Sejarah Kabupaten Paser yang Punya DNA Kerajaan di Kaltim

Kesultanan Paser menguasai wilayah hingga Balikpapan

Tana Paser, IDN Times - Kabupaten Paser menjadi salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kabupaten Paser berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan 270 ribu jumlah penduduknya. 

Banyak yang tidak tahu Kabupaten Paser sesungguhnya sudah punya DNA sebagai kerajaan yang berjaya di masanya. Wilayah ini dulunya bernama Kerajaan Sadurengas (1516) hingga berubah menjadi Kesultanan Paser bahkan menguasai wilayah kekuasaan hingga Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan. 

Makin penasaran kan, berikut ini uraian tentang cikal-bakal Kabupaten Paser. Keep reading.

1. Masa pemerintahan Kesultanan Paser

Sejarah Kabupaten Paser yang Punya DNA Kerajaan di KaltimIstana Sultan Paser pada tahun 1910-1925 (id.wikipedia.org)
  1. Pemerintahan Aji Mas Anom Indra bin Aji Mas Pati Indra (1607-1644)
  2. Pemerintahan Aji Anom Singa Amulana bin Aji Mas Anom Indra (1644-1667) 
  3. Pemerintah Aji Perdana bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Sulaiman (1667-1680)
  4. Pemerintahan Aji Duwo bin Aji Mas Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Adam (1680-1730)
  5. Pemerintahan Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah (Sultan Paser I) (1703-1738)
  6. Pemerintahan Aji Negara bin Sultan Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Sepuh Alamsyah (Sultan Paser II) (1738-1768)
  7. Pemerintahan Aji Dipati bin Panembahan Adam, diberi gelar Sultan Dipati Anom Alamsyah (Sultan paser III) (1768-1799)
  8. Pemerintah Aji Panji bin Ratu Agung, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah (Sultan paser IV). (1799-1811)
  9. Pemerintah Aji Sembilan bin Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Ibrahim Alamsyah (1811-1815)
  10. Pemerintah Aji Karang bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Mahmud Han Alamsyah (1815-1843)
  11. Pemerintah Aji Adil bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Sultan Adam Alamsyah (1843-1853)
  12. Pemerintahan Aji Tenggara bin Aji Kimas, diberi gelar Sultan Sepuh II Alamsyah (1853-1875)
  13. Pemerintah Aji Timur Balam, diberi gelar Sultan Abdurahman Alamsyah (1875-1890)
  14. Kekuasaan Sultan Muhammad Ali Alamsyah (1880-1897)
  15. Pemerintahan Pangeran Nata bin Pangeran Dipati Sulaiman, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah (1897)
  16. Pemerintahan Pangeran Ratu bin Sultan Adam Alamsyah, diberi gelar Sultan Ratu Raja Besar Alamsyah (1898-1900)
  17. Pemerintahan Pengeran Mangku Jaya Kesuma, diberi gelar Sultan Mohamad Anom atau Sultan Ibrahim Khaliluddin (Sultan terakhir). (1900-1906)

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai sebagai Cikal Bakal Masyarakat di Kaltim

2. Masa kemerdekaan Indonesia

Masa perjuangan rakyat Paser melawan kolonial Belanda terjadi pada tahun 1906 hingga tahun 1918. Pada saat itu, wilayah Paser berstatus Kewedanaan di dalam wilayah Provinsi Kalsel hingga pada tahun 1959.

Kabupaten Paser resmi keluar dari Provinsi Kalsel dan resmi masuk ke Provinsi Kaltim pada tanggal 3 Agustus 1961. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2007 menjadi landasan hukum berdirinya Kabupaten Paser.

3. Terbentuknya Kabupaten Paser

Sejarah Kabupaten Paser yang Punya DNA Kerajaan di KaltimTradisi suku Paser Nugal Nasok (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Pada tanggal 3 Agustus 1961 Daerah Swatantra Tingkat II Pasir dimasukkan ke dalam Wilayah Kaltim yang sebelumnya adalah bagian dari Provinsi Kalsel. Penyerahan wilayah Paser dilakukan Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalsel Maksid kepada Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kaltim APT Pranoto di Departemen Dalam Negeri Jakarta pada 29 Desember 1961. 

Terbitnya Peraturan Pemerintah No 49 Tahun 2007 melalui perjuangan Bupati Paser H.M. Ridwan Suwidi dan Wakil H.M. Hatta Garit waktu itu, Kabupaten Pasir berubah nama menjadi Kabupaten Paser.

Itulah sejarah dan uraian mengenai Kabupaten Paser hingga akhirnya diresmikan menjadi daerah otonom. Sejarah panjangnya sebagai Kesultanan Paser hingga kini masuk dalam NKRI.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Berau sebagai Penguasa Pulau-Pulau di Kaltim

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya