7 Istilah Ragam Klasik dalam KBBI yang Berasal dari Bahasa Persia

Samarinda, IDN Times - Ragam bahasa di KBBI terbagi menjadi lima cabang, yaitu arkais, cakapan, hormat, kasar, serta klasik. Per Oktober 2023, ragam cakapan mempunyai jumlah butir masukan terbanyak, yakni 1902 kata. Di sisi lain, ragam bahasa hormat menduduki posisi paling bawah dengan entri sebanyak 29 kata.
Ragam klasik sendiri yang identik dengan karya susastra zaman kuno terdiri atas 1035 lema. Kosakata yang terdaftar pada senarai tersebut diserap dari pelbagai bahasa asing seperti Sanskerta, Tamil, dan Persia.
Pada artikel berikut, IDN Times Life akan membagikan beberapa istilah klasik di KBBI yang berasal dari bahasa Persia. Kira-kira ada yang sudah kamu ketahui belum, ya?
1. Sebagai pembuka, ada "dewala" yang memiliki arti 'tembok sekeliling kota dan sebagainya'. Kata ini berasal dari diwal dalam bahasa Parsi
2. Istilah takhta ataupun singgasana mempunyai sinonim "geta" yang digolongkan sebagai ragam klasik oleh KBBI
3. Berakar dari ghurab, "gurab" merupakan perahu layar berukuran panjang dan berbilik pada bagian tertentu
4. Bukan Museum Rekor Indonesia, "muri" menurut etimologi bahasa Persia ialah serunai yang terbuat dari buluh atau kayu
5. Bisa menebak artinya dari gambar? Ya, benar! Kata "piadah" bersinonim dengan bidak dan pion
6. Bukan pasir yang digunakan untuk melihat nasib, "ramal" satu ini diserap dari bahasa Persia, rumal yang memiliki makna 'saputangan'
7. Istilah "zirbad" yang berasal dari zirbad merujuk kepada pandangan orang Persia terhadap negara Indonesia, yakni 'negeri bawah angin'
Sebagai masyarakat Nusantara, sudah selayaknya kita mengenal dan terus merengkuh bahasa persatuan. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat kokoh bertahan seiring perkembangan zaman. Salah satu caranya ialah dengan menyelami dan menelusuri kekayaan kosakata Indonesia yang akan selalu bertambah bersamaan waktu.