Dosen Untan Palsukan Nilai Mahasiwa S2, Pihak Rektorat akan Telusuri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pontianak, IDN Times - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura Pontianak (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) diguncang oleh isu memalukan. Salah satu dosen kampus ini diduga memalsukan nilai-nilai akademis salah satu mahasiswa S2-nya.
Bagaimana bisa? Nilai-nilai mahasiswa S2 diketahui tokoh politik berpengaruh di Pontianak ini tiba-tiba muncul di Sistem Informasi Akademik (Siakad), padahal yang bersangkutan tak pernah muncul di kelas.
Salah satu dosen Fisip Untan mengakui bahwa dia tidak pernah memberi nilai kepada mahasiswa tersebut. Namun, nilai itu tiba-tiba muncul di Siakad.
1. Mahasiswa S2 tak pernah masuk kuliah, tapi tetap dapat nilai
Kejadian ini terbongkar ketika seorang mahasiswa S2 tidak pernah muncul di kelas, tetapi masih mendapatkan nilai. Jumadi, dosen Fisip Untan, mengungkap bahwa selama mengajar kuliah, dia tidak pernah melihat mahasiswa tersebut di kelas.
"Mahasiswa S2 itu tidak pernah muncul di kelas dari semester pertama hingga sekarang. Saya juga tidak pernah memberikan nilai kepada mahasiswa itu," ungkap Jumadi, Sabtu (20/4/2024).
Masalah nilai mahasiswa yang muncul di Siakad tanpa kehadiran di kelas mulai mencuat ketika seorang dosen menghubungi Ketua Program Studi Ilmu Politik Magister Ilmu Sosial FISIP Untan Nurfitri, untuk mengurus perkuliahan seorang mahasiswa.
Bahkan, dosen tersebut meminta prodi untuk menggelar seminar proposal mahasiswa tersebut.
Baca Juga: Gadis di Pontianak Disetubuhi Mantan Gurunya hingga Hamil
2. Mahasiswa itu juga minta prodi gelar seminar proposal
Ketua Prodi pun lantas melakukan pengecekan ke aplikasi Siakad. “Saat itu, Ketua Prodi tentu mengecek ke aplikasi Siakad. Saat dicek, ternyata nilai mahasiswa tersebut telah terisi penuh,” tambah Jumadi.
Merasa curiga, Ketua Prodi langsung mengkonfirmasikan kepada sejumlah dosen, apakah nilai-nilai di Siakad itu benar. “Ternyata ada beberapa dosen yang tidak pernah memberikan nilai, termasuk saya,” papar Jumadi.
Jumadi menerangkan, Ketua Prodi juga telah melakukan verifikasi terkait kehadiran mahasiswa tersebut di kelas kepada sejumlah mahasiswa lain. Ternyata memang mahasiswa tersebut tidak pernah masuk kelas.
“Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa angkatan 2021. Mahasiswa seangkatannya ketika ditanya juga menyatakan tidak pernah melihat yang bersangkutan masuk kelas,” terangnya.
3. Rektor sebut ini jadi perhatian khusus, pihaknya bentuk tim investigasi
Terpisah, Rektor Untan Garuda Wiko memastikan dugaan joki dan pemalsuan nilai telah menjadi perhatian serius. “Kita tentunya prihatin dengan adanya pemalsuan nilai atau joki ini. Dan ini telah menjadi perhatian dan akan kami tangani dengan serius,” kata Garuda dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Garuda, saat ini tim investigasi tingkat fakultas telah dibentuk untuk melalukan verifikasi dan klarifikasi pihak-pihak terkait.
“Sekarang tim investigasi yang dibentuk Dekan Fisip sedang melakukan investigasi, nanti hasilnya akan dilaporkan kepada saya,” jelas Garuda.
Garuda menerangkan, jika nanti kemudian diperlukan investigasi lanjutan, maka pihak rektorat bisa kembali membentuk tim investigasi. Apabila hasil investigasi menunjukkan terjadi pelanggaran, tentunya akan diambil langkah sesuai aturan yang telah berlaku.
“Jadi kita perlu klarifikasi dan kroscek keterangan lebih dulu, dan tentunya kita perlu waktu untuk melakukan investigasi ini. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan kejelasan seperti apa fakta yang terjadi,” tukasnya.
Baca Juga: Resep Bakwan Khas Pontianak Super Enak, Pencinta Gorengan Merapat!