TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Nabung di Reksadana? Kenali Dulu Jenis-Jenisnya 

Minim risiko, cocok banget untuk tabungan jangka panjang

Ilustrasi Investasi. (Pabitra Kaity/Pixabay)

Balikpapan, IDN Times - Reksadana bisa menjadi pilihan untuk menabung dan berinvestasi. Menabung di reksadana memiliki beberapa keuntungan, seperti minim risiko, bisa modal kecil, serta imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang kamu menyimpan uang di deposito. 

Nah, sebelum menabung di reksadana, ada baiknya jika mengenal terlebih dahulu jenis-jenisnya. Jadi, kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kondisi keuangan dan profil risikomu.

1. Reksadana pasar uang

Mata Uang Rupiah. (Mohamad Trilaksono/PxHere)

Reksadana Pasar Uang atau yang biasa disingkat RDPU ini adalah jenis reksadana yang menginvestasikan 100 persen dana kelolaannya pada produk pasar uang. Produk yang dimaksud di antaranya deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

Jangka waktunya biasanya kurang dari satu tahun. Di antara semua jenis reksadana, jenis inilah yang memiliki tingkat risiko yang paling rendah. Umumnya, RDPU menawarkan imbal hasil antara 3 hingga 5 persen per tahun. 

Baca Juga: Kaltim Tampung Anak Korban Kecelakaan Kerja dan Cacat Permanen

2. Reksadana pendapatan tetap

Menumbuhkan Aset. (PxHere)

Selanjutnya ada Reksadana Pendapatan Tetap. Jenis reksadana ini memang punya profil risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan RDPU. Tapi jangan salah, justru Reksadana Pendapatan Tetap cukup populer di mata investor.

Reksadana ini menginvestasikan paling sedikit 80 persen dari nilai aktiva dalam bentuk efek bersifat utang. Sesuai namanya, reksadana ini memiliki tujuan untuk menghasilkan tingkat return yang stabil. Imbal hasil yang ditawarkan biasanya ada pada kisaran 7 hingga 8 persen per tahun. Beberapa produk RDPT bahkan menawarkan 9 persen per tahun. 

3. Reksadana campuran

Ilustrasi Pertumbuhan Aset. (Pabitra Kaity/Pixabay)

Sesuai dengan namanya, pengertian dari jenis reksadana campuran adalah sebuah investasi reksadana dengan mengalokasikan dana investor ke dalam bentuk kombinasi instrumen investasi saham dan obligasi pada portofolio investasinya.

Keuntungannya, imbal hasil yang kamu dapatkan memiliki persentase yang lebih tinggi, yaitu sekitar 10 persen per tahun. Namun begitu, diikuti juga dengan risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana sebelumnya.

4. Reksadana saham

Ilustrasi Membeli Saham. (Tech Daily/Unsplash)

Terakhir, ada jenis reksadana saham. Di antara semua jenis reksadana, reksadana saham memiliki risiko yang paling tinggi. Namun, imbal hasil yang ditawarkan juga cukup tinggi, yaitu sekitar 10 hingga 20 persen per tahun. Reksadana jenis ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk saham. Karena mayoritas aktiva ada dalam bentuk saham, maka sifat dan pergerakannya juga mirip dengan saham.  

Baca Juga: Gubernur Kaltim Antar Keberangkatan Jemaah Haji Embarkasi Balikpapan

Writer

Adi Tri Laksono

Suka mencari inspirasi dari dunia fiksi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya