Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Datang, Kerja, Lupakan: Cara Realistis agar Gak Burnout di Kantor

ilustrasi orang panik (pexels.com/Resume Genius)

Balikpapan, IDN Times - Motivasi kerja itu penting banget, apalagi kalau kamu udah masuk ke rutinitas kerja harian yang rasanya gitu-gitu aja. Bangun pagi, berangkat kerja, ngerjain tugas yang kadang gak kamu suka, pulang, istirahat, dan besoknya ngulang lagi.

Gak heran kalau banyak yang mulai ngerasa jenuh, capek, bahkan pengen resign. Tapi sebelum buru-buru ngambil keputusan besar, mungkin kamu perlu coba sistem motivasi kerja yang lebih realistis: datang, kerja, lupakan.

1. Nggak semua harus dibawa ke hati, apalagi urusan kantor

ilustrasi kehidupan yang disfungsional (pixabay.com/lukasbieri)

Meski kamu kerja sesuai passion, bukan berarti semua akan berjalan mulus. Ada aja hal-hal yang bikin stres: deadline mepet, revisi terus, atau rekan kerja yang bikin emosi.

Kalau semua itu kamu pikirin terus bahkan sampai dibawa pulang, ya wajar aja kalau kamu gampang burnout. Makanya, mulai belajar buat pisahin urusan kerja dan urusan pribadi. Di kantor, kamu profesional. Di luar kantor, kamu manusia biasa yang butuh istirahat dan healing.

2. Kantor bukanlah rumah kedua, itu nggak apa-apa

ilustrasi bekerja (pixabay.com/Pexels)

Banyak yang berharap kantor bisa jadi tempat yang nyaman kayak rumah. Tapi realitanya, kantor punya aturan, target, dan atasan yang mengawasi. Gak bisa santai kayak di rumah yang mau rebahan pun gak ada yang ngelarang.

Jadi daripada berharap kantor bisa senyaman rumah, lebih baik kamu pahami kalau kantor itu tempat kamu bekerja. Fokus aja selesaikan tugasmu sebaik mungkin, habis itu pulang dan nikmati waktu istirahatmu.

3. Kamu nggak harus cocok dengan semua orang di kantor

ilustrasi orang bekerja (pixabay.com/089photoshootings)

Di luar kerja, kamu bebas pilih teman. Tapi di dunia kerja, kamu harus bisa kerja sama dengan siapa pun, termasuk orang yang beda karakter bahkan mungkin toxic menurutmu.

Mau gak mau, kamu harus bisa jaga sikap dan tetap profesional. Gak perlu terlalu akrab, cukup saling menghargai dan bekerja sama dengan baik. Setelah itu? Ya balik lagi ke sistem: kerja, selesai, lupakan.

4. Jangan pernah baper, nanti kamu sendiri yang capek

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bekerja pakai hati itu bagus, tapi kalau semua kamu tanggapi dengan perasaan, kamu akan cepat lelah. Apalagi kalau kamu nemu lingkungan kerja yang keras atau gak supportive.

Daripada terus-terusan mikirin hal yang bikin emosi, lebih baik pakai logika dan jaga jarak seperlunya. Fokus ke pekerjaan, bukan ke dramanya. Pulang kerja? Lupakan yang bikin bete dan fokus recharge energi.

5. Gaji adalah motivasi terbaik yang paling realistis

ilustrasi orang bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Pada akhirnya, kamu kerja karena ada kewajiban dan ada hak yang harus kamu dapat. Dan hak itu adalah gaji. Gaji adalah bentuk apresiasi dari kerja kerasmu. Jadi, selama kamu masih dibayar secara layak dan pekerjaanmu selesai dengan baik, itu udah cukup jadi motivasi.

Sistem datang, kerja, lupakan bukan berarti kamu cuek atau gak peduli. Tapi ini cara paling realistis buat kamu tetap waras di tengah tekanan kerja yang makin hari makin tinggi.

Bekerja memang gak selalu mudah. Tapi kamu bisa bikin semuanya lebih ringan kalau kamu tahu kapan harus fokus, kapan harus pulang, dan kapan harus benar-benar lupakan.

Sistem datang, kerja, lupakan bukan buat jadi robot, tapi justru biar kamu bisa tetap jadi manusia yang punya kontrol atas hidup sendiri. Yuk, coba terapkan dan rasakan bedanya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us