Tata Kelola Industri Migas dan Tantangan ke Depan di Kaltim
Jumpa media di Samarinda tentang industri migas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Satuan Kerja Khusus Migas (SKK Migas) Kantor Perwakilan Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menggelar temu media daerah Samarinda, Rabu (13/9/2021).
Temu media tersebut, memaparkan tentang tata kelola industri migas serta tantangan ke depan untuk pulau borneo ini.
“Kita hadirkan akademisi pengamat perminyakan, dan mengundang rekan-rekan media, sebagai bagian terpenting. Karena media lah yang memiliki peren penting dalam penyampaian informasi tersebut kepada masyarakat,” kata Wisnu Wardhana selaku Senior Manager Humas Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi saat memberi sambutan.
Baca Juga: Pesawat Batik Air Gagal Terbang dari Bandara APT Pranoto Samarinda
1. Kaltim penyumbang migas ke 3 tertinggi di Indonesia
SKK Migas Kalsul dalam gelar temu media daerah di Hotel Aston Samarinda mengundang pembicara akademisi perminyakan Indonesia Rudi Rubiandini. Di depan para media, Rudi yang juga mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2012 itu menyebut, Kaltim masuk pada penyumbang ke 3 migas terbesar dari produksi minyak dan gas bumi.
Data terakhir yang ada dalam catatannya, Kaltim masih menyumbang hingga 19 persen minyak bumi dan 26 persen gas bumi. Sedangkan Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar produksi migas secara nasional dengan capaian 32 persen minyak dan 10 persen gas bumi.
Dan untuk urutan nomor dua ialah Provinsi Riau yang mampu memproduksi 29 persen minyak dan 8 persen gas bumi.
“Tidak menutup kemungkinan Kaltim mampu menjadi produsen migas terbesar nasional. Dan Kaltim harus meningkatkan eksplorasi beberapa sumur minyak lagi di Kaltim,” paparnya.
Baca Juga: Pandemik Membaik, Zona Merah di Kaltim Tersisa Tiga Daerah