Kideco Dorong Peningkatan Kompetensi Anak Berkebutuhan Khusus

Paser, IDN Times - Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan bersaing. Division Head RER-CSR Kideco, M. Luqman Hakim, menegaskan pentingnya inklusi dan pengembangan kompetensi bagi ABK agar mereka mampu memaksimalkan potensi diri.
“ABK harus dilibatkan dalam aktivitas sosial secara inklusif dan diberikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi. Dengan begitu, generasi muda penyandang disabilitas bisa lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (23/12/2024).
1. Peringatan Hari Disabilitas Internasional

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar PT Kideco Jaya Agung melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Bertajuk Kideco Cares for Diffable Communities (DREAMS), acara ini mengusung tema “Bersama Membangun Masyarakat Inklusif dalam Kesetaraan yang Beragam dan Berkelanjutan”.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dihadiri oleh 60 orang tua dan tenaga pengajar, serta melibatkan 55 anak berkebutuhan khusus.
2. Memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas

M. Luqman Hakim menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen Kideco untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan.
“Kami ingin berbagi ilmu dan membantu orang tua memahami tantangan dalam mendampingi ABK. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan dukungan kepada para penyandang disabilitas agar mereka merasa lebih dihargai,” ungkapnya.
Salah satu agenda utama dalam program ini adalah penyampaian materi oleh Psikolog Klinis dan Founder Yayasan Psikologi Daeng Mappaccing Balikpapan, Nurul Mahmudah Umar. Ia memberikan wawasan kepada para orang tua dan tenaga pengajar mengenai peran penting mereka dalam mendukung tumbuh kembang ABK.
3. Metode pengasuhan yang tepat

Materi yang disampaikan mencakup pemahaman metode pengasuhan yang tepat hingga pemberian terapi dasar untuk membantu perilaku anak. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan yang relevan dan aplikatif.
Acara ditutup dengan berbagai kompetisi kreatif yang melatih fokus, keterampilan motorik, dan kreativitas anak, seperti pembuatan kostum dari sampah daur ulang, menggambar, mewarnai, hingga permainan memindahkan bola ke keranjang.
Program DREAMS diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan mendukung potensi anak berkebutuhan khusus secara berkelanjutan.