Pernah merasa diremehkan di tempat kerja karena usia yang dianggap terlalu muda atau justru terlalu tua? Perlakuan diskriminatif semacam ini dikenal dengan istilah ageisme, yakni penilaian terhadap seseorang berdasarkan usia, bukan kemampuan.
Bagi pekerja muda, ageisme kerap muncul dalam bentuk pengabaian pendapat karena dianggap minim pengalaman. Sementara itu, karyawan yang lebih senior sering kali dicap ketinggalan zaman, sulit beradaptasi, atau kurang inovatif. Padahal, setiap pekerja seharusnya dinilai dari kinerja dan kontribusinya, bukan faktor usia.
Perilaku toksik seperti ini perlu segera diatasi karena dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat. Untuk melawan ageisme, terdapat sejumlah langkah yang dapat diterapkan di tempat kerja.
