Pontianak, IDN Times - Seiring dengan perkembangan zaman, kuliner kini sering diperbarui dengan inovasi-inovasi baru untuk menarik minat konsumen. Hal ini menyebabkan beberapa hidangan khas daerah terlupakan, tersisihkan oleh tren kuliner yang lebih modern.
Meski demikian, masih ada sejumlah anak muda, terutama di Kalimantan Barat (Kalbar), yang tetap mencintai dan melestarikan kuliner-kuliner khas daerah sebagai bagian dari warisan budaya.
Salah satunya adalah Meme Daeng, seorang anak muda asal Pontianak, yang masih aktif memasak dan menikmati hidangan-hidangan khas daerah yang menurutnya sangat lezat dan autentik.
“Aku masih sering masak hidangan-hidangan khas daerah, seperti asam pedas, cencalok, pacri nanas, dan tempoyak. Rasanya sungguh lezat, terutama bila disantap dengan nasi hangat dan sambal belacan,” ungkap Meme, Sabtu (30/9/2023).
Meme mewarisi resep-resep tersebut dari ibu dan neneknya, yang berasal dari Kabupaten Mempawah, Kalbar. Menurutnya, hidangan-hidangan tersebut kini semakin jarang ditemui di restoran-restoran di Pontianak.
“Sekarang sudah sulit menemukan hidangan-hidangan ini, kecuali di beberapa tempat makan tertentu. Jadi biasanya aku memasak sendiri dengan resep-resep tradisional ini,” jelas Meme.
Baginya, melestarikan kuliner khas daerah adalah sebuah kewajiban. Dia berharap para pelaku UMKM kuliner juga bisa memperluas pasarnya hingga ke luar daerah untuk memperkenalkan kelezatan hidangan-hidangan tradisional tersebut.