5 Alasan Mengapa Orang Dikendalikan Ego Susah Menghargai Kebersaman

Sosok egois merasa jika dirinya superior

Dalam lingkup pertemanan maupun kerja sama tim, kebersamaan memegang peranan penting. Dengan adanya kebersamaan, antarindividu bisa saling memahami. Tetapi di tengah relasi sosial, selalu ada orang yang mengedepankan sikap egois. Individu seperti ini dikenal hanya mementingkan diri sendiri.

Mereka yang satu tim dengan orang egois sering mengeluhkan sikapnya yang susah menghargai kebersamaan. Sampai dibikin heran dengan orang egois yang bisa bersikap sesukanya. Daripada penasaran, yuk baca simak artikel di bawah ini. Inilah yang membuat sosok dengan ego pribadi susah menghargai kebersamaan.

1. Merasa dirinya tercipta sebagai sosok superior

5 Alasan Mengapa Orang Dikendalikan Ego Susah Menghargai Kebersamanilustrasi sosok egois (pexels.com/Gustavo Fring)

Berada dalam lingkup sosial yang mengedepankan kebersamaan pasti menghadirkan kenyamanan. Orang-orangnya tahu cara memperlakukan orang lain dengan baik. Namun sayangnya, lingkungan demikian tidak selalu bisa dijumpai. Kamu justru dikelilingi orang-orang dengan ego pribadi. Sosok seperti mereka tidak mau menghargai kebersamaan.

Sifat dan karakternya membawa pengaruh sangat kuat. Sosok dengan sikap egois merasa superior di tengah lingkungannya. Mereka menuntut di perlakukan lebih istimewa daripada yang lain. Meskipun kehadirannya tidak membawa kontribusi yang berarti. Dalam pikiran orang-orang egois tertanam keyakinan jika posisinya lebih unggul daripada yang lain.

2. Cenderung keras kepala saat memiliki kehendak

5 Alasan Mengapa Orang Dikendalikan Ego Susah Menghargai Kebersamanilustrasi sosok egois (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap manusia pasti memiliki kehendak yang ingin direalisasikan. Terlepas kehendak baik maupun buruk. Sebagai manusia bijaksana, alangkah baiknya menganalisis setiap kehendak yang ingin diwujudkan. Kira-kira bisa membawa kebaikan bersama atau hanya menguntungkan salah satu pihak.

Pertimbangan demikian tidak dimiliki orang-orang egois. Hal ini pula yang menyebabkan dirinya cenderung keras kepala. Sosok egois hanya menginginkan tujuan pribadi tercapai. Urusan akan merugikan masyarakat sekitar atau tidak, dipikir belakangan. Tidak heran jika ia kerap berkonflik dengan masyarakat sekitar.

Baca Juga: 4 Tanda Seorang Gemini Jatuh Cinta Denganmu, Penuh Perhatian

3. Hanya ingin mencari aman untuk diri sendiri

5 Alasan Mengapa Orang Dikendalikan Ego Susah Menghargai Kebersamanilustrasi sosok egois (pexels.com/Fauxels)

Mengambil keputusan yang melibatkan lingkungan sosial tidak bisa dilakukan secara asal. Karena setiap risikonya bukan kamu saja yang merasakan. Tetapi masyarakat sekitar juga. Tetapi yang terjadi, orang-orang dengan karakter egois justru tidak menghargai kebersamaan. Mereka menunjukkan sikap tersebut secara terang-terangan.

Bagi orang egois, hal terpenting adalah keamanan untuk diri sendiri. Ia tidak lagi memiliki kepedulian terhadap orang-orang sekitar. Entah risiko apa yang akan ditanggung oleh lingkungan sosial, dirinya tidak mau tahu. Sekalipun dampak buruk diakibatkan oleh keputusan dan tindak-tanduk yang ia perbuat.

4. Tidak memiliki rasa solidaritas

5 Alasan Mengapa Orang Dikendalikan Ego Susah Menghargai Kebersamanilustrasi sosok egois (pexels.com/RDNE Stock Project)

Kunci suatu kebersamaan terletak pada solidaritas. Semua orang sadar jika dirinya terikat ke dalam suatu kelompok. Susah senang siap ditanggung bersama. Ketika satu orang berada di titik terendah, beberapa orang lainnya siap mendukung. Ikatan persaudaraan sangat terasa. Tetapi jadi tantangan tersendiri saat kamu terjebak di antara orang-orang egois.

Tidak ada rasa solidaritas dalam dirinya. Meskipun berada dalam satu kelompok, namun berjalan masing-masing. Hal ini jadi sebab sosok egois susah menghargai kebersamaan. Hatinya tidak tergerak untuk ikut andil menjadi bagian dari lingkungan sosial. Mereka hanya memikirkan keuntungan diri sendiri.

5. Terbiasa mendahulukan sikap antikritik

5 Alasan Mengapa Orang Dikendalikan Ego Susah Menghargai Kebersamanilustrasi sosok egois (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Manusia hidup dalam dua sisi, yakni kebaikan dan keburukan. Sadar akan hal tersebut, harusnya siap menerima kritik. Bukan tidak mungkin lingkungan sekitar menyoroti sisi kekurangan diri. Kemudian memberi arahan agar bisa berbenah ke arah yang lebih baik. Tetapi bagaimana dengan karakter dalam diri manusia egois?

Mereka ini justru memiliki sikap antikritik. Meskipun salah, tetapi tidak mau diingatkan oleh lingkungan sekitar. Karena ini mereka sangat susah menghargai kebersamaan. Orang-orang egois selalu berjalan sesuai kehendaknya tanpa mau mengikuti ketentuan yang berlaku. Walaupun ketentuan itu dibangun atas dasar kesepakatan bersama.

Egois identik dengan sikap mementingkan diri sendiri tanpa mau memikirkan yang lain. Mereka tidak peduli jika harus membawa dampak buruk bagi lingkungan sekelilingnya. Sudut pandang demikian membuatnya susah menghargai kebersamaan. Meskpun hidup dalam ikatan kelompok sosial, namun tetap berjalan sendiri tanpa mengikuti ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Aquaponik, Layak Dicoba!

Mutia Zahra Photo Community Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya