2. Ganti keset rumah dan keset kamar mandi tiap enam bulan sekali

Keset yang sering terkena air harus rajin diganti (pexels.com/Madison Inouye)

Keset adalah salah satu benda yang paling sering digunakan di rumah. Bahkan keset tidak hanya digunakan oleh satu orang. Semua anggota keluarga menggunakan keset yang sama. Apalagi keset yang diletakkan di depan rumah atau door mat. Tamu dan orang lain yang datang ke rumah juga menginjak dan menggunakannya. Sehingga keset lebih cepat kotor, rusak, dan menjadi sarang bakteri.

Mengutip dari House Digest, usia maksimal keset adalah dua tahun. Tapi, jika ujung keset sudah mulai lepas, warna mulai berubah, dan banyak noda, keset harus segera diganti. Menurut sumber yang sama, bahkan keset sebaiknya diganti yang baru tiap enam bulan sekali.

Diganti bukan berarti keset tidak dicuci. Jika banyak orang yang menggunakan keset yang sama, sebaiknya cuci keset seminggu sekali. Karena semakin banyak orang yang menggunakannya, semakin besar pula bakteri yang terkumpul. Apalagi keset kamar mandi yang sering terkena air. Keset menjadi lembap dan menjadi sarang kuman. Untuk itu, sering-sering cuci dan jemur keset

Baca Juga: 5 Tempat Merayakan Tahun Baru di Samarinda

3. Meski terlihat bersih, cuci seprei tiap minggu

Ganti sprei agar tidak menjadi sarang bakteri (pexels.com/Castorly Stock)

Benda yang harus sering diganti dan dicuci lainnya adalah seprei. Kadang, kita sering lupa mengganti seprei karena merasa seprei masih terlihat bersih. Padahal sprei yang digunakan setiap hari pasti berdebu dan kotor.

Hanya saja kita tidak menyadari dan melihatnya. Mengutip dari Healthline, pakar mengatakan bahwa sebaiknya kita mengganti dan mencuci seprei seminggu sekali. Karena, selain debu, seprei yang kotor juga mengandung sel kulit mati hingga tungau yang mana bisa memicu alergi.

Selain seprei, sarung bantal, selimut, hingga bed cover juga harus sering diganti agar tidak menjadi sarang kuman. Salah satu cara terbaik untuk mencuci seprei adalah dengan menggunakan air hangat. Atau sesuaikan dengan bahan sprei yang kamu gunakan agar seprei tidak cepat rusak. Jangan lupa untuk mengeringkannya secara maksimal agar seprei tidak berjamur. 

4. Ganti sikat gigi tiga bulan sekali

Sikat gigi bisa menjadi sarang kuman (pexels.com/Castorly Stock)

Coba diingat kapan terakhir kali kamu mengganti sikat gigimu? Jika sudah lebih dari tiga bulan, setelah membaca artikel ini, segera ganti sikat gigimu sekarang juga. Menurut The American Dental Association, sikat gigi harus diganti maksimal tiga bulan sekali. Karena pada waktu ini bulu sikat sudah mulai rontok sehingga tidak maksimal untuk membersihkan gigi. Beberapa tanda sikat gigi harus segera diganti adalah saat bulu sikat sudah mulai rontok, tidak rata, dan mengalami perubahan warna.

Kuman dan bakteri pasti sudah menumpuk pada sikat gigi yang terlalu lama digunakan. Bahkan, jika kamu baru sembuh dari batuk, flu, dan sakit lainnya, disarankan untuk segera mengganti sikat gigi. Agar virus dan bakteri yang menempel tidak kembali menginfeksi tubuh. 

Untuk menjaga agar sikat gigi tetap terawat, pastikan cuci bulu sikat sampai bersih setelah digunakan. Jangan sampai ada pasta gigi atau busa yang masih menempel. Setelah itu, keringkan dengan benar. Letakkan sikat gigi dengan kepala sikat di atas agar bisa kering dengan sempurna. Saat membawa sikat gigi bepergian pun lindungi kepala sikat agar tidak terkena kotoran.

5. Spons cuci piring

Sponge cuci piring juga harus sering diganti (pexels.com/Mikhail Nilov)

Benda kecil yang satu ini ternyata juga harus sering diganti. Penelitian di Jerman pada 2017 mengatakan bahwa ada 54 miliar bakteri tiap kubik centimeter spons cuci piring. Namun penelitian itu mengatakan bahwa kebanyakan bakteri tersebut tidak berbahaya. Tapi, ada juga yang mengandung salmonela dan E. coli yang bisa membuat gangguan pencernaan jika termakan oleh tubuh.

Spons cuci piring yang selalu terkena air sebaiknya diganti setiap dua minggu sekali. karena selain terkena air, spons cuci piring langsung bersentuhan dengan sisa-sisa makanan yang kotor. Apalagi jika spons mulai mengeluarkan bau yang tidak sedap harus segera diganti.

Agar spons cuci lebih higienis, gunakan spons yang berbeda-beda. Misal satu spons untuk mencuci gelas, satu spons untuk mencuci bekas makanan berlemak, dan satu lagi untuk mencuci bekas makanan pada umumnya. 

Setiap individu dan keluarga memang mempunyai kebiasaan yang berbeda. Terutama dalam menggunakan lima benda di atas. Tapi, tak ada salahnya mengikuti tips di atas untuk menjaga kebersihan diri dan rumah. Selain itu, menggunakan handuk, sikat gigi, hingga spons cuci piring yang selalu bersih bisa menjaga kita dari penyakit. 

Baca Juga: 10 Tempat Nongkrong Hits dan Kekinian di Samarinda