5 Langkah Menghadapi Godaan saat Mengubah Gaya Hidup

Kuatkan komitmen karena prosesnya tak mudah

Balikpapan, IDN Times - Menyadari bahwa gaya hidupmu perlu perubahan adalah langkah positif. Setelah semua, siapa lagi yang akan mengubahnya jika bukan dirimu sendiri? Namun, tekad untuk berubah saja belum cukup.

Kamu mungkin telah menjalani gaya hidup tertentu begitu lama sehingga sulit untuk mengubahnya secara drastis. Untuk memastikan bahwa niatmu untuk memperbaiki gaya hidup tidak padam di tengah jalan, perhatikanlah lima hal ini.

1. Temukan alasan yang kuat mengapa kamu ingin berubah

5 Langkah Menghadapi Godaan saat Mengubah Gaya Hidupilustrasi belanja buah dan sayur (pexels.com/Ron Lach)

Mungkin kamu memiliki tekad untuk mengubah gaya hidup hanya karena keinginan belaka. Mungkin ada tren gaya hidup tertentu yang sedang populer di kalangan orang-orang, termasuk tokoh idolamu, dan kamu merasa tertarik untuk mengikuti.

Sebagai contoh, banyak orang beralih ke gaya hidup sehat dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran. Meskipun bergabung dengan tren ini mungkin akan memberikan dampak positif bagimu, namun kamu perlu memiliki alasan yang lebih kuat agar gaya hidup sehat ini dapat bertahan dalam hidupmu.

Perhatikanlah kondisi kesehatanmu saat ini. Amati konsekuensi dari kebiasaan makan minim serat yang telah kamu lakukan selama ini. Cari tahu juga dampak jangka panjangnya terhadap kesehatanmu. Kesadaran tentang hal ini perlu dibangun dengan alasan yang kuat agar keinginan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih mantap.

2. Meski kamu menginginkan perubahan ini, adaptasinya gak mudah

5 Langkah Menghadapi Godaan saat Mengubah Gaya Hidupilustrasi berolahraga (pexels.com/Gratisography)

Semakin lama seseorang menjalani suatu gaya hidup, semakin sulit untuk mengubahnya. Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Kamu harus siap untuk melewati proses adaptasi yang mungkin menguji kesabaran dan komitmenmu.

Contohnya, saat kamu mencoba untuk mulai berolahraga secara rutin, kamu mungkin merasa ingin menyerah setelah beberapa kali mencobanya. Bahkan hanya melakukan sedikit olahraga ringan saja sudah membuat tubuhmu merasa lelah. Keesokan harinya, mungkin kamu bangun dengan tubuh yang terasa sakit.

Hanya dengan memiliki tekad yang kuatlah kamu akan mampu untuk melanjutkan latihan setelah mengambil waktu istirahat untuk memulihkan kondisimu. Inilah mengapa penting bagi kamu untuk memiliki banyak alasan yang mendukung perubahan gaya hidup, seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya. Kesadaran akan alasan-alasan tersebut akan mencegahmu untuk menyerah dalam usaha memperbaiki gaya hidupmu.

Baca Juga: 12 Ucapan Plato yang Mengadung Sarkasme dan Satire

3. Kadang mengubah gaya hidup berarti keluar dari suatu kelompok pertemanan

5 Langkah Menghadapi Godaan saat Mengubah Gaya Hidupilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Kampus Production)

Jika gaya hidup yang kurang baik timbul karena pengaruh dari lingkungan pertemanan, kadang-kadang kamu harus bersedia untuk meninggalkan mereka. Kecuali jika kalian semua sepakat untuk mengubahnya secara bersama-sama. Namun, situasi seperti ini jarang terjadi.

Lebih baik untuk tidak membuang-buang waktu dengan harapan bahwa mereka juga akan berubah. Sebaliknya, lebih baik untuk fokus pada dirimu sendiri dan memulai perjalanan menuju gaya hidup yang lebih baik. Jika kemudian teman-temanmu tertarik untuk mengikuti jejakmu, maka pertemanan bisa terjalin kembali. Yang terpenting, jangan menunda perubahan gaya hidupmu demi tetap bersama mereka.

4. Bisa tergoda balik ke gaya hidup lama setelah punya gaya hidup baru

5 Langkah Menghadapi Godaan saat Mengubah Gaya Hidupilustrasi berolahraga (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sama seperti saat ini kamu berusaha mengubah gaya hidupmu, di masa depan pun hal serupa dapat terjadi. Sebagai contoh sederhana, saat kamu mulai berkomitmen untuk rutin berolahraga guna menurunkan berat badan yang berlebihan. Meskipun sulit pada awalnya, tidak dapat dipastikan bahwa gaya hidup ini akan bertahan selamanya.

Setelah berhasil mencapai berat badan yang ideal, sering kali muncul rasa malas untuk berolahraga. Setelah semua, berat badanmu sudah sesuai dengan yang diinginkan. Kamu mungkin merasa cukup dengan hanya menjaga pola makan tanpa perlu lagi berolahraga. Namun, sering kali kebiasaan malas ini diikuti dengan kembalinya pola makan yang tidak sehat.

5. Hati-hati ketika mengampanyekan gaya hidupmu yang baru

5 Langkah Menghadapi Godaan saat Mengubah Gaya Hidupilustrasi percakapan (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat kamu mulai mengubah gaya hidup, tentu ada semangat yang menyala-nyala di dalam dirimu. Kamu mungkin merasa ingin menginspirasi orang lain untuk melakukan perubahan serupa. Namun, walaupun perubahan yang diinginkan bersifat positif, cara yang tidak bijaksana dapat menimbulkan masalah.

Orang lain yang belum sadar akan keburukan gaya hidup mereka mungkin tidak akan mendengarkanmu. Bahkan, mereka mungkin menolak ajakanmu dengan kasar. Mereka bisa menganggapmu sombong, seolah-olah kamu tidak pernah mengalami kesulitan dengan gaya hidup lama.

Jika kamu yakin bahwa perubahan gaya hidup akan bermanfaat bagimu, bersabarlah dalam proses penyesuaian. Tidak perlu tergesa-gesa mengajak orang lain ketika kamu sendiri masih berjuang. Jika kamu berhasil menjalani gaya hidup baru dengan konsisten, mungkin itu akan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejakmu.

Yang terpenting, ingatlah bahwa apakah kamu memiliki pengikut atau tidak, yang terpenting adalah gaya hidupmu membuat hidupmu menjadi lebih baik. Mulailah perubahan secara perlahan-lahan. Catat setiap kemajuanmu untuk menjaga semangatmu tetap menyala.

Baca Juga: 5 Alasan Penting Anak Harus Menjaga Sabar Menghadapi Orang Tua

Marliana Kuswanti Photo Community Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya