TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Membangun Karier sebagai Penulis Cerita Anak Unggul

Biarkan anak menemukan sendiri amanat di dalam cerita

https://komunita.id

Balikpapan, IDN Times - Menekuni profesi sebagai penulis cerita, khususnya yang ditujukan untuk anak-anak, bukanlah hal yang mudah. Diperlukan profesionalisme dan kedewasaan dalam memilih kata-kata yang mudah dipahami, namun memiliki nilai edukasi yang tinggi.

Sebagai penulis cerita anak, kita harus mempertimbangkan banyak hal, mulai dari tema, tokoh, hingga pesan yang ingin disampaikan. Bahasa yang digunakan dalam cerita juga harus dipertimbangkan dengan cermat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca, terutama anak-anak.

Untuk itu, berikut adalah 5 tips bagi Anda yang ingin menulis cerita anak agar karya Anda semakin menarik dan bermakna.

1. Menulis dengan bahasa yang sederhana

ilustrasi anak membaca buku (Pexels.com/cottonbro)

Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa target utama pembaca adalah anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami.

Hindari penggunaan kata-kata asing yang dapat membuat kebingungan dan menghalangi pemahaman inti cerita. Kesederhanaan adalah kunci.

Kosakata yang digunakan sebaiknya tidak terlalu banyak imbuhan, karena hal itu dapat mempersulit pemahaman anak, terutama jika cerita ditujukan untuk anak-anak yang sedang belajar membaca atau yang baru memulai proses membaca.

Baca Juga: Pura Hyang Guru Simbol Toleransi Beragama di Balikpapan

2. Buat cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jika ingin menulis cerita anak, pilihlah cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari anak. Cerita semacam ini memungkinkan anak-anak membayangkan situasi yang akrab bagi mereka.

Meskipun berbasis kehidupan sehari-hari, sebagai penulis, Anda bisa menambahkan unsur fantasi untuk merangsang imajinasi anak.

3. Beri ilustrasi atau gambar yang menarik

ilustrasi buku anak (Pexels.com/mentatdgt)

Pada umumnya, anak-anak akan lebih tertarik jika cerita dilengkapi dengan gambar-gambar. Jika ingin menulis cerita anak, pertimbangkan untuk menyertakan ilustrasi atau gambar. Ilustrasi tersebut tidak harus berwarna, tetapi pastikan gambar yang dipilih dapat menarik perhatian anak.

Jika merasa kurang berbakat dalam menggambar atau membuat ilustrasi, Anda bisa bekerja sama dengan seseorang untuk membuat gambar sesuai dengan keinginan Anda.

4. Beri permainan atau kuis di dalam cerita

ilustrasi anak membaca buku (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Cerita anak sebaiknya memuat permainan atau kuis yang berkaitan dengan isi cerita. Permainan atau kuis yang disertakan sebaiknya terkait dengan cerita yang sedang disampaikan.

Selain menambah daya tarik anak terhadap membaca, keberadaan permainan di dalam cerita juga akan meningkatkan daya ingat anak terhadap cerita yang dibacanya.

Verified Writer

Didik MD

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya