Penangkaran Buaya Teritip, Sensasi di Dekat Reptil Raksasa

Mengintip kehidupan buaya dari sela-sela kandang

Balikpapan, IDN Times - Salah satu objek wisata populer di Balikpapan adalah Penangkaran Buaya di Kelurahan Teritip, Balikpapan. Di area seluas 5 hektar ini ada lebih dari 1400 ekor buaya.

Menurut Nyoman, karyawan di Penangkaran Buaya Teritip, reptil ini ditangkar untuk diambil kulit dan dagingnya. Daging buaya biasanya diolah menjadi sate buaya. Kamu pernah coba?

1. Jenis-jenis buaya yang ditangkar di sini

Penangkaran Buaya Teritip, Sensasi di Dekat Reptil RaksasaIDN Times/ Mela Hapsari

Ada 3 jenis buaya di sini, yakni: buaya muara (Crocodylus porosus), buaya air tawar (Crocodylus siamensis) dan buaya supit (Tomistoma segellly). Meskipun dikenal buas, namun pengunjung relatif aman di sini karena buaya berada dalam puluhan kandang yang terkunci. Menurut Nyoman, ada beberapa kandang di sini yaitu untuk anakan, pembesaran, induk, dan karantina. 

Biaya masuk ke penangkaran buaya Rp10 ribu - Rp20 ribu/ orang dan parkir antara Rp2000 - Rp5000. Lokasinya ada di dekat Pantai Manggar dan Pantai Lamaru, tepatnya ada di Jalan Mulawarman no. 66, Desa Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.  Penangkaran Buaya Teritip ini buka dari jam 09.00-17.00 WITA.

Baca Juga: Evakuasi 500 Ekor Buaya, Para Pejabat India Dikritik Keras

2. Sensasi berada dekat dengan buaya

Penangkaran Buaya Teritip, Sensasi di Dekat Reptil RaksasaIDN Times/ Mela Hapsari

Berada dekat dengan buaya hanya sekitar 2 meter saja, sambil menyelipkan kamera di sela kawat untuk mengambil gambar menjadi sensasi tersendiri. Agak berdebar melihat buaya-buaya ini. 

Satu kandang buaya bisa berisi puluhan ekor untuk yang masih usia anakan. Sementara untuk buaya yang berukuran besar ditempatkan dalam kandang-kandang terpisah.

Tinggi dinding kandang-kandang ini sekitar 1.5 - 2 meter dengan celah kawat sehingga pengunjung bisa melihat aktivitas buaya di dalam kandang.

3. Pengunjung bisa memberi makan buaya

Penangkaran Buaya Teritip, Sensasi di Dekat Reptil RaksasaIDN Times/ Mela Hapsari

Binatang yang hidup di air tawar dan air payau ini diberi makan ayam seminggu 2 kali. Sekali makan diperlukan sekitar 150 kg ayam tiren.

Nyoman mengatakan, "Yang paling tua di sini 50 tahun panjangnya 5,2 meter. Di sini ada sekitar 21 ekor," katanya sambil menunjuk sebuah rawa buatan. Selain itu masih ada juga yang berusia 40 tahun dengan panjang 4.5 meter di kandang lainnya. 

Di penangkaran buaya ini pengunjung juga bisa menikmati sensasi memberi makan buaya. Pengunjung bisa membeli ayam yang disediakan di sini kemudian menuju ke rawa buatan untuk melemparkan ayam yang akan disambut oleh buaya-buaya lapar.

4. Pekerjaan risiko tinggi

Penangkaran Buaya Teritip, Sensasi di Dekat Reptil RaksasaIDN Times/ Mela Hapsari

Nyoman menuturkan bahwa ia juga membersihkan kandang buaya, "awalnya takut, tapi lama-lama terbiasa," katanya. Ia menggunakan sepatu bot dan membawa sebatang bambu untuk menjaga diri saat membersihkan kandang.

Safety sangat penting, karena kecelakaan pernah terjadi. Salah seorang petugas sempat terluka setelah diserang oleh buaya saat membersihkan kandang, untunglah tidak sampai berakibat fatal. 

5. Ekspor kulit buaya

Penangkaran Buaya Teritip, Sensasi di Dekat Reptil RaksasaIDN Times/ Mela Hapsari

Kandang-kandang karantina dibuat untuk buaya yang akan diambil kulit dan dagingnya. Kulit buaya diminati untuk menjadi ikat pinggang, tas, dompet, dan produk lainnya. Kulit buaya dari penangkaran buaya milik CV. Surya Raya ini diekspor ke Eropa.

Untuk buaya yang akan diekspor kulitnya mesti memenuhi panjang 2 meter, dan usia antara 4-6 tahun. Sekitar 400 ekor kulit buaya ini dikirimkan ke Eropa.

Sementara dagingnya untuk konsumsi lokal, menjadi sate buaya. Sate buaya biasanya dijual di sini tiap akhir pekan, tapi kios-kios di sini tutup selama bulan Ramadan.

Produk dari buaya lainnya seperti lemaknya dapat diolah menjadi minyak buaya, minuman untuk kejantanan dari alat vital buaya, juga aneka pernak-pernik dan kerajinan dari kulit buaya. 

6. Bisa naik gajah juga, lho...

Penangkaran Buaya Teritip, Sensasi di Dekat Reptil RaksasaIDN Times/ Mela Hapsari

Tidak hanya buaya yang ada di sini, pengunjung juga bisa menaiki gajah Lampung yang jinak di sini. Ada 2 ekor gajah yang dilepaskan bebas di halaman penangkaran buaya ini.

Nyoman mengatakan ke depannya, penangkaran buaya ini akan menambah koleksi binatang lainnya untuk semakin memanjakan pengunjung, namun sampai sekarang belum terlaksana karena masih mengurus izin. 

Baca Juga: Buaya Bermunculan, Masyarakat Labura Mengurangi Aktivitas di Sungai

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya