Sektor Ekspor Nonmigas di Kaltim Ternyata Peringkat 3 Nasional

Nilainya mencapai USD7,1 miliar

Samarinda, IDN Times - Kalimantan Timur (Kaltim) konsisten memberikan  kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari laporan Kementerian Perdagangan terkait sumbangan terbesar ekspor nonmigas nasional sepanjang Januari hingga Mei 2021.

Pekan ini, Kementerian Perdagangan telah merilis empat provinsi di Indonesia dengan sumbangan terbesar ekspor nonmigas nasional, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kaltim, dan Riau.

"Alhamdulillah, Kaltim berada di posisi ketiga dengan kontribusi ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD7,1 miliar," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Minggu (15/8/2021).

1. Kaltim bersaing dengan Jawa Barat dan Jawa Timur

Sektor Ekspor Nonmigas di Kaltim Ternyata Peringkat 3 NasionalMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memanen buah kakao di Desa Puudambu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019). (ANTARA FOTO/Jojon)

Jawa Barat menjadi provinsi dengan ekspor tertinggi pada periode yang sama yakni USD13,2 miliar, disusul Jawa Timur dengan nilai ekspor USD8,3 miliar. Sedangkan di posisi empat besar adalah Provinsi Riau dengan sumbangan ekspor USD6,9 miliar.

Ini menjadi capaian yang sangat  baik bagi Kaltim, sebab pada periode yang sama tahun 2020. Saat itu, Kaltim juga berada di posisi ketiga dengan kontribusi ekspor nonmigas sebesar USD5,2 miliar naik 36,5 persen di mana sekarang USD7,1 miliar.

"Ada peningkatan jumlah ekspor kurang lebih USD2 miliar atau meningkat sekitar 36 persen. Cukup signifikan peningkatannya. Ini yang kita pacu agar bisa terus meningkat," tegas Roby.

Baca Juga: Dihadapan US Army, Gubernur Kaltim Puji Keindahan Pulau Derawan

2. Optimalisasi produk turun sektor pertanian

Sektor Ekspor Nonmigas di Kaltim Ternyata Peringkat 3 NasionalIlustrasi pertanian(Dok. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Total ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD79,7 miliar, sementara periode yang sama tahun lalu USD60,9 miliar.

Produk nonmigas yang memberikan kontribusi besar terhadap ekspor nasional itu meliputi batu bara, CPO dan turunannya, pupuk dan bahan kimia anorganik, kayu dan olahannya, ikan dan udang, bahan kimia organik dan aneka produk kimia lainnya.

Roby menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan optimalisasi ekspor nonmigas berupa produk turunan hasil perkebunan, pertanian dan perikanan melalui klaster komoditas.

"Ini kami lakukan agar nantinya mereka bisa melakukan ekspor secara bersama, hingga bisa menekan biaya ekspor dibandingkan jika harus dilakukan masing-masing," terang Roby.

Kabar baiknya lagi, pada periode ini ekspor-impor Kaltim mengalami surplus sebesar USD6,4 miliar.

3. Sektor pertanian di Kaltim terus didorong

Sektor Ekspor Nonmigas di Kaltim Ternyata Peringkat 3 NasionalMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor 28 komoditas pertanian dari Sumut (Istimewa)

Kementerian Pertanian dan Pemprov Kaltim membuka pelepasan ekspor sektor usaha pertanian dalam 17 pintu pengeluaran dalam rangkaian kegiatan merdeka ekspor 2021. 

Sementara itu, pihak Kementerian Pertanian menyatakan akan melakukan beberapa akselerasi ekspor produk pertanian. Diharapkan nantinya pada 2024 mendatang ekspor pertanian RI berlipat ganda hingga 3 kali nilai hari ini. Dalam mewujudkan hal itu, pihaknya mengaku akan berusaha mengembangkan beberapa produk yang potensial.

“Selama ini ekspor produk tani masih di dominasi kelapa sawit. Kami sedang berusaha untuk mendorong ekspor produk pertanian selain kelapa sawit seperti porang, sarang walet, lipan, manggot serta lainnya,” tambah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Juga: Polda Kaltim Benarkan Penangkapan Terduga Teror di Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya