Samarinda, IDN Times - Blakiston's fish owl, atau dalam bahasa Latin dikenal sebagai bubo blakistoni, merupakan spesies burung hantu terbesar di dunia. Habitat alaminya tersebar di wilayah Jepang, China, dan sebagian wilayah Rusia di Asia Timur.
Namun, apa lagi fakta menarik lainnya tentang hewan ini? Yuk, mari kita kenali lebih dekat dengan Blakiston's fish owl.
Blakiston's fish owl, atau yang lebih akrab dengan sebutan burung hantu ikan Blakiston, diberi nama demikian oleh ahli ilmu burung asal Inggris, Henry Seebohm. Penamaan tersebut merujuk pada petualang asal Amerika Serikat, Thomas Blakiston. Blakiston adalah sosok penting yang menemukan spesimen burung ini di wilayah Hokkaido, Jepang, pada akhir abad ke-19.
Ukuran tubuh dari Blakiston's fish owl merupakan yang terbesar di antara spesies burung hantu yang ada. Beratnya berkisar antara 2,9–4,6 kg, dengan panjang tubuh sekitar 60–72 cm. Biasanya, ukuran betina lebih besar dibandingkan dengan jantan. Namun, rentang sayapnya sangat lebar, bahkan bisa mencapai dua kali lipat panjang tubuhnya. Lebar sayapnya dapat mencapai ukuran 178–190 cm.
Persebaran habitat blakiston's fish owl berada pada daerah Asia Timur Laut meliputi Jepang, China, dan sebagian Rusia. Namun, spesies ini banyak ditemukan di wilayah yang bersalju. Hal tersebut disebabkan menurunnya jumlah populasi secara signifikan di Jepang dan China. Jumlahnya saat ini hanya sedikit dan berada dalam pengawasan untuk memonitor perkembangan.
Melansir A–Z Animals, blakiston's fish owl mendiami wilayah riparian atau tepian sungai. Mereka kerap ditemui di sungai-sungai yang memiliki aliran cukup lambat. Kehidupan burung hantu ini kerap sendiri berdasarkan wilayah teritorialnya. Namun, mereka juga kerap berkumpul di mata air atau di arus deras dengan jumlah 5-6 ekor. Tempat hidupnya juga bergantung pada kondisi musim yang dijalani. Mereka bisa mendiami wilayah dingin bersalju.
Sesuai dengan namanya, blakiston's fish owl berada di wilayah perairan sungai. Hal tersebut berhubungan dengan makanan yang dikonsumsinya berupa ikan-ikan. Burung hantu ini merupakan karnivora pemakan ikan seperti lele, pike, hingga salmon. Mereka juga mengonsumsi mamalia seperti hewan pengerat.
Melansir Animalia Bio, blakiston's fish owl memiliki dua metode dalam berburu makanan di air. Metode pertama mereka mengarungi sungai yang dangkal. Sementara yang kedua, mereka akan bertengger di atas batang kayu di tepian sungai atau di samping lubang air ketika daerah bersalju. Mereka menunggu pergerakan mangsanya di dalam air tersebut hingga dapat dimangsa.
Blakiston's fish owl adalah tipe burung monogami atau setia pada satu pasangan. Perkembangbiakan burung hantu ini tidak terjadi setiap tahun. Pasalnya, hal tersebut bergantung pada pasokan makanan dan kondisi tempat hidupnya. Biasanya dalam satu kali masa reproduksi, mereka menghasilkan 1-3 telur.
Ketika telur-telur dihasilkan, burung hantu ini akan membuat sarang di rongga pohon. Betina akan melakukan masa inkubasi atau pengeraman selama 35 hari. Sementara jantan menyediakan makanan selama periode tersebut. Setelah menetas, anakan burung hantu ini biasanya akan dirawat beberapa bulan. Mereka baru akan dilepas secara mandiri pada usia sekitar 2 tahun.
Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), Blakiston's fish owl masuk dalam daftar merah. Saat ini, statusnya adalah terancam punah (endangered). Penurunan populasi burung ini terjadi karena perkembangbiakannya yang jarang setiap tahunnya.
Tidak hanya itu, kerusakan habitat juga berdampak pada kelangsungan hidupnya. Beberapa penyebabnya termasuk pengembangan lahan di sepanjang sungai, pembangunan dam, dan pembuatan bendungan. Jumlah populasi saat ini diperkirakan hanya berkisar antara 1000–2499 ekor saja. Rerata usia hidup Blakiston's fish owl adalah sekitar 20 tahun.
Blakiston's fish owl saat ini berada dalam ancaman serius. Kondisi habitat yang terus terancam dan perkembangbiakan yang lambat menyebabkan penurunan jumlah populasi. Namun, dengan upaya konservasi dan pemantauan yang dilakukan saat ini, masih ada harapan untuk menjaga keberlangsungan hidup burung hantu terbesar ini di masa depan.