Banjir Membuat Kerugian Besar bagi Masyarakat di PPU

Korban banjir dapat bantuan

Penajam, IDN Times - Bencana banjir yang baru-baru ini melanda Kecamatan Waru dan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi ratusan penduduk di wilayah beririsan dengan Ibukota Nusantara (IKN). 

Pernyataan ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun pada hari Minggu (05/05/2024) saat meninjau di beberapa titik terdampak banjir di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, serta di beberapa desa di Kecamatan Babulu PPU.

Pj Bupati PPU pun menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.

"Banjir ini telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat kita. Saya turun langsung untuk melihat kondisi sebenarnya dan memastikan bahwa tindakan tanggap diambil untuk mengatasi situasi ini," ungkap Makmur Marbun.

1. Curah hujan tinggi sebabkan banjir

Banjir Membuat Kerugian Besar bagi Masyarakat di PPUKondisi dalam rumah warga di Babulu saat terjadi banjir (IDN Times/Ervan)

Dia menjelaskan bahwa sistem drainase dan kedangkalan sungai yang buruk, dipadu dengan tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, telah menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah.

"Sebagai akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu, dan mereka mengalami kerugian karena rumah mereka terendam banjir, menghambat rutinitas mereka," katanya.

Untuk mengatasi situasi ini, ia mendesak dinas terkait di wilayah tersebut untuk segera menyelesaikan permasalahan ini demi menangani kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat yang menjadi korban banjir. "Tidak ada alasan untuk menunda penyelesaian permasalahan banjir ini. Kita harus bertindak cepat dan efektif untuk membantu masyarakat yang terdampak," tegasnya.

Baca Juga: Polres PPU Bersiaga Penuh selama Lebaran Idul Fitri

2. Harus bertindak cepat dan efektif

Banjir Membuat Kerugian Besar bagi Masyarakat di PPUPj Bupati PPU, Makmur Marbun serahkan secara simbolis bantuan kepada warga terdampak banjir di Babulu dan Waru (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, berkaitan dengan bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Pj Bupati PPU, dia menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk nyata dari perhatian pemerintah daerah terhadap masyarakat di daerah yang terkena bencana.

"Bantuan yang kami serahkan meliputi logistik dan kebutuhan lainnya. Ini adalah wujud konkret dari kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat di wilayah yang terkena bencana," ungkap Makmur Marbun.

3. Banjir landa dua desa di Babulu dan Waru

Banjir Membuat Kerugian Besar bagi Masyarakat di PPUBanjir yang terjadi di Kecamatan Babulu dan Waru PPU (IDN Times/Ervan)

Untuk informasi lebih lanjut, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, banjir terjadi pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 06.00 Wita di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, dan Desa Labangka, Kecamatan Babulu. Banjir mulai surut pada Sabtu (4/4/2024).

Kronologis terjadinya banjir disebabkan oleh hujan dengan intensitas yang cukup tinggi antara pukul 06.30 Wita dan 10.00 Wita di kedua desa tersebut. Namun, tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir ini.

Berdasarkan data dari BPBD, jumlah bangunan dan korban yang terdampak banjir di Desa Labangka mencakup 10 unit rumah milik 10 Kepala Keluarga, dengan total 45 jiwa. Sementara itu, di Desa Api-Api, terdampak sebanyak 67 rumah yang ditempati oleh 69 Kepala Keluarga, dengan total 234 jiwa. Tinggi air banjir bervariasi antara 60 cm hingga 150 cm di halaman rumah, dan antara 20 cm hingga 50 cm di dalam rumah.

Baca Juga: Para Guru PPU Ditekankan sebagai Teladan Generasi Muda  

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya