Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Christopher Columbus (The Landing of Columbus karya Dióscoro Puebla)

Balikpapan, IDN Times - Di era globalisasi saat ini, informasi dapat diakses dengan mudah melalui berbagai medium, baik daring maupun luring. Namun, tidak semua informasi yang beredar merupakan fakta yang benar. Kesalahan penafsiran, informasi yang tidak lengkap, dan berbagai faktor lainnya sering menyebabkan informasi yang salah.

Salah satu contoh yang sering terjadi adalah penafsiran fakta sejarah. Banyak fakta sejarah yang telah disalahartikan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu, apa saja fakta sejarah yang sering salah dipahami? Berikut adalah ulasan lengkap mengenai beberapa penafsiran sejarah yang sering keliru.

1. Flu spanyol tidak berasal dari negara Spanyol

ilustrasi situasi pandemi karena virus (pixabay.com/toyquests)

Flu Spanyol, yang melanda dunia antara 1918 hingga 1920, dikenal sebagai salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah. Virus ini mengakibatkan kematian setidaknya 50 juta orang, angka yang jauh melebihi korban tewas dalam Perang Dunia I, yang mencapai sekitar 17 juta orang.

Meskipun flu ini dikenal dengan nama "Flu Spanyol," tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Spanyol adalah negara pertama yang terkena dampak. Sebaliknya, ada indikasi bahwa penyakit ini mungkin mulai menyebar dari Kansas, Amerika Serikat. Penamaan "Flu Spanyol" mungkin disebabkan oleh fakta bahwa Spanyol, sebagai negara netral selama Perang Dunia I, memiliki kebebasan media yang memungkinkan berita tentang pandemi ini lebih banyak dilaporkan. Bahkan, kabarnya, Raja Spanyol saat itu juga terjangkit penyakit ini.

2. Napoleon Bonaparte bukan orang yang pendek

Editorial Team

Tonton lebih seru di