Al-Ula, Tertua dan Ajaib Berkali-kali Lolos dari Bencana

Menurut Agus Fitriadi,  banyak kejadian ajaib di Masjid Jami Al-Ula. "Pada saat pemberontakan PKI tahun 1965 area sekitar ini sudah terbakar semua, tapi masjid ini gak ikut terbakar," katanya.

Keajaiban lainnya, Masjid Jami Al-Ula sempat nyaris terkena ledakan bom tentara sekutu saat Perang Dunia II (1941 - 1945). Bom dijatuhkan persis di samping masjid namun anehnya bom tersebut tidak meledak. 

Saat terjadi kebakaran di tahun 1948 juga masjid ini lolos dari kebakaran padahal lokasinya menempel dengan rumah-rumah yang mengalami kebakaran besar di Kampung Baru. Begitu juga pada tahun 1984 terjadi kebakaran besar yang menghanguskan ribuan rumah di Kelurahan Baru Ulu dan Kelurahan Baru Tengah namun masjid ini tetap tegak berdiri tanpa terbakar.

3. Masjid ini sedang dalam tahap renovasi

Masjid Jami Al-Ula, Tertua dan Ajaib Berkali-kali Lolos dari BencanaIDN Times/ Mela Hapsari

Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Saat ini pun masjid ini masih terus dibangun. Kubah baru sudah dipasang sementara pada bagian lantai 1 dan 2 juga masih terlihat pengerjaan pembangunan. Sayangnya renovasi berkali-kali menghilangkan keaslian bentuk masjid lama yang terbuat dari kayu.

 

Baca Juga: Masjid dan Gereja di Solo Ini Berdampingan dengan Damai, Ini Kisahnya

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya